Gus Romy Ingatkan Tantangan Revolusi Industri 4.0

Kontributor:

Tulungagung – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Muchammad Romahurmuzy memberikan orasi ilmiah pada Wisuda ke-23 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung pada Sabtu pagi (22/09/2018) di Lapangan Utama IAIN Tulungagung. Dalam orasi ilmiahnya dia mengingatkan kepada seluruh wisudawan bagaimana tantangan dan peluang dalam Revolusi Industri 4.0.
Mengawali orasi ilmiahnya, sosok yang akrab disapa Gus Romy tersebut terlebih dahulu mengungkapkan mengenai bagaiman kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Di mana sempat berseliweran isu mengenai kemerosotan ekonomi Indonesia akibat naiknya nilai tukar dollar yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah ekonomi Indonesia. Beberapa kalangan terutama yang anti pemerintah menyebut bahwa saat itu Indonesia terancam mengalami krisis ekonomi sebagaimana yang terjadi pada tahun 1998.

Jika dianalisa lebih lanjut, ekonomi Indonesia belakangan sempat sedikit bermasalah. Dan jika dianalisa ini adalah akibat dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh dua kekuatan besar ekonomi dunia. Amerika Serikat yang merupakan penguasa seperempat ekonomi dunia melawan China yang menguasai sepertuju ekonomi dunia. Ini artinya memang sedang ada dua gajah yang sedang berperang, maka hal-hal kecil yang ada di sekitarnya sakit.
“Tapi ketakutan tentang krisis ekonomi kita akan seperti 1998 tidak sepenuhnya betul. Ada beberapa hal yang berbeda saat ini dengan pada tahun 1998. Di tahun 1998 pertumbuhan ekonomi kita negative, inflasi hanya mencapai 60 persen. Namun itu tidak terjadi sekarang. Saat ini inflasi hanya 3,4 persen, malah pada Agustus sempat terjadi deflasi,” kata Gus Romy.
Namun, Gus Romy tetap mengingatkan, jika kita tidak segera menyiapkan diri untuk menghadapi perkembangan ekonomi yang ada saat ini atau mengejar ketertinggalan, maka bukan tidak mungkin ancaman akan krisis ekonomi terus akan menghantui Indonesia. Karena di era yang saat ini disebut sebagai era revolusi industri 4.0. ini menjadi sebuah tantangan yang berat meski di sisi lain adalah sebuah peluang yang harus dimanfaatkan.
Gus Romy memaparkan bahwa dari sejarahnya revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James What. Revolusi industri 2.0 ditandai dengan penemuan listrik. Revolusi industri 3.0 ditandai dengan penerapan teknologi automatisasi mekanis. Dan saat ini pada revolusi industri 4.0 ditandai dengan automatisasi mekanis berbasis artificial intelligence yang memungkinkan untuk tidak menggunakan tenaga manusia dalam proses industri.
Dalam era revolusi industri 4.0 yang mana lebih memanfaatkan teknologi daripada tenaga manusia dalam proses produksi, maka generasi muda bangsa Indonesia pada umumnya, dan wisudawan IAIN Tulungagung khususnya untuk segera menyiapkan diri untuk menghadapinya. Yakni dengan banyak belajar, berinovasi dan kreatif untuk memanfaatkan peluang yang ada. Gus Romy mencontohkan beberapa pengusaha yang sukses memanfaatkan teknologi internet seperti GoJek, Grab dan sejenisnya yang mana mereka bisa menjual barang maupun jasa tanpa harus memiliki banyak modal. Omzet mereka saat ini pun tidak sedikit dan ada yang mencapai milyaran rupiah.
“Jadi mari kita segera berbenah, menata diri untuk berinovasi serta kreatif. Karena Allah SWT menganugerahkan otak untuk berfikir tanpa batas dalam mengembangkan diri. Raihlah cita-cita kalian setinggi langit demi kemajuan bangsa ini”, pesan Gus Romy sebelum mengakhiri orasi ilmiahnya. (humas)

Skip to content