Wisuda ke-27 IAIN Tulungagung Digelar Secara Drive Thru

Kontributor:

Tulungagung – Wisuda ke-27 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung digelar secara drive thru, yakni dengan cara mahasiswa naik kendaraan masing-masing untuk kemudian dilakukan prosesi wisuda dengan pemindahan tali toga oleh Rektor. Wisuda ini dilaksanakan secara bertahap mulai hari Selasa (10/11/2020) hingga Sabtu (14/11/2020) kecuali hari Jum’at (13/11/2020).

Kepala Biro AUAK IAIN Tulungagung, Samsi mengatakan bahwa wisuda yang dilaksanakan secara drive thru ini diikuti oleh total 1582 orang. Adapun secara terperinci peserta wisuda tersebut terdiri atas 121 orang dari Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH), 811 orang dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 61 dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), dan 461 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Selain itu ada 128 orang dari Pascasarjana yang terdiri atas 109 orang dari program magister dan 19 orang dari program doktor.


Dari pantauan di lapangan peserta wisuda tampak menggunakan beberapa macam kendaraan, antara lain mobil, sepeda motor dan bahkan sepeda. Adapun secara umum pelaksanaan wisuda berjalan lancar meski sempat ada dua mobil yang sempat mogok. Namun dengan kesigapan dari panitia, kendala tersebut bisa teratasi dengan baik.

Salah seorang peserta wisuda, Sofi Khoirun Nisa mengaku senang dengan terlaksananya wisuda tersebut. Menurutnya meski dilaksanakan secara drive thru dan berbeda dengan wisuda-wisuda sebelumnya, dia mengaku tetap gembira.

“Menurut saya ada plus minusnya ya. Plusnya tetep bisa wisuda terus studinya telah berakhir.” katanya.

Adapun minusnya menurut Sofi, dengan wisuda yang dilaksanakan secara drive thru ini para peserta wisuda tidak bisa berkumpul bersama teman-temannya.

Sementara itu Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin saat ditemui seusai acara mengatakan bahwa wisuda kali ini dilakukan secara drive thru karena untuk menghindari resiko penularan pandemi Covid-19. Dia juga mengatakan bahwa wisuda secara drive thru ini menjadi pilihan terakhir mengingat banyak masukan dari para mahasiswa supaya wisuda tidak dilaksanakan secara online.

“Namanya ini darurat, jadi ya yang penting bisa terlaksana namun tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Rektor.

Ditanya soal kenapa dibagai menjadi empat tahap, Rektor menjelaskan bahwa hal ini mengingat jumlah peserta wisuda yang mencapai 1500 lebih dan durasi wisuda drive thru yang diperkirakan cukup lama. Sementara antrian mobil yang bisa tertampung di dalam lingkungan kampus ada empat ratusan mobil. Sehingga mau tidak mau harus dibagi sebanyak empat hari.

Namun demikian, meski wisuda dilaksanakan secara drive thru, beberapa peserta wisuda yang rumahnya jauh terutama yang berasal dari luar Jawa Timur lebih memilih untuk mengikuti wisuda secara online. Sehingga kampus memfasilitasi mereka dengan mengikuti wisuda secara online melalui aplikasi Zoom.(sin)

 

Skip to content