Workshop Metode Pembelajaran Bahasa Asing di Perguruan Tinggi

Kontributor:

Pada hari Senin, 21 November 2016, pukul 08.00 WIB beberapa dosen sudah berada di aula gedung rektorat lantai tiga. Di sana telah hadir seorang tamu istimewa dari Universitas Negeri Malang, bapak Dr. Suharmanto, M.Pd. Lima belas menit kemudian, suara Latif Amrullah, M.Pd, sebagai MC mengucapkan salam, dimulailah pembukaan Workshop Metode Pembelajaran Bahasa Asing yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung.

Dalam pembukaan, Dr Susanto, M.Pd. selaku kepala Pusat Pengembangan Bahasa (P2B) IAIN Tulungagung menuturkan bahwa tujuan utama acara tersebut adalah untuk mengembangkan kemampuan dosen-dosen bahasa dalam merencanakan sekaligus melaksanakan pengajaran. Selain itu juga menuturkan persoalan yang sering dihadapi dalam pembelajaran. “Seperti yang diketahui bahwa problematika yang mendasar dalam penerapan pembelajaran bahasa asing di Indonesia karena beberapa faktor, seperti halnya kelas yang cukup besar dan autentifikasi bahasa asing”, ucapnya ketika membuka Workshop tersebut. Tentu hal itu menjadi tantangan yang cukup menyulitkan untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa asing.

Kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari. Hari pertama bertemakan English Lenguage Teaching (ELT) dengan pembicara Dr. Suharmanto, M.Pd dari fakultas sastra UM Malang. Paparan awal yang disampaikan mengenai Second Language Acquistion (pemerolehan bahasa kedua). Beliau membuka dengan pertanyaan konsep mendasar bahasa, “What is language?”. Dari definisi-definisi mengenai bahasa akan dapat dikembangkan menjadi pendekatan-pendekatan dalam pengajaran bahasa kedua.

Paparan berikutnya mengenai perjalanan filsafat bahasa antara positivisme dan post positivisme yang sangat berpengaruh dalam memberikan perspektif bahasa, sehingga akan mengarahkan seseorang dalam memperlakukan bahasa kedua. Pemateri memulai pemaparannya berangkat dari akar epistemology mengenai bahasa itu sendiri. Hari pertama workshop yang dimoderatori oleh Dr. Erna Iftanti, M.Pd. dan Rizki Niken Rahayu sebagai notulen, berkahir pada pukul 15.00 WIB.

Pada hari kedua, Selasa 22 November 2016, tema besar yang diusung dalam workshop adalah inovasi pembelajaran bahasa asing. Pembicara pada tema tersebut adalah Ahmad Munir, M.Ed., Ph.D. dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Beliau membuka materi dengan menjelaskan definisi dari inovasi. Kemudian menjelaskan wilayah inovasi yang bisa dikembangkan pengajar bahasa yaitu dapat dilakukan dalam tiga hal; pertama pada tataran pendekatan, kedua desain pembelajaran, dan yang ketiga prosedur atau metode pembelajaran.

Beliau yang mengaku banyak mengampu matakuliah writing pada almamaternya, juga mengenalkan fitur editing yang dapat mempermudah dosen dalam memberikan catatan dan saran dalam pembelajaran menulis. Trackchanges, sebuah fitur yang ada dalam Microsoft Word sangat membantu pengajar dalam memberikan catatan mengenai hasil tugas menulis para pembelajar.

Setelah Ishoma, para dosen diminta untuk menuliskan pengalaman-pengalaman dalam melakukan inovasi pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian daftar-daftar tersebut dimasukkan dalam pembuatan RPS dengan mengintegrasikan kurikulum jurusan. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan background keilmuwan masing-masing; Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil inovasi yang didesain berupa RPS tersebut.

Menurut Dafik Hasan Perdana, M.Pd.I, salah satu peserta workshop, hal itu merupakan pengalaman pertama kalinya selama ia menjadi tenaga pendidik. “Memasukkan unsur inovasi pembelajaran yang terintegrasi dengan kurikulum dalam RPS ternyata menyenangkan”, ucapnya. Ia melanjutkan, “Selama ini dalam membuat RPS, saya hanya mengacu pada kurikulum apa adanya”. katanya dengan wajah berbinar.

Sebagaimana hari pertama, pada hari kedua workshop diakhiri pukul 15.00 WIB. Acara yang dimoderatori oleh Puspita Mayaratri, M.Pd. Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari, tanggal 21-22 Nopember 2016 tersebut ditutup oleh ketua Pusat Pengembangan Bahasa, Dr. Susanto, M.Pd. Sebelum peserta membubarkan diri, dari tim panitia menghimbau kepada para peserta workshop untuk menuliskan pengalamannya saat berinovasi dalam pembelajaran, yang nantinya akan dibukukan dalam antologi tulisan bersama. (AXL)

Skip to content