IAIN Tulungagung susun Road Map Sistem Penjaminan Mutu 2015 – 2030

Kontributor:

(Tulungagung) Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang benar-benar dipercaya oleh khalayak umum perlu langkah-langkah tepat dalam prosesnya. Tak hanya aspek pelayanan yang bersifat nyata melainkan pengakuan dari berbagai pihak. Pengakuan itu termasuk dalam soal akreditasi institusi yang menjadi salah satu tolok ukur masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya di sebuah lembaga pendidikan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag  dalam sambutan pembukaan kegiatan Workshop Sistem Penjaminan Mutu 2015 – 1030 IAIN Tulungagung yang digelar Senin-Selasa, 4-5 Mei 2015 di Lantai 3 Gedung Rektorat IAIN Tulungagung.

“Kita tidak bisa lepas dari apa yang disebut dengan akreditasi maupun pengakuan-pengakuan dalam bentuk standardisasi oleh lembaga-lembaga penjamin mutu seperti BNPT dalam skala nasional. Dan banyak hal yang bisa menjadi pelajaran ketika kemarin melaksanakan Akreditasi Intitusi Perguruan Tinggi oleh BNPT sehingga kita tahu bentuk-bentuk kelebihan dan kekurangan serta sulitnya mendapat sebuah pengakuan”, terang Rektor IAIN Tulungagung.

Menurut Dr. Maftukhin M.Ag  untuk mencapai pengakuan sebagaimana tersebut, maka perlu disusun langkah-langkah yang tepat. Dalam konteks itulah dilaksanakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu. Dua narasumber dihadirkan pada Workhsop tersebut, yakni Dr. Mastuki, Kasubdit Kelembagaan Diktis dan Dr. Mizan Sya’roni, Kasi Penjaminan Kelembagaan Diktis.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Mizan Sya’roni mengatakan, bahwa banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan dalam mencapai pengakuan guna memperoleh akreditasi maupun pengakuan atas penjaminan mutu, baik itu secara nasional maupun internasional.

“Untuk memperoleh akreditasi tersebut, bukan kita sebagai lembaga yang mengaku mendapatkan standar internasional, melainkan pengakuan tersebut lebih pada pihak lain di luar lembaga”, kata Mizan Sya’roni.

Selain itu, disebutkan pula oleh Mizan Sya’roni, bahwa IAIN Tulungagung sebagai lembaga yang ada di Indonesia juga bergantung pada kondisi Indonesia secara global. Dalam hal ini pengakuan dunia terhadap Indonesia terkait semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan, baik itu dari sisi publikasi, riset atau penelitian, hingga pada persoalan paten. Khusus pada soal publikasi, hal yang sangat berpengaruh adalah dalam hal peringkat webometric.

“Maka dari itu, untuk mendapatkan akreditasi dan pengakuan baik itu secara nasional maupun internasional perlu banyak aspek untuk dikembangkan dan ditingkatkan, dan ini harus bisa dilakukan oleh IAIN Tulungagung sebagai sebuah institusi”, tegas Mizan Sya’roni. (humas)

Skip to content