FGD Perencanaan; Rektor Inginkan Penguatan Otonomi Fakultas dan Jurnal

Kontributor:

Tulungagung – Dalam rangka mempersiapkan diri untuk tahun anggaran baru 2018, IAIN Tulungagung menggelar Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan di Crown Victoria Hotel Tulungagung. Dibuka langsung oleh Rektor IAIN Tulungagung pada Sabtu Sore (26/08/2017) FGD tersebut dilaksanakan selama 2 hari.

Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Keuangan (AUAK) IAIN Tulungagung, Hj. Binti Ma’unah selaku panitia dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menyusun program kerja dan pengembangan IAIN Tulungagung. Diharapkan dengan diselenggarakan FGD maka rencana kerja yang disusun akan lebih baik dan terbangun sinergi antar unit yang ada di IAIN Tulungagung.

Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin, dalam sambutannya menyampaikan, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian semua pihak dalam mengembangkan IAIN Tulungagung. Yang pertama adalah mengenai perlunya penguatan otonomi fakultas. Hal ini karena fakultaslah yang lebih tahu dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing, maka seharusnya fakultas mampu untuk menentukan program kerja dan prioritasnya sendiri.

Rektor juga mengatakan, otonomi fakultas sampai saat ini sebenarnya sudah mulai berjalan dalam hal pengelolaan anggaran, namun masih dalam skema penganggaran. Dalam waktu dekat diharapkan sudah masuk skema pendapatan, artinya masing-masing fakultas juga harus mampu untuk menentukan target pendapatan.

Satu hal harus diperhatikan dalam otonomi fakultas adalah tentang indeks mahasiswa. Karena ini akan menjadi salah satu indikator dalam menentukan perencanaan keuangan. Maksudnya, setiap jurusan harus tahu berapa besaran indeks setiap mahasiswa dalam satu tahun akademik. Hal ini bertujuan untuk menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan setiap fakultas untuk kemudian menentukan besaran UKT.

"Hal tersebut penting, karena selama ini ternyata kita paling murah di antara PTKIN yang lain, bahkan bisa dibilang terlalu murah", kata Rektor.

Menurut Rektor, jika ditemukan indeks mahasiswa atau biaya mahasiswa dalam kegiatan akademik selama satu tahun, maka akan lebih mudah untuk menentukan besaran UKT supaya lebih proporsional dibandingkan dengan kebutuhan kegiatan akademik masing-masing mahasiswa.

Hal lain yang disinggung oleh Rektor dalam sambutannya adalah mengenai pengelolaan Jurnal. Menurut Rektor ada beberapa jurusan yang memasukkan Jurnal sebagai salah satu kegiatan yang dianggarkan. Tapi seharusnya tidak, melainkan jurnal harus dikelola oleh LP2M sebagai unit yang berwenang sebagai pengelolanya.

Mengenai jurnal, Rektor juga menyinggung terkait dengan Webometric dan indeks Jurnal IAIN Tulungagung. Sudah seharusnya Jurnal IAIN Tulungagung terindeks oleh Scopus sebagaimana yang didapat oleh IAIN Salatiga. Maka dari itu Rektor meminta supaya pihak terkait untuk lebih fokus lagi mengenai pengelolaan jurnal. (humas)

Skip to content