Tulungagung—Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) kembali menggelar momen bersejarah dengan pelaksanaan Wisuda ke-48 Tahun 2025, Sabtu (25/10/2025). Sebanyak 500 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan sebagai lulusan dari empat fakultas dan beberapa program studi di Pascasarjana.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Abad Badruzaman menyampaikan dalam laporannya, bahwa dari 500 peserta wisuda tersebut terdiri atas 462 peserta dari program sarjana, 38 orang dari program pascasarjana.
Sebagaimana rinciannya, 30 orang dari Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH), 71 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 250 orang dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), 111 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam serta dari program Pascasarjana sejumlah 38 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Abd. Aziz, menyampaikan sambutan yang penuh sarat makna. Rektor mengisahkan tentang seorang anak bernama Arya, sosok sederhana yang menjadi simbol perjuangan, kerja keras, dan ketekunan.
Melalui kisah ini, Rektor ingin menanamkan nilai-nilai moral bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, melainkan hasil dari proses panjang yang dilalui dengan tekad dan kesabaran.
“Dahulu kala, di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Arya. Ia seorang pemimpi, ia melihat seekor elang yang megah terbang tinggi di atas awan. Arya tahu ia ingin meraih kebesaran seperti elang itu,” cerita Rektor.
Kisah Arya menjadi gambaran perjalanan panjang yang penuh tantangan. Diceritakan bahwa Arya tidak menyerah meski menghadapi kegagalan berkali-kali. Menghadapi kegagalan itulah ia belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.
Rektor menegaskan bahwa kisah Arya bukan sekadar cerita, tetapi cerminan dari perjalanan para mahasiswa yang telah berjuang menyelesaikan studi di UIN SATU. Ia mengajak para wisudawan untuk menjadikan kisah tersebut sebagai sumber motivasi agar tidak berhenti belajar dan berjuang.
Lebih jauh, Rektor menyoroti nilai moral yang terkandung dalam kisah tersebut bahwa kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian pribadi, melainkan tentang seberapa besar manfaat yang dapat diberikan kepada orang lain. Selain itu, ia turut berpesan agar para lulusan membawa semangat keilmuan, etika, dan kepedulian sosial ke tengah masyarakat.
“Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, Khoirunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” tegas Rektor.
Wisuda ke-48 UIN SATU ini diharapkan menjadi simbol keberhasilan dan awal perjalanan baru bagi para lulusan untuk mengabdi kepada bangsa, agama, dan kemanusiaan. Dengan semangat keilmuan dan nilai-nilai islami, para sarjana diharapkan menjadi generasi penerus yang berkontribusi bagi kemajuan peradaban.
