UIN SATU Tulungagung Selenggarakan Temu Wali Mahasiswa Baru Secara Daring

Kontributor:

Tulungagung – Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung menggelar acara Temu Wali Mahasiswa Baru Angkatan 2021/2022 pada Kamis (23/09/2021). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring dengan mengundang para pejabat di lingkungan UIN SATU Tulungagung di Gedung KH Arief Mustaqiem UIN SATU Tulungagung dan disiarkan melaui Channel Youtube SATU Televisi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiwaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.A. dalam sambutannya menyampaikan bahwa ini adalah kali kedua UIN SATU Tulungagung yang sebelumnya bernama IAIN Tulungagung menggelar Temu Wali secara daring. Sebenarnya kegiatan Temu Wali seperti ini biasanya diselenggarakan dengan mengundang para wali mahasiswa di kampus, namun karena masa pandemi maka dua tahun terakhir diselenggarakan secara daring atau online.

“Mudah-mudahan meskipun tidak hadir secara fisik di kampus kebanggaan kita semua, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, bapak ibu semua tetap bisa mengikutinya secara khidmat,” harap Abad.
Disampaikan juga oleh Abad, bahwa saat ini mahasiswa baru Tahun Akademik 2021/2022 UIN SATU Tulungagung berjumlah kurang lebih 5158 mahasiswa. Menurutnya, total hingga hari ini mahasiswa di UIN SATU Tulungagung berjumlah 26.000 mahasiswa yang tersebar di empat fakultas, yakni Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (FASIH), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) serta mahasiswa dari Program Magister dan Program Doktor di Pascasarjana.
“Boleh dibilang UIN SATU Tulungagung ini adalah UIN yang baru saja berubah bentuk dari IAIN dengan jumlah mahasiswa terbanyak,” kata Abad.
Sementara itu, Rektor IAIN Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dalam sambutan dan pengarahannya menyampaikan bahwa sudah hampir dua tahun ini kegiatan belajar mengajar bahkan temu wali dilakukan secara daring atau online. Hal tersebut karena adanya protokol kesehatan akibat adanya pandemi Covid-19. Rektor berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga kehidupan bisa menjadi kembali normal.
Sebelum menyampaikan arahannya, terlebih dahulu Rektor memperkenalkan beberapa pejabat yang hadir di lokasi acara. Dalam hal ini Rektor juga menyampaikan bahwa tidak semua pejabat bisa hadir, karena memang selama pandemi ini sebagian dosen melaksanakan work from home.
Selanjutnya Rektor mengemukakan bahwa tahun ini seleksi mahasiswa baru seperti sebelum-sebelumnya dilakukan dengan tiga jalur, yakni jalur prestasi akademik yang disebut SPAN-PTKIN, jalur seleksi tes nasional yang disebut dengan UM-PTKIN dan seleksi yang dilakukan secara mandiri oleh kampus yang disebut dengan SPMB Mandiri. Dua jalur yang disebut terakhir dilakukan dengan tes tulis, dan akibat adanya pandemi tes terpaksa dilakukan secara online.
Rektor juga mengungkapkan dari berbagai jalur seleksi tersebut hasilnya ada lima ribu lebih mahasiswa baru yang berasal dari penjuru tanah air. Menurut Rektor, dari 34 provinsi di Indonesia hanya ada 4 provinsi yang tidak mengirimkan mahasiswa yakni: Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Sulawesi Barat.
Karena itu, masih menurut Rektor, sebetulnya UIN SATU Tulungagung adalah UIN yang mahasiswanya berasal hampir dari semua provinsi di Indonesia. Oleh karena itu mahasiswanya tentu memiliki perbedaan budaya, perbadaan karakter serta perbedaan bahasa juga.
“Makanya kami tetap menjaga nusantara ini, nusantara kecil sebetulnya, Indonesia kecil di Tulungagung ini sebagai prototype nusantara, meski sebetulnya ada juga mahasiswa dari luar negeri,” kata Rektor.
Lebih lanjut Rektor menyampaikan bahwa, dengan adanya para mahasiswa yang belajar di UIN SATU Tulungagung tersebut, maka pihak kampus ingin bekerja sama dengan para orang tua wali mahasiswa supaya proses pendidikan bisa berhasil. Hal tersebut karena sebetulnya pihak universitas hanya mendampingi saja saat para mahasiswa berada di dalam lingkungan kampus. Apalagi sekarang sebagian besar masih menggunakan sistem online.
“Semoga segera saja begitu pandemi ini selesai dan sudah kita rancang dan insya’ Allah mulai 4 Oktober putra-putri ibu bapak sekalian akan secara bertahap akan dilakukan kuliah secara offline. Sekarang sedang pendataan, karena syarat utama untuk kuliah offline adalah semua harus sudah vaksin,” terang Rektor.
Sementara mahasiswa yang belum vaksin, Rektor menyebutkan bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Gubernur Jawa Timur untuk bantuan vaksinnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Rektor mengajak semua orang tua wali mahasiswa untuk bersama-sama mendidik putra-putri mereka menjadi putra-putri bangsa yang bisa memberikan kontribusi terhadap perkembangan zaman, perkembangan negara, serta perubahan-perubahan sosial yang lain.(humas)
Skip to content