Menag Melepas 1.491 Mahasiswa KKN Gelombang Dua IAIN Tulungagung

Kontributor:

Tulungagung-Hiruk-pikuk dan sayuk suara mulai memecah dinginnya pagi sejak pukul 05.30 WIB di Lapangan Utama Kampus Dakwah dan Peradaban IAIN Tulungagung, Jumat 27 Juli 2018. Setelah malamnya menggelar acara "ngaji" bersama Budayawan Sujiwo Tejo, Menag Lukman Hakim Syaifudin dan Gus Reza Lirboyo, paginya IAIN Tulungagung menuntaskan serangkaian acara Milad ke 50 dengan menggelar jalan sehat sekaligus pelepasan KKN Gelombang Dua 2018.

KKN gelombang Dua kali ini diikuti oleh 1491 mahasiswa yang terbagi menjadi lima jenis KKN: pertama, KKN Reguler Pemberdayaan Masyarakat Multisektoral berbasis Potensi Lokal yang bertempat di Kec. Pagerwojo Kab. Tulungagung, Kec. Pule dan Panggul Kab. Trenggalek.

Kedua, KKN Tematik Revolusi Mental yang berlokasi di Kec. Bakung dan Wonotirto, Kab. Blitar. Ketiga, KKN Nasional yang terbagi di tiga wilayah: Bengkalis-Riau, Mataram-NTB dan Lampung Timur. Keempat, KKN Internasional Thailand. Kelima, KKN Lokal yang berada di sekitaran kampus IAIN Tulungagung sebagai bagian dari program pengabdian dan dakwah kampus.

Acara ceremony pelepasan KKN kali ini agak berbeda dengan sebelumnya sebab dihadiri dan dilepas langsung oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifudin. Menag, bersama Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag., secara simbolis menandai dimulainya program pengabdian kepada masyarakat tersebut.

Dalam sambutanya, Menag mengatakan bahwa KKN adalah program yang wajib diikuti dan dilalui dengan baik oleh mahasiswa sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia menegaskan bahwa KKN sama dengan belajar di universitas kehidupan. Dunia nyata yang kelak bakal dialami oleh semua mahasiswa. "KKN selain kewajiban akademik juga sebagai bagian dari pembelajaran hidup dan proses menempa diri di dunia sosial," terang Menag.

Di samping itu, seperti biasa rektor juga berpesan agar mahasiswa menjaga baik-baik alamamater kampus sebagai kampus dakwah dan peradaban. Sebagai wakil kampus di masyarakat, mahasiswa KKN haruslah mampu mengemban tugas tidak hanya cakap di bidangnya melainkan juga mampu berbaur dengan masyarakat di sekitarnya. "Sebagai representasi kampus dakwah dan peradaban, kalian harus mampu tidak hanya cakap secara akademik atau keagamaan tapi juga berbaur, menjadi bagian dari masyarakat dimanapun kalian berada," jelas rektor.

Upacara pelepasan ini dilanjutkan dengan jalan sehat dengan rute yang sudah ditentukan. Tampak Menag dan rektor bersemangat pagi itu dan menyelesaikan jalan sehat sampai finish. (lp2m for humas)

Skip to content