IAIN Tulungagung Jadi Tuan Rumah Fordipas se-Indonesia

Kontributor:

Tulungagung – Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung jadi tuan rumah Forum Direktur Pascasarjana (FORDIPAS) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. Kegiatan ini dirangkai dengan Silaturrahim Kerja Nasional (Silatnas) XI dan dilaksanakan di Hall Venezia Crown Victoria Hotel Tulungagung pada 20 sampai dengan 22 November 2019.

Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung, Akhyak, dalam sambutannya di acara pembukaan pada Rabu Malam (20/11/2019) mengatakan, bahwa kegiatan Fordipas di IAIN Tulungagung ini merupakan rekomendasi dari Fordipas yang sebelumnya diselenggarakan di IAIN Sultan Amai Gorontalo pada Maret lalu. Akhyak juga menyampaikan bahwa kegiatan Fordipas kali ini diikuti oleh 58 orang perwakilan dari Pascasarjana PTKIN se-Indonesia.

Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin yang memberikan pengarahan saat pembukaan menyampaikan terimakasih atas kepercayaan semua pihak untuk menjadi tuan rumah Fordipas dan Silatnas XI kali ini. Rektor juga menyampaikan selamat datang kepada semua peserta.

Dalam pengarahan tersebut Maftukhin juga menyampaikan beberapa usulannya terkait pengembangan Pascasarjana PTKIN. Pertama, supaya pendaftaran mahasiswa baru pascasarjana bisa dilaksanakan sebagaimana yang dilakukan dalam pendaftaran mahasiswa baru S-1. Harapannya, seluruh PTKIN bisa diakses oleh pendaftar, sehingga PTKIN di suatu daerah bisa merekrut calon mahasiswa lain dari luar daerah.

“Di S-1 ini sudah kita terapkan dalam bentuk SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN selama kurun waktu hampir 10 tahun terakhir. Dan terbukti berhasil,” kata Maftukhin.

Kedua, Maftukhin juga mengusulkan supaya Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kemenag RI tidak mempersulit berdirinya Pascasarjana di PTKIN. Karena dia berharap di semua PTKIN ada program S-3, sehingga PTKIN bisa segera bersaing dengan perguruan tinggi lain. Selain itu, Rektor juga menyarankan untuk PTKIN bisa meningkatkan jumlah mahasiswa Pascasarjana dan mengurangi mahasiswa S-1.

Sementara itu, menanggapi apa yang disampaikan oleh Rektor IAIN Tulungagung, Kepala Sub Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Adib Abdushomad dalam sambutannya pun mengapresiasi positif.

“Soal metode rekrutmen secara nasional sebenarnya sudah kita terapkan dalam rekrutmen beasiswa MORA di mana Pascasarjana di manapun bisa men-track mahasiswa dari PTKIN di luar daerah,” kata Adib.

Namun demikian, masih menurut Adib, pihaknya di Diktis akan mengkaji lebih mendalam apa yang disampaiakn oleh Rektor IAIN Tulungagung untuk mengetahui apakah ini akan sustainable atau tidak untuk betul-betul diterapkan untuk rekrutmen mahasiswa reguler. Selain itu dia juga menyampaikan harapannya supaya FGD ini bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang bisa meningkatkan kualitas keilmuan pascasarjana PTKIN supaya bisa memiliki daya saing. (humas/sin)

Skip to content