Rajai Cabang Catur, IAIN Tulungagung Jadi Runner Up PIONIR VIII

Kontributor:

Banda Aceh –Di hari terakhir pertandingan PIONIR VIII di Banda Aceh tim catur IAIN Tulungagung tunjukkan dominasinya di ajang dua tahunan tersebut. Pundi-pundi emas kontingen IAIN Tulungagung bertambah setelah di cabang catur kelas cepat pecatur Emas Fajar Fatih dan Desti Wiratala kembali sukses menundukkan lawan-lawannya. Dengan demikian kedua mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah itu berhasil menyumbangkan masing masing 2 medali emas. Secara keseluruhan catur mendonasikan 5 emas dan 2 perak. Perolehan tersebut menjadi perolehan terbesar dalam cabang catur di PIONIR VIII.

Petaka Hinggapi Cabang Bulutangkis

Beralih ke cabang olahraga bulutangkis, andalan tunggal putra IAIN Tulungagung Diego Firmansyah memaksa pemain IAIN Kerinci angkat koper lebih dulu untuk memastikan satu tempat di partai final tunggal putra PIONIR VIII di Aceh. Dengan percaya diri arek Akuntansi Syariah itu mengungguli lawannya dengan straight set 21-15,21-14.

Pemain IAIN Kerinci yang di perempat final berjibaku melawan IAIN Loksemauwe bermain antiklimaks. Tenaga pemain badak itu tinggal ampasnya saat melawan Diego. Kondisi ini dapat di manfaatkan dengan baik oleh Diego. Di partai final Diego akan ditantang pemenang antara STAIN Kudus dengan IAIN Metro.

Sementara itu, di nomor ganda putra  bulutangkis, Diego yang berpasangan dengan Haqi dipaksa menyerah 2 set langsung  21-15 dan 21-10 oleh pasangan IAIN Palopo. Dengan demikian peluang mendulang medali emas hanya di tunggal putra. Dan akhirnya mereka harus puas meraih perunggu setelah mengkandaskan perlawanan ganda IAIN Metro 2-1 dengan skor 21-13, 21-11 dan 21-17.

Bola Voli Putra Berhasil Pertahankan Juara

Seperti gaung bersambut, kegagalan Diego di nomor ganda putra bulutangkis berbuntut di nomor tunggal. Secara tragis pebulutangkis terbaik IAIN Tulungagung tersebut harus mengundurkan diri di set ketiga karena cedera. Meski sempat mendapat perawatan tim medis akhirnya dengan pertimbangan keselamatan atlit, Dr. H. Nur Efendi, M. Ag selaku pimpinan kontingen memutuskan mundur dari pertandingan dan harus merelakan medali emas terbang ke IAIN Metro. Sebenarnya dalam meski sempat tertinggal di set pertama 21-15, Diego berhasil membalikkan permainan sehingga menutup set kedua dengan 21-11. Memasuki set penentuan petaka terjadi. Netting yg sangat tipis dari lawan berhasil dikembalikan dengan sangat cantik oleh diego. Namun karena gerakan yang dipaksakan mengakibatkan otot tendon achiles Diego tertarik. Kejadian sempat dihentikan 30 menit namun dokter menyarankan untuk tidak meneruskan pertandingan, sehingga harus puas dengan medali perak.

Sementara itu dari cabang olahraga bola voli, tim putri berhasil mengobati kekecewaan pendukungnya dengan merebut medali perunggu setelah di laga terakhir menggulung UIN Riau dengan skor telak 3-0. Set pertama penampilan reza dan kawan-kawan cukup impresif sehingga ditutup dengan skor 21-18. Dominasi tim yang bermarkas di Plosokandang itu tak terbendung di set kedua sehingga ditutup dengan skor 25-15. Set ketiga permainan  mereka makin menggila sehingga dengan mudah menngunguli 25-12.

Keberhasilan tim putri seolah memberikan angin segar bagi tim putra putra. Bermain di laga final melawan UIN Semarang Benny dan kawan-kawan memaksa pulang tim lawan dengan skor 3-1. Pertandingan berlangsung sengit. Kedua tim bermain terbuka sehingga pertandingan enak ditonton. Smes-smes tajam diperagakan spiker-spiker andal kedua tim. Set pertama dimenangkan UIN Semarang dengan 25-22.

Di set kedua official tim Andri Budianto menginstruksikan untuk bermain lebih spartan. Hasilnya set ini dimenangkan dengan 25-21. Set ketiga permainan semakin menarik. Seperti mesin diesel, permainan Benny dan kawan-kawan semakin menggila. Set ini ditutup dengan 25-18. Di set keempat, tanpa babibu lagi mereka melibas lawannya dengan skor cukup telak 25-14. Akhirnya medali emas bola voli yang menjadi cabang olahraga favorit bisa dipertahankan oleh tim IAIN Tulungagung.

Beralih ke cabang lomba non olahraga, di cabang MMQ, Wakil IAIN Tulungagung, Setiamin berhasil mencuri medali perunggu.

Dari semua lomba dan pertandingan yang diikuti, akhirnya IAIN Tulungagung meraih 6 medali emas, 3 medali perak dan 3 medali perunggu. Dengan raihan tersebut, IAIN Tulungagung menjadi Runner Up atau Juara Umum Kedua di bawah tuan rumah UIN Ar-Raniry yang memperoleh 6 medali emas, 3 medali perak, dan 9 medali perunggu.(fauzi for humas)

 

KLASEMEN AKHIR PEROLEHAN MEDALI PIONIR VIII

DI UIN AR-RANIRY BANDA ACEH, NANGROE ACEH DARUSSALAM

26 APRIL s/d 01 MEI 2017

 

 

Skip to content