Yudisium FUAD: Peran Sarjana FUAD dalam Pembentukan Karakter Bangsa

Kontributor:

Tulungagung – Selain ada dampak positif terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi juga memiliki dampak negatif. Adapun dampak negatif yang kini menggejala di kalangan generasi muda di Indonesia saat ini antara lain tindak kekerasan, narkoba, seks bebas serta kriminalitas lain menjadi gambaran betapa merosotnya karakter bangsa.

Persoalan tersebut menurut Konsultan Pendidikan dan Motivator dari Bandar Lampung, Evi Ghazali adalah merupakan tantangan besar sarjana Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, terutama dari Jurusan Tasawuf Psikotherapi. Hal tersebut disampaikannya dalam Yudisium FUAD IAIN Tulungagung pada Kamis pagi (20/09/2018) di Aula Lantai 3 Rektorat IAIN Tulungagung.

Kenapa ini menjadi tantangan bagi para Sarjana FUAD? Menurut Evi karena disiplin ilmu yang dikembangan di fakultas ini berkaitan erat dengan nilai-nilai keagamaan. Terutama jurusan Tasawuf Psikotherapi yang ditujukan untuk menyiapkan para terapis mental sekaligus spiritual dalam menghadapi persoalan para generasi muda yang terlanjur terjebak dalam perilaku-perilaku yang tidak sewajarnya.

“Jadi jika selama ini ada anggapan bahwa mereka yang masuk FUAD adalah tersesat, maka sebenarnya ini tersesat ke jalan yang benar. Karena jika ditelaah lebih jauh, ilmu yang anda dapat dari FUAD jika diterapkan akan memberikan manfaat dalam pembentukan karakter generasi muda,” kata Evi.

Untuk itu, Evi mengajak kepada para peserta Yudisium FUAD yang sebentar lagi menjadi sarjana, untuk tidak rendah diri sebagai sarjana. Hendaknya para sarjana FUAD segera menyiapkan diri dengan bekal ilmu yang didapat dari IAIN Tulungagung guna dikembangkan dan diterapkan di masyarakat guna mengambil peran dalam pembentukan karakter bangsa. (humas)

Skip to content