UIN SATU Tulungagung Kukuhkan Guru Besar ke-20

Kontributor:

Tulungagung – Lagi-lagi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) mengukuhkan guru besarnya. Kali ini adalah Prof. Dr. Ngainun Naim, S.Ag., M.H.I. yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu Metodologi Studi Islam di UIN SATU Tulungagung pada Rabu (24/03/2022). Acara pengukuhan dilaksanakan di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem UIN SATU Tulungagung dengan menerapkan protokol kesehatan pandemi Covid-19.
Upacara pengukuhan guru besar tersebut dibuka oleh Ketua Senat UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Imam Fuadi, M.Ag. dan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan guru besar dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang dilaksanakan oleh Ketua Senat UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Syamsun Niam, M.Ag..

Setelah pembacaan SK guru besar, upacara dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter tentang kisah hidup guru besar yang dikukuhkan, Prof. Dr. Ngainun Naim, S.Ag., M.H.I. dengan judul “Spirit Literasi dari Bumi Suci”.
Setelah pemutaran film acara dilanjutkan dengan pidato pengukuhan yang mengambil tema “Studi Islam Indonesia: Pencarian Bentuk, Mistiko-Filosofis dan Rancang Bangun Keilmuan Islam”. Dalam pidato pengukuhan tersebut, Prof. Dr. Ngainun Naim, S.Ag..M.H.I. mengawali dengan bercerita perihal jenjang pendidikannya yang hanya pada tingkat SD saja yang tidak berada di bawah naungan Kementerian Agama, sedangkan selebihnya ada di naungan Kementerian Agama dan bahkan saat ini pun bekerja di bawah naungan Kementerian Agama.
Dari cerita tersebut Ngainun Naim kurang lebih ingin menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman personalnya serta interaksinya dengan banyak pihak, pengalaman pendidikan, hasil bacaan dan banyak faktor itu, membangun keberagamaan Islam yang transformatif.
“Saya merasakan betul bagaimana basis pesantren itu memberi nilai yang sangat penting ketika saya menekuni bidang Studi Islam,” kata Ngainun Naim.
Riset terbaru menyebutkan bahwa, fenomena Islamisme di Indonesia ternyata berangkat dari kampus. Dan itu terjadi karena orang tidak pernah belajar agama Islam dari dasar. Jadi belajar Islam di kampus namun tidak memiliki perspektif yang lebih utuh. Sehingga sekarang dikenal sebagaimana yang disebut Profesor Nadirsyah Husein sebagai shoping fatwa.
“Fatwa yang di zaman dulu yang mesti kita konsultasikan kepada para kyai, sekarang ini tidak perlu. cukup berwasilah ila hadroti Syikh Google,” kata Nngainun Naim.
Dan hal tersebut menurutnya, melahirkan anarki informasi, melahirkan anarski dan distorsi terhadap nilai-nilai otoritas keagamaan yang selama ini dimiliki oleh para ahli. Dengan fenomena tersebut menurut Ngainun Naim aspek yang paling penting dan seharusnya bertanggung jawab adalah kita semua untuk menyusun desain kurikulum yang paling tidak menghubungkan tiga kata dalam judul pidato pengukuhannya, yakni Studi, Islam dan Indonesia yang secara garis besarnya adalah untuk mengkaji secara ilmiah, meskipun ada aspek lain selain dari ilmiah yakni ada yang sebut aspek amaliah dan ada yang disebut aspek penghayatan.
Ngainun Naim juga mengingatkan bahwa saat ini ada fenomena yang mengkhawatirkan para ahli yakni banyak anak-anak muda sekarang yang tidak mengenal tokoh-tokoh Islam di Indonesia. Dan inilah yang harus disikapi oleh banyak pihak.
Setelah pidato pengukuhan, acara kemudian dilanjutkan prosesi pengukuhan yang ditandai dengan pemakaian shamir kepada Prof. Dr. Ngainun Naim, S.Ag..M.H.I. oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr Maftukhin, M.Ag. dan dilanjutkan dengan penyerahan SK guru besar.
Seusai prosesi pengukuhan, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi positif atas telah diraihnya jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar oleh Prof. Dr. Ngainun Naim, S.Ag., M.H.I.. Rektor berharap ini bisa menjadi nilai tambah dalam rangkan UIN SATU Tulungagung melakukan pengembangan atas lembagai ini.
Seusai sambutan dari Rektor, acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat oleh hadirin kepada guru besar yang dikukuhkan serta acara ramah tamah. Upacara pengukuhan guru besar tersebut selengkapnya dapat disasikan di Channel Youtube SATU Televisi. (humas)
Skip to content