Stadium General FEBI; Mahasiswa PTKIN Harus Siapkan Diri Hadapi MEA

Kontributor:

(Tulungagung) Pasar Bebas MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sudah semakin dekat diberlakukan, setidaknya dalam tahun 2015 ini. Persaingan ekonomi antar negara ASEAN pun jelas sudah pasti tak terelakkan sehingga di luar pengolahan sumber daya alam yang ada maka sumber daya manusia pun dituntut untuk bersaing. Hal tersebut dikupas dalam Stadium General Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Tulungagung yang digelar hari ini, Kamis, 7 Mei 2015 di Lantai 3 Gedung Rektorat IAIN Tulungagung.

Mengambil tema “Islamic Studies dan Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN”, stadium general yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 200 mahasiswa FEBI ini menghadirkan narasumber Kasubdit Pengembangan Akademik Ditjen Pendis Kemenag RI, Dr. Muhammad Zain, M.Ag.

Menurut Dr. Muhammad Zain, M.Ag., adalah tinggal menghitung hari kita akan mengikuti Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Arus barang dan jasa dari luar akan masuk ke Indonesia. Di sinilah peran PTKIN sebagai lembaga pendidikan Islam mencetak lulusan atau sumber daya manusia yang mumpuni dan dapat bersaing di kancah internasional.

“Sebenarnya ada banyak hal yang menjadi tantangan ASEAN dalam menghadapi pasar bebas, kebutuhan energi yang masif, kurangnya sumber daya alam di sejumlah negara, kemacetan lalu lintas yang parah terutama di kota besar, lonjakan jumlah penduduk serta kurangnya pangan dan air bersih di beberapa daerah yang ada di negara-negara ASEAN”, papar Dr. Muhammad Zain, M.Ag..

Maka dari itu, akan banyak kendala maupun peluang tercipta dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tersebut. Dan untuk itulah, mahasiswa PTKIN, dalam hal ini mahasiwa FEBI IAIN Tulungagung yang nota bene adalah mahasiswa ekonomi dan bisnis agar segera bisa meningkatkan kemampuan dalam membaca peluang serta kapasitas diri dalam menjalani profesi ataupun ketika terjun dalam dunia usaha.

Dr. Muhammad Zain, M.Ag.  menambahkan, perlu ada penguatan kelembagaan kampus dan materi dalam proses belajar mengajar. Perhatian terhadap infrastruktur kebutuhan mahasiswa dan standar kontrak akademik haruslah dipenuhi. Karena dengan cara tersebut maka akan memungkinkan mahasiswa untuk bisa lebih mengembangkan diri secara maksimal dalam kemampuan dan skill di bidangnya masing-masing.

“ Selain harus menciptakan gelombang kompetitif diantara mahasiswa, muatan Islam nusantara menjadi landasan dalam kehidupannya setelah menjadi alumni ketika menghadapi pasar bebas, karena bukan tidak mungkin tenaga-tenaga atau sarjana dari luar negeri di lingkup ASEAN pun akan ikut bersaing untuk mengambil peran dalam perekonomian di Indonesia.” , tegas Dr. Muhammad Zain, M.Ag.

Setelah pemaparan panjang lebar tentang bagaimana gambaran Masyarakat Ekonomi ASEAN dan seperti apa tantangannya, stadium general diakhiri dengan sesi tanya jawab seputar MEA 2015. Dan antusiasme mahasiswa cukup tinggi sehingga mengikuti stadium general hingga tuntas. (humas)

Skip to content