Kuatkan Pemahaman Keagamaan Moderat, Dua Dosen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Lakukan Pengabdian Masyarakat Internasional di Australia

Senin, 09 Januari 2023 07:09
Print
Sydney - Dua pekan berlalu, dua dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung melaksankan pengabdian masyarakat kolaborasi Internasional di Australia. Keduanya adalah Dr. Muhammad Muntahibun Nafis, M.Ag dan Dr. Rizqa Ahmadi, Lc., MA. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh kedua dosen tersebut merupakan program pengabdian kepada masyarakat di kancah internasional dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
 
Dalam implementasinya, keduanya juga membawa misi untuk memperkenalkan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung di panggung akademik internasional. “Kami sebagai dosen, memiliki kewajiban untuk mempromosikan kampus UIN SATU Tulungagung, baik di tingkat nasional maupun internasional. Program pengabdian ini menjadi salah satu cara bagi kami untuk terlibat dalam kegiatan pengabdian kolaborasi internasional  dengan agenda yang telah disusun sebaik mungkin”, terang M. Muntahibun Nafis yang juga sebagai Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN SATU Tulungagung, Selasa(27/12/2022) di Sydney.
 
Pengabdian kepada masyarakat tersebut dilaksanakan di tiga kota besar Australia, yakni Sydney, Melbourne, dan Canberra. Ketiga negara bagian ini dipilih berdasarkan kesesuaian dengan target objek tema pengabdian yang telah ditentukan, yakni membumikan moderasi beragama bagi diaspora Indonesia.
 
Menurut Rizqa Ahmadi, ada banyak masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut. Keberadaan warga Muslim Indonesia di tempat tersebut, menurutnya, memiliki potensi penting dalam menciptkan kehidupan sosial maupun beragama yang harmonis, baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
 
“Kontribusi mereka tidak hanya untuk kalangan warga negara Indonesia saja namun juga untuk warga setempat. Keberadaan Muslim Indonesia menjadi ambasador dalam hal keramahan sosial dan beragama dimana mereka tinggal. Karena itu, kami melakukan kegiatan pendampingan pada mereka dalam konteks menguatkan pemahaman Islam wasatiyah”, ungkap Rizqa Ahmadi yang juga sebagai Sekretaris Jurusan Aqidah Filsafat Islam Pascasarjana UIN SATU Tulungagung.
 
Dikatakan Rizqa, topik yang mereka usung dalam pengabdian tersebut adalah “Confronting Islamophobic and Violent actions with Islam Wasatiyya for the Indonesian Communities: Fostering the Islamic struggle in Australia through education and peacefull activities”. Topik ini beririsan dengan munculnya Islamopobia di tengah meningkatnya populasi Muslim di negara-negara Barat, tak terkecuali Asutralia.
 
Berkaitan dengan pemilihan tema tersebut, menurut M. Muntahibun Nafis, setidaknya dilatarbelakangi oleh dua hal. Pertama keberadaan Islamopobia di negara-negara non muslim yang belum benar benar hilang. Kedua fakta bahwa masyarakat diaspora Muslim Indonesia yang  cukup beragam dan terafiliasi pada beragam corak berislam meniscayakan adanya fragmentasi dalam kehidupan sosial keagamaan. Tidak menutup kemungkinan fakta tersebut menjadikan masyarakat Muslim seolah ‘tidak kompak’.
 
“Memang tema ini kami anggap penting sebagai respon nyata terhadap fenomena global dan juga wujud konteibutif dari masyarakat muslim yang menjadi ambsador di berbagai negara-negara non-muslim” demikian ungkap Nafis yang juga merupakan alumni PIES ANU Canberra tahun 2015.
 
Kegiatan tersebut disambut baik oleh warga muslim Indonesia yang ada di Sydney, Melbourne maupun Canberra. Warga Muslim Indonesia di Canberra yang tergabung dalam organisasi AIMF-ACT (Australia Indonesia Muslim Federation-Australia Capital Territory) misalnya, merespon postif dengan diselenggarakan kegiatan tersebut. Mereka ikut mensukseskan kegiatan yang diinisiasi oleh kedua dosen tersebut dengan terlibat langsung dalam kegiatan. Oleh karena kegiatan pengabdian tersebut berbasis pada aset masyarakat maka kegiatan juga bertumpu pada masyarakat Muslim di sana. Mereka terlibat langsung dalam diskusi, perbincangan ringan, dan juga merancang beberapa kegiatan yang sesuai.
 
Kegitan yang diinisiasi oleh kedua dosen tersebut juga disambut baik oleh Bapak atase pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, Prof. Mukhamad Najib dan juga Duta besar RI untuk Australia, Dr. Siswo Pramono. Menurutnya, kiprah para dosen dari perguruan tinggi keagamaan Islam, semisal UIN Tulungagung sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tak terkecuali masyarakat muslim Indonesia yang berdiaspora. Mengingat wacana kegamaan dan dinamika keberagamaan masyarakat kini cukup memprihatinkan.
 
Di sela-sela kegiatan, keduanya juga diajak oleh para aktifis masjid yang ada di Melboure untuk berkeliling mengunjungi beberapa masjid yang ada di Australia. Ada beberapa masjid yang dikunjungi, seperti masjid Attaqwa, Grand Mosque, dan juga masjid yang didirikan oleh komunitas Muslim Turki.
 
Antusiasme masyarakat Muslim Indonesia di ketiga wilayah untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut cukup tinggi. Salah seorang pengurus takmir masjid di Westtall, Australia menyarankan agar kegiatan semacam ini dapat ditindaklanjuti dan juga diteruskan. Ia berharap di kemudian hari kegiatan semacam ini dapat  dipersiapakan jauh jauh hari dan juga agar target capaian pengabdian masyarakat yang dilakukan lebih luas lagi. (bn)

 

https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://feb.unitomo.ac.id/application/cache/https://estudy.unmuhjember.ac.id/question/-/https://sci.unhas.ac.id/system/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/