PIAUD Gelar Gebyak Seni ke-3

Kontributor:

Tulungagung – Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung kembali menyelenggarakan acara Gebyak Seni. Gebyak Seni pada tahun 2018 ini adalah merupakan gelaran yang kali ketiga sejak pertama kali digelar pada tahun 2016 lalu. Acara tersebut dibuka Kamis siang (22/11/2018) di Aula Utama IAIN Tulungagung.

Ketua Jurusan PIAUD, Luluk Atiratus Zahra’ dalam sambutannya saat acara pembukaan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin Jurusan PIAUD yang diisi dengan berbagai pagelaran seni, terutama Jawa. Bahkan dalam acara tersebut MC menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar.

Disebutkan juga oleh Kajur PIAUD, bahwa pagelaran dalam Gebyak Seni 2018 ini diisi dengan tampilnya beberapa sanggar seni di bawah naungan Paguyuban Seni Gita Ananda PIAUD IAIN Tulungagung.

Sanggar seni tersebut antara lain Langgam Roso Budoyo, Gandhes Gayatri, Qothrun Nada, Belia Voice, Swara Mardika Elkafano, Saraswati Band. Adapun pagelaran seni yang ditampilkan yaitu karawitan, tari, ketoprak, paduan suara, pentas band dan lain-lain.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami supaya jurusan PIAUD bisa mengejar ketertinggalan dari jurusan-jurusan lain yang lebih dulu ada. Harapannya kami bisa lebih percaya diri, berkembang dan juga meraih prestasi. Alhamdulillah, sejak empat tahun lalu berdiri, kami berhasil meraih prestasi di beberapa even. Salah satunya ketika Gandhes Gayatri berhasil menjadi juara III Nasional pada Festival Budaya 2017 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,” terang Luluk.

Sementara itu, Wakil Rektor III IAIN Tulungagung, Abad Badruzzaman dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi positif kegiatan Gebyak Senin 2018 yang diselenggarakan Jurusan PIAUD tersebut. Menurut Abad, nampak dalam acara tersebut perpaduan antara nilai agama dalam hal ini keislaman dengan nilai budaya dan lokalitas.

“Kita tidak melihat adanya pertentangan antara nilai keislaman dengan budaya dan lokalitas. Jadi sangat disayangkan jika pada akhir-akhir ini ada saja yang berupaya membenturkan keduanya sehingga terjadi kegaduhan.” kata Abad.

Masih menurut Abad, hal yang patut diapresiasi lagi dari kegiatan Gebyak Seni adalah semangat seluruh elemen dalam Jurusan PIAUD baik itu dari dosen maupun mahasiswanya. Meski situasi cuaca sangat panas dan kondisi yang kurang berpihak, namun semangat seperti itulah yang bukan tidak mungkin akan membawa PIAUD menjadi salah satu pionir dalam menjadi IAIN Tulungagung sebagai kampus dakwah dan peradaban. (humas)

Skip to content