Bedah Buku Al Makin, Ph.D.: Agama dan Budaya Bervariasi dalam Setiap Generasi

Kontributor:

Tulungagung – Jum’at, 9 September 2016 adalah hari yang tidak biasa bagi LP2M khususnya dan IAIN Tulungagung pada umumnya, sebab kedatangan tamu; seorang peneliti kawakan dan filsuf muda prolific dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, Ph.D. Kehadirannya kali ini adalah untuk memenuhi undangan bedah buku terbarunya, Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan Agama dalam Lintas Sejarah Manusia. Perhelatan bedah buku kali ini dilaksanakan di Aula Rektorat lantai 3 dengan pembanding Prof. Dr. H. Imam Fuadi, M.Ag dan Dr. Ngainun Naim, M.H.I.

Acara dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dengan antusiasme peserta yang luar biasa. Tak kurang dari 150 peserta memenuhi seluruh isi ruangan yang terdiri dari unsur dosen, mahasiswa dan tamu undangan: ormas, ormek, dll. Pertama-tama acara dibuka oleh perwakilan dari LP2M, kemudian langsung dilanjut dengan pemaparan dari penulis buku.

Menurut Al Makin, ada beberapa keywords yang bisa dipetik dari buku yang ia tulis tersebut. Pertama, ia mengajak peserta berpetualang dari masa ke masa untuk melihat berbagai konsep keagamaan dari masa Mesopotamia, Mesir Kuno, Yahudi, Kristen Klasik dan Islam; sampai Nusantara juga sampai Mataram Kuno, Majapahit, Demak, dan Mataram Islam.

“Dengan memahami dinamika sejarah panjang tradisi keberagamaan sejak zaman kuno, kita akhirnya tahu bahwa setiap agama selalu mengalami pergumulan dengan budaya atau realitas di sekitarnya,” papar doktor jebolan Universitas Heidelberg Jerman tersebut.

Kedua, menurut editor in chief jurnal Al-Jami’ah itu, buku karyanya kali ini bukan untuk mencari persamaan tapi memahami perbedaan. Sebab menurutnya setiap tradisi, agama atau keyakinan apa pun pada hakikatnya berbeda alias tak sama.

“Keragaman dalam tradisi manusia tentu tidak seperti cemara yang berjajar di jalan, namun mempunyai variasi dan pola sendiri, di mana tradisi yang bertahan terkait dengan tradisi lain yang telah sirna,” jlentrehnya panjang.

Beliau mencontohkan bahwa dalam Islam misalnya, terdapat banyak sekali unsur-unsur yang beragam di dalamnya. Islam sejak hadir di dunia 1500 tahun yang lalu telah dipeluk oleh bermilyar-milyar manusia yang silih berganti, menempati ruang dan waktu yang berbeda. Islam pada setiap generasi mengalami kontekstualisasi dan perkembangan yang tidak sama dengan generasi lain. (lp2m for humas)

Skip to content