Kesempatan Me-redesign KKN di Patani

Kontributor:

Tulungagung –Jumat (14/12) LP2M IAIN Tulungagung membuat acara seremonial bertajuk Pelepasan Mahasiswa KKN-PPL di Patani, Thailand Selatan. Acara pelepasan dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin, bersama Abd Aziz (Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga), Abad Badruzzaman (Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama), Ngainun Naim (Ketua LP2M IAIN Tulungagung) dan seluruh peserta KKN-PPL Thailand.

Jumlah peserta KKN-PPL di Thailand kali ini berjumlah sepuluh mahasiswa. Sepuluh mahasiswa tersebut adalah mahasiswa terbaik yang sudah diseleksi oleh pihak LP2M IAIN Tulungagung. Mereka yang diberangkatkan adalah mahasiswa yang cukup menguasai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris serta yang terutama menguasai pengetahuan agama.

Ngainun Naim dalam sambutannya mengatakan, “KKN-PPL Thailand kali ini berbeda dengan edisi sebelumnya. Jika sebelumnya program KKN-PPL di Thailand selama 4 bulan, kali ini hanya satu bulan saja. Hal itu dikarenakan di Thailand akan diadakan Pemilu pada bulan Februari.”

Dalam waktu satu bulan tersebut jelas format KKN-PPL akan dirubah. Dalam sambutannya Maftukhin menyampaikan, “Programnya tidak full. Sistem (KKN-PPL, red) perkenalan sistem pembelajaran di Indonesia. Orientasinya pada guru bukan siswa. Semacam membuat sistem (pembelajaran) untuk diterapkan di sana”, ujar Maftukhin.

Lebih lanjut Maftukhin mencontohkan sistem Pembelajaran Al-Quran seperti di Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) untuk diadopsi dan dibekalkan pada para pengajar di Patani. Kurikulumnya juga mengadopsi yang ada di Indonesia dengan kandungan materi seperti ilmu tauhid, fiqih, dan tajwid. Intinya, seperti yang misi Rektor, katanya, “Bukan kita yang memberi pelajaran (pada murid, red), tapi kita yang membekali pengajar. Kita inginnya ada transfer metodologi pengajaran”.

Keadaan KKN-PPL sebelumnya dengan durasi waktu 4 bulan, kegiatan mahasiswa IAIN Tulungagung mayoritas mengajar di kelas. Interaksi mereka dengan para siswa yang diampu. Menurut penuturan Harun, mahasiswa KKN-PPL di Thailand tahun 2017, ketika mahasiswa IAIN Tulungagung mengajar, guru-guru di Patani sudah tidak masuk kelas. Alasannya kata Harun, “Karena sudah percaya dengan guru-guru (mahasiswa KKN IAIN Tulungagung, red) Indonesia.”

Menurut Maftukhin, KKN di Thailand kali ini sebagai kesempatan IAIN Tulungagung untuk redesign sistem KKN di Patani. Misi lain IAIN Tulungagung adalah memberikan kontribusi pada negara muslim tetangga. Kata beliau, “Indonesia dengan muslim terbanyak akan memberi kontribusi pada negara muslim tetangga.” Lanjutnya, “Kalian tidak hanya mewakili nama IAIN Tulungagung saja, tapi juga mewakili Indonesia. Citrakan diri sebagai negara yang ramah dan besar. Dengan niat berdakwah, membantu saudara kita di sana.”(lp2m for humas)

Skip to content