UIN SATU Tulungagung Kukuhkan Guru Besar Pendidikan Ekonomi

Kontributor:

Tulungagung – Bertambah satu lagi guru besar di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung). Dia adalah Prof. Dr. Agus Eko Sujianto, S.E., M.M. yang dikukuhkan sebagaia guru besar bidang ilmu Pendidikan Ekonomi pada Rabu (24/02/2022) di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem UIN SATU Tulungagung.
Digelar dengan berupaya tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19, upacara pengukuhan tersebut dihadiri oleh segenap tamu undangan mulai dari Forkopimda, tokoh masyarakat serta sivitas akademika UIN SATU Tulungagung.

Upacara pengukuhan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Senat UIN SATU Tulungagung yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Senat UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Syamsun Niam, M.Ag. dan pembacaan SK Guru Besar oleh Kepala Biro AUAK, Drs. Samsi, M.M.. Dilanjutkan dengan pemutaran film biografi singkat Prof. Dr. Agus Eko Sujianto, S.E., M.M. yang berjudul “Bahagia Dipetik dari Pasang Telik”. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pidato pengukuhan oleh guru besar yang dikukuhkan, dalam hal ini guru besar kelahiran Madiun ini mengambil tema “Learning by Doing: Pembelajaran Kewirausahaan di Pendidikan Tinggi”.
Dalam pidato pengukuhan tersebut Agus mengawalinya dengan mengemukakan bahwa secara teori ekonomi baik itu ekonomi Islam maupun klasih dan neo-klasik memiliki tujuan yang sama, yakni untuk mencapai kesejahteraan. Menurutnya kesejahteraan merupakan dambaan setiap individu, keluarga dan kelompok kelompok kecil yang disebut juga dengan istilah micro-level, organisasi dan komunitas lokal atau mezo-level serta masyarakat luas misalnya negara, macro-level.
“Ketiga tingkatan tersebut, masih menurur Agus, dengan metodenya masing-masing menginginkan kesejahteraan meskipun sering dijumpai di lapangan bahwa terdapat perbedaan konotasi, persepsi oleh masing-masing individu dalam menerjemahkan walfare, kesejahteraan,” terang Agus.
Namun demikian, kesejahteraan itu tidak datang begitu saja. Diperlukan ikhtiar untuk mewujudkannya. Salah satu di antaranya adalah eksistensi wirausahawan yang diturunkan menjadi enam variabel yaitu daya saing atau global competitiveness index, kewirausahaan global atau global entrepreneurship index, jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tenaga kerja UMKM, ekspor non-migas UMKM, UMKM dan investasi UMKM sebagaimana yang ada dalam berbagai penelitian terdahulu.
Hasil studinya, lanjut Agus, terhadap enam variabel di tersebut di atas dengan menggunakan regresi polinominal menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut dapat mendorong kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan kotribusi yang tentunya berbeda-beda. Besarnya kontribusi kewirausahaan dalam mensejahterakan masyarakat baik di dalam maupun luar negeri mengindikasikan bahwa sektor yang relatif padat karya ini perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak termasuk perguruan tinggi. 
Mengutip hasil studi dari David McClelland, Agus mengatakan bahwa sebuah negara dikatakan makmur jika memiliki entrepreneur minimal 14 persen dari total jumlah penduduk. Tentu ini angka yang besar, sementara pada tahun 2022 ini di Indonesia hanya ada dalam kisaran 3,55 persen. Dan ini merupakan kesempatan emas bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi untuk berkontribusi pada negara dalam rangka bonus demografi melalui jalur pendidikan kewirausahaan. Mengingat bahwa tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar mandiri dan kreatif.
“Untuk mendukung terwujudnya kemandirian peserta didik di perguruan tinggi maka dibutuhkan pembelajaran yang efektif untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif melalui penguatan sikap pembelajaran yang saya angkat dalam kajian ini yakni dengan metode learning by doing,” kata Agus.
Hal tersebut sebagaimana direkomendasikan oleh John Dewey bahwa learning by doing adalah pembelajaran yang memposisikan pengalaman sebagai proses belajar yang sangat berharga. Dan learning by doing ini sama dengan entrepreneur.
Setelah pidato pengukuhan, acara kemudian dilanjutkan prosesi pengukuhan yang ditandai dengan pemakaian shamir kepada Prof. Dr. Agus Eko Sujianto, S.E., M.M. oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag., dan dilanjutkan dengan penyerahan SK guru besar.
Seusai prosesi pengukuhan, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN SATU Tulungagung, Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag. yang dalam hal ini mewakili Rektor UIN SATU Tulungagung yang berhalangan hadir dalam penyampaian sambutannya mengapresiasi positif dan mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Agus Eko Sujianto, S.E., M.M. yang telah meraih jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar bidang ilmu Pendidikan Ekonomi. Menurutnya dengan adanya guru besar Pendidikan Ekonomi ini tentu menjadi semacam anugerah bagi kampus UIN SATU Tulungagung karena sebelumnya belum ada guru besar dalam bidang ekonomi.
Menanggapi pidato pengukuhan yang membahas terkait pembelajaran entrepreneurship, Muhtadi Anshor menyampaikan bahwa ini sangat penting. Hal ini karena dari data yang ada, tidak semerta-merta alumni UIN SATU Tulungagung bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya.
“Tentu ini menjadi sebuah permasalahan yang harus kita pecahkan bersama, di antaranya adalah bagaimana menumbuhkan jiwa entrepreneurship, menumbuhkan jiwa kewirausahaan mereka agar kemudian ketika dia pulang, ketika dia selesai itu betul-betul dia sudah mampu untuk berdiri sendiri baik mandiri secara ekonomi ataupun mandiri secara sosial ataupun yang lain. Ini harapan kita, Prof Agus, ya!,” kata Muhtadi Anshor.
Lebih lanjut Muhtadi Anshor mengatakan bahwa menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi mahasiswa ini tentu tidak mudah. Oleh karena itu dia berharap dengan adanya guru besar Pendidikan Ekonomi bisa membuat terobosan-terobosan agar mahasiswa UIN SATU Tulungagung apapun fakultasnya, apapun jurusannya dan apapun program studinya kemudian minimal punya greget untuk tidak hanya mencari kerja, tapi bisa membuat peluang kerja.
Upacara pengukuhan Prof. Dr. Agus Eko Sujianto, S.E., M.M. sebagai guru besar bidang ilmu Pendidikan Ekonomi ini selengkapnya dapat disaksikan melalui Channel Youtube SATU Televisi. (humas)
Skip to content