Wisuda ke-28 Diwarnai Hal Unik dan Mengharukan

Kontributor:

Tulungagung –Sebagaimana Wisuda ke-27, Wisuda ke-28 Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung yang digelar pada hari ini, Senin (28/06/2021) diwarnai dengan hal-hal yang unik sekaligus mengharukan.
Salah satu hal unik tersebut adalah seperti yang dilakukan oleh seorang wisudawan atas nama M. Kefin Nasrullah, wisudawan Pascasarjana Program Magister (S-2) pada Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam. Dengan penampilannya mungkin sepintas orang akan mengira dia adalah pasien Covid-19, karena di saat wisudawan yang lain naik ke panggung didampingi oleh orang tuanya atau keluarganya yang lain, justru dia didampingi orang yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap sebagaimana penampilan Satgas Covid-19 saat bertugas. Apalagi dia datang dengan menumpang mobil ambulance.

Namun ternyata hal itu bukan karena dia positif Covid-19. Namun, tidak jauh-jauh dengan Covid-19, menurut pengakuan Kefin, hal tersebut dilatarbelakangi karena dia menyelesaikan tesisnya senyampang dia sedang bertugas menjaga Rusunawa UIN SATU Tulungagung yang menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. Pasalnya dia adalah anggota Taruga Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung yang selama ini ditugaskan untuk menjaga salah satu tempat isolasi pasien Covid-19 di Kabupaten Tulungagung tersebut.
Kefin mengatakan bahwa dia berupaya keras menyelesaikan tesis di sela-sela kesibukannya melayani para pasien Covid-19 di Rusunawa, sehingga lulus dan diwisuda saat ini memberikan kesan tersendiri baginya dan ingin dikenangnya dengan tampil wisuda sebagaimana yang dilakukannya hari ini. 
Berbeda dengan Kefin, sesuatu yang haru nampak menyelimuti suasana prosesi wisuda, saat wisudawati dari jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH), Dina Alfi Maulida hadir untuk mengikuti prosesi wisuda. Pasalnya dia harus dibantu kursi roda untuk dilakukan pemindahan kucir oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Maftukhin.
Dia harus dibantu dengan kursi roda ceritanya karena pada saat sekitar seminggu menjelang wisuda. Dina Alfi Mufida mengalami kecelakaan pada saat mengendarai sepeda motornya di kawasan Ngunut. Kakinya harus dijahit akibat kecelakaan itu. Karena kondisi tersebut, wisudawan asal Desa Banjarsari Kecamatan Ngantru Tulungagung ini berniat tidak mengikuti secara drive thru.
"Itu tadi saya yang merias. Awalnya dia mau membatalkan karena kecelakaan Senin lalu. Lalu, semalam mendadak WhatsApp ingin di-make-up untuk ikut wisuda. Jadi tadi dirias sambil tidur," ungkap perias wisudawan tersebut, Faizah Manshur.
Namun akhirnya, pagi ini wanita jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum itu berangkat bersama kedua orangtua serta keluarganya yang lain. Sang orangtua memberitahu keadaan anaknya tersebut kepada panitia. Beruntung, di panggung wisuda sudah disiapkan kursi roda. Dina kemudian dinaikkan kursi roda menuju panggung prosesi wisuda.
Hal unik lain yang berhasil dipantau oleh redaksi antara lain, pasangan suami istri diwisuda bersama-sama dan dilakukan pemindahan kucir oleh rektor secara bersama-sama juga. Ada juga yang memasang baliho kecil layaknya seorang calon legislatif yang sedang masa kampanye bertuliskan “Mohon Do’a Restu, Eetapi kagak mau nyaleg, cuman lagi lulus saja”.(humas)
Skip to content