Orientasi Mahasiswa Baru Pascasarjana IAIN Tulungagung Diikuti 49 Mahasiswa Asing

Kontributor:

Tulungagung – Senin pagi (05/10/2020) Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menggelar Orientasi Mahasiswa Baru Pascasarjana Tahun Akademik 2020/2021. Dikarenakan adanya pandemi Covid-19, acara rutin tahunan tersebut dilakukan virtual melalui aplikasi Zoom dan juga ditayangkan langsung melalui Channel Youtube SATU Televisi.

Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung, Akhyak, dalam sambutannya pada acara pembukaan melaporkan bahwa, jumlah mahasiswa baru Pascasarjana IAIN Tulungagung tahun akademik 2020/2021 sejumlah 391 mahasiswa yang tersebar di 14 program studi magister dan 2 program studi doktor. Dari jumlah tersebut terdapat 49 mahasiswa asing dari berbagai negara.


Akhyak menyebutkan mahasiswa asing tersebut yakni dari Libya 15 mahasiswa, Turki ada 3 mahasiswa, Mesir ada 3 mahasiswa, Kamboja 4 mahasiswa, Palestina 2 mahasiswa, Thailand 2 mahasiswa, Filipina 2 mahasiswa, Bangladesh 3 mahasiswa serta dari Nepal, Pakistan, Peru, Singapura, Tunisia, Aljazair , Yordania, Myanmar, Uzbekistan, Taiwan, Polandia masing-masing 1 mahasiswa.

Sementara itu, Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin dalam sambutannya menyampaikan bahwa IAIN Tulungagung ke depan akan lebih banyak menerima mahasiswa S2 dan S3 daripada S1, sehingga Pascasarjana akan menjadi prioritas pengembangan akademik di IAIN Tulungagung.
 
Rektor juga menyampaikan kepada para mahasiswa baru, bahwa Tulungagung merupakan salah satu kota kecil yang ada di Selatan Pulau Jawa yang sarat akan sejarah keilmuan. Secara garis ekonomi, geoekonomi tidak menjanjikan sesuatu yang luar biasa. Dalam sejarahnya secara geopoitik tidak pernah terlibat kontestasi politik di nusantara. Karena tidak pernah ada kerajaan yang berpusat di Tulungagung. Akan tetapi meski bukan peta politik di Jawa, tapi Tulungagung adalah tempat tokoh-tokoh politik di Jawa sebagai tempat pendidikan mereka. Dalam kitab Negara Kertagama Tulungagung merupakan wilayah yang disebut karesian. Banyak tokoh-tokoh spiritual di Tulungagugn dimana anak-anak raja dididik. Oleh karena itu tidak salah para mahasiswa baru memilih IAIN Tulungagung yang ada di Tulungagung sebagai tempat belajar.

Di bagian lain Rektor menyebutkan, bahwa di masa pandemi ini orientasi pembelajaran di Pascasarjana akan berbeda dari sebelum adanya pandemi. Jika dulu mahasiswa hadir di kelas, lebih banyak mendengarkan, lebih banyak bertanya dan lebih banyak mencatat maka mulai tahun ini berubah menjadi berorientasi academic writing. Artinya mahasiswa harus memiliki banyak referensi. Maka dari itu semakin banyak membaca buku maka semakin baik. Karenanya para dosen diharapkan untuk mewajibkan mahasiswa minimal membaca 5 buku untuk dilakukan reviu. Sehingga jika satu mata kuliah diajar oleh dua dosen maka mereka harus membaca minimal 10 buku dan seterusnya sesuai dengan jumlah dosen pada mata kuliah yang ada.

“Karena itu persiapkan diri kalian mahasiswa baru untuk membenahi SDM kita dan bersama-bersama meningkatkan kualitas diri kita. Membaca, mereviu, membaca, mereviu, begitu terus menerus. Karena itulah yang membedakan antara mahasiswa S-1 dengan S-2 maupun doktor.” kata Rektor.

Rektor menjelaskan bahwa mahasiswa S-1 adalah konsumen, mahasiswa S-2 adalah distributor. Karena dia distributor, maka mahasiswa S-2 harus banyak membaca buku, karena ibarat toko distributor dia harus banyak stok untuk melayani para konsumen. Doktor adalah produsen, maka dari itu mahasiswa S-3 harus bisa memproduksi ilmu, harus bisa menulis di jurnal-jurnal yang terindeks serta bereputasi secara internasional. Dan semua itu didedikasikan untuk nusa bangsa dan agama.

“Selamat bergabung para mahasiswa baru di IAIN Tulungagung, selamat belajar, selamat menempa diri menjadi orang-orang hebat,” kata Rektor sebelum mengakhiri sambutannya.

Sebagai informasi, setelah pembukaan acara orientasi mahasiswa baru tersebtu diisi dengan pengenalan akademik Pascasarjana oleh masing-masing program studi. Dilanjutkan dengan Talkshow Profesor tentang Peningkatan Kualitas Riset Disertasi dan Tesis yang menghadirkan para guru besar yang ada di IAIN Tulungagung. Sementara khusus bagi mahasiswa asing diselenggarakan Spesial Meeting New Students of Graduate School of State Islamic Institute of Tulungagung yang menghadirkan narasumber Direktur Pendidikan Keagamaan Islam Kemenag RI, Suyitno; Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak; Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin serta Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagug, Akhyak. Jalannya acara tersebut selengkapnya dapat disaksikan di Channel Youtube SATU Televisi IAIN Tulungagung.(sin)

Skip to content