Tulungagung – Sejumlah kegiatan diselenggarakan dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-57 Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung). Salah satu kegiatan yang selalu diselenggarakan adalah melakukan Ziarah Mu’assis ke makam para pendiri kampus UIN SATU Tulungagung yang dilaksanakan pada Rabu (16/07/2025).
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasa mereka dalam mendirikan dan membesarkan lembaga ini para jajaran pimpinan universitas, mulai dari Rektor, para Wakil Rektor, Kepala Biro AUPK, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Kepala SPI, Kepala UPT Ma’had, hingga Ketua Takmir Masjid Baitul Hakim ikut dalam melakukan perjalan ke makam-makan para pendiri.
Adapun titik-titik ziarah meliputi makam almarhum para tokoh pendiri sebagai tonggak penggerak awal berdirinya kampus ini, yaitu Mbah Mustaqiem, KH. Arief Mustaqiem DA., Drs. Murtadho, Drs. Muwahid Shulhan, Drs. Subari Hasan, dan Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag.
Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Abd. Aziz, memimpin langsung rombongan ziarah dan menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak sekedar tradisi, melainkan juga bentuk rasa syukur dan penghormatan mendalam terhadap para mu’assis yang telah mengabdikan hidupnya dalam dunia pendidikan Islam.
“Tanpa perjuangan dan ketulusan mereka, mungkin kita tidak akan sampai di titik ini. Maka sudah selayaknya kita hadir, mendoakan, dan meneladani pengabdian mereka,” ujar Rektor.
Selain sebagai bentuk penghormatan, Rektor juga menegaskan bahwa kegiatan ziarah ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali sanad perjuangan keilmuan dari para pendiri kepada generasi penerus. Sebuah rantai yang tidak boleh terputus agar visi besar para mu’assis dalam membangun peradaban melalui pendidikan Islam tetap hidup dan berkembang di masa kini dan masa mendatang.
“Ini cara kita meneguhkan nilai-nilai perjuangan dan keikhlasan yang diwariskan oleh para pendahulu. Sudah sepatutnya ini tanggung jawab kita untuk menjaga dan melanjutkannya,” tutur Rektor.Kegiatan ziarah dilangsungkan dengan khidmat, dengan pembacaan tahlil dan doa bersama pada setiap lokasi makam.
Selain mengenang jasa para pendiri, ziarah ini juga menjadi momen refleksi diri untuk terus melanjutkan perjuangan para mu’assis dalam mencerdaskan umat dan menjaga nilai-nilai keislaman.
Hal ini, menjadi pengingat bahwa setiap langkah kemajuan kampus hari ini tak lepas dari jejak para pendahulu yang telah lebih dulu menanam dan mengabdi. Semoga semangat perjuangan mereka senantiasa menjadi cahaya bagi perjalanan UIN SATU di masa depan.