Indonesia Dipercaya Dunia Jadi Mediator Perdamaian Baru di Timur Tengah

Kontributor:

20251031 Indonesia Dipercaya Dunia Jadi Mediator Perdamaian Baru di Timur Tengah

Depok—Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Indonesia kini mendapat kepercayaan dunia internasional sebagai mediator potensial dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Palestina.

Hal itu disampaikan Menag saat memberikan pidato kunci dalam Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025 di Makassar, Kamis (30/10/2025). Forum bergengsi ini dihadiri ratusan akademisi, ulama, peneliti, dan tokoh agama dari dalam dan luar negeri.

“Banyak negara menilai Indonesia sebagai satu-satunya negara Muslim yang mampu berpikir secara independen dalam isu konflik di Timur Tengah. Indonesia dinilai netral, berimbang, dan memiliki keunggulan moral untuk memimpin diplomasi perdamaian dunia Islam,” ujar Menag Nasaruddin.

Menag menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah strategis pascakonflik Timur Tengah, termasuk memperkuat peran Indonesia sebagai pusat solusi dunia Islam.

“Banyak pihak datang dan menanyakan arah kebijakan Presiden Prabowo setelah konflik di Israel dan kawasan sekitarnya. Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan langkah konkret untuk meneguhkan peran Indonesia sebagai kekuatan moral dan diplomatik umat Islam,” tambahnya.

Menurut Menag, meningkatnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia tidak terlepas dari keberhasilan bangsa ini menjaga stabilitas politik, toleransi beragama, dan kemajemukan sosial. Nilai-nilai tersebut menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk memainkan peran global dalam membangun perdamaian dunia.

“Indonesia memiliki karakter Islam yang moderat, toleran, dan berakar kuat pada nilai kemanusiaan. Ini menjadikan Indonesia unik dan dihormati di mata dunia,” kata Menag.

20251031 Indonesia Dipercaya Dunia Jadi Mediator Perdamaian Baru di Timur Tengah 01

Lebih lanjut, Nasaruddin Umar mengajak seluruh elemen bangsa, terutama kalangan akademisi dan pemimpin agama, untuk bersama-sama memperkuat diplomasi kemanusiaan dan kerja sama lintas agama dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan berkeadilan.

“Perdamaian tidak hanya tanggung jawab negara-negara besar, tetapi juga bangsa-bangsa yang menjunjung nilai kemanusiaan. Indonesia harus menjadi poros perdamaian dunia,” tegasnya.

Forum AICIS+ 2025 yang digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia ini mengangkat tema besar tentang integrasi ilmu, perdamaian global, dan masa depan peradaban Islam. Ajang tahunan tersebut menjadi wadah bagi akademisi dan pemikir Islam untuk merumuskan solusi bersama atas tantangan kemanusiaan global.

Melalui forum ini, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat moderasi beragama dan jembatan peradaban bagi dunia Islam dan masyarakat global.(*)

Editor: Kemenag RI
Photographer: Muhlasin
Skip to content