Peringati Hari Santri 2020, IAIN Tulungagung Gelar Apel

Kontributor:

Tulungagung – Dalam rangka memperingati Hari Santri 22 Oktober 2020 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menggelar apel di Lapangan Utama Kampus IAIN Tulungagung pada Kamis pagi (22/10/2020). Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena adanya pandemi Covid-19, apel kali ini hanya dihadiri sebagian dosen dan karyawan IAIN Tulungagung sebagai bentuk upaya menerapkan protokol kesehatan.

Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin sebagai pembina apel dalam amanatnya mengajak segenap civitas akademika IAIN Tulungagung baik yang hadir dalam apel atau mereka yang mengikuti secara virtual melalui channel Youtube Satu Televisi untuk bersyukur kepada Allah SWT karena hari ini dapat memperingati hari santri.


“Tentu kita berbahagia bahwa kaum santri atau yang dulu disebut sebagai kaum sarungan, yang dulunya dianggap sebagai kaum-kaum tradisional, kaum-kaum pinggiran sarungan sekarang para kaum santri sudah memulai diri dengan pendidikan yang baik, memahami kebudayaan yang baik dan sosial yang baik. Karena itu kita harus bersyukur,” kata Rektor.

Rektor mengingatkan bahwa semua ini tak lepas dari peran dan perjuangan para ulama, perjuangan para pendiri bangsa dengan resolusi jihad yang sangat luar biasa. Resolusi jihad yang sekedar anjuran pada tahun 1945 dengan pengaruh besar yang dimiliki oleh yang punya tanda tangan resolusi jihad mempunya semacam energi yang bisa mempengaruhi pola fikir seseorang. Hal tersebut kemudian mendorong orang untuk berduyun-duyun dan dalam radius ratusan kilometer umat Islam berangkat ke Surabaya untuk melaksanakan jihad fi sabilillah melawan penjajah Belanda yang hendak kembali menjajah Indonesia.

Dalam perjuangan tersebut, kata Rektor sesungguhnya hanya berbekal nekad, karena persenjataan para penjajah yang canggih hanya dilawan dengan persenjataan sederhana dan seadanya yang dimiliki oleh para santri dan pejuang pada saat itu sehingga banyak korban jatuh di pihaknya.

“Tapi yang terpenting di sini adalah semangat jihad, semangat berjuang. Ini yang paling penting. Bondo nekad. Yang terpenting maju dulu soal lain-lain belakangan. Dan ini sebetulnya karena bondo nekad itulah Indonesia merdeka.” kata Rektor.

Karena itu Rektor ingin seluruh mahasiswa IAIN Tulungagung ini punya jiwa santri, punya jiwa mandiri, punya jiwa untuk maju, untuk berkembang. “Tanpa harus ditekan, tanpa harus ada instruksi, maka kita ingin menjadi orang-orang yang maju,” katanya.

Selanjutnya, Rektor juga mengajak segenap civitas akademika untuk berdo’a semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang yang terus berjuang dalam hidup ini, menjadi orang-orang hebat semuanya dalam rangka menjaga bangsa dan negara kita. Dan semoga dengan pandemi seperti ini Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang bisa menjaga kesehatan tanpa harus diperintah untuk menjaga kesehatan.

Maka dari itu, masih dikatakan oleh Rektor, al aqlus salim fil jismis salim, jiwa yang sehat ada pada badan yang sehat, atau sebaliknya.

“Semoga Allah SWT meridhoi seluruh langkah-langkah bangsa kita dalam rangka menghadapi segala macam cobaan dan tantangan ke depan yang kita hadapi semuanya. Dan terutama kita semua IAIN Tulungagung menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Tantangan itu berat semuanya dalam hal akademik, dalam hal infrastruktur, dalam hal kepercayaan publik. Itulah semuanya tantangan kita dan mari kita hadapi bersama-sama dengan penuh khidmat dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara,” kata Rektor sebelum mengakhiri amanatnya.

Setelah amanat dari Rektor acara dilanjutkan dengan do’a dan dilakukan pembubaran pasukan. Acara apel kemudian dilanjutkan dengan menonton bersama upacara peringatan Hari Santri 2020 di Kantor Kementerian Agama RI yang disiarkan langsung melalui akun hannel Youtube Pendis Channel yang juga direlay oleh channel Youtube Satu Telivisi IAIN Tulungagung.(sin)

Skip to content