AICIS+ 2025: Peneliti UIN SATU Ungkap Peran Keuangan Syariah dalam Dorong Transformasi Teknologi dan Pemerataan Industri

Kontributor:

WhatsApp Image 2025 10 31 at 07.56.03

Depok—Dalam forum internasional AICIS+ 2025 yang digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Kamis (31/10), peneliti dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, Ahmad Syaichoni, memaparkan riset terbarunya tentang bagaimana keuangan syariah bisa menjadi motor penggerak inovasi industri sekaligus alat pemerataan produktivitas antarwilayah di Indonesia.

Melalui makalah berjudul “Financing Industrial Innovation: The Role of Islamic Financial Mechanisms in Facilitating Technological Transformation and Equalizing Regional Productivity,” Syaichoni menyoroti pentingnya peran mekanisme pembiayaan Islam—mulai dari bank syariah, sukuk daerah, hingga fintech syariah—dalam mempercepat adopsi teknologi industri dan mengurangi kesenjangan ekonomi antarprovinsi.

“Indonesia punya potensi besar untuk menggerakkan modernisasi industri berbasis nilai-nilai Islam,” ujar Syaichoni dalam presentasinya. “Tapi potensi itu belum optimal karena akses keuangan syariah masih terkonsentrasi di wilayah tertentu, terutama di Pulau Jawa.”

Menggunakan metode campuran (mixed methods), riset ini memadukan analisis ekonometrika panel 2015–2024 dengan studi kasus kualitatif di sektor industri kecil dan menengah. Hasilnya cukup mencengangkan: setiap kenaikan 1% pangsa pasar keuangan syariah di tingkat provinsi berpotensi meningkatkan nilai tambah industri manufaktur hingga Rp4,12 triliun.

Selain itu, total aset perbankan syariah nasional juga melonjak dari Rp757 triliun pada 2022 menjadi Rp975 triliun pada 2024, menunjukkan kepercayaan publik yang terus tumbuh terhadap sistem keuangan berbasis nilai-nilai Islam.

Namun, pertumbuhan itu belum merata. Provinsi seperti Aceh dan Jawa Barat tercatat memiliki penetrasi tinggi keuangan syariah, sementara wilayah timur seperti Maluku dan Nusa Tenggara masih tertinggal, baik dari sisi akses pembiayaan maupun pemanfaatan teknologi industri.

20251031 AICIS Plus 2025 Peneliti UIN SATU Ungkap Peran Keuangan Syariah dalam Dorong Transformasi Teknologi dan Pemerataan Industri 02

“Pertumbuhan aset saja tidak cukup,” tegas Syaichoni. “Yang lebih penting adalah bagaimana pembiayaan syariah bisa benar-benar menyentuh pelaku usaha di daerah, terutama UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.”

Peneliti UIN SATU ini juga menawarkan beberapa langkah strategis: Penerbitan sukuk daerah untuk mendanai modernisasi industri, Integrasi model wakaf dan blended finance untuk memperluas akses pembiayaan, Penguatan ekosistem fintech syariah, serta peningkatan kapasitas lembaga keuangan syariah lokal agar mampu mendanai proyek-proyek berbasis teknologi.

Dengan langkah itu, keuangan syariah diharapkan tidak hanya menjadi alternatif pembiayaan, tetapi juga penggerak utama transformasi industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Presentasi Syaichoni mendapat apresiasi dari panelis, termasuk Prof. Dr. H. Kasful Anwar, Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dan Prof. Dr. Toto Suharto, Rektor UIN Raden Mas Syahid Surakarta.

“Penelitiannya menarik dan relevan dengan tantangan ekonomi saat ini,” ujar Prof. Toto.

Ia hanya menambahkan catatan kecil agar hasil temuan disajikan dengan gaya deskriptif yang lebih mudah dipahami publik.(*)

20251031 AICIS Plus 2025 Peneliti UIN SATU Ungkap Peran Keuangan Syariah dalam Dorong Transformasi Teknologi dan Pemerataan Industri 01
Editor: Ulil Abshor
Photographer: Muhlasin
Skip to content