Dua Mahasiswa UIN SATU Tulungagung Raih Prestasi di Konferensi Internasional AICOIES 2022 UIN Salatiga

Kontributor:

Salatiga – Selama tiga hari berturut-turut, Selasa-Kamis, 21-23 Juni 2022, Delegasi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengikuti Annual International Conference on Islamic Educations for Student (AICOIES) 2022.
Delegasi yang terdiri dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Muniri, M.Pd., Dosen Pendamping Yudi Krisno Wicaksono, M.IP., dan mahasiswa presenter kompak hadir dalam Konferensi Internasional yang diadakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Salatiga ini.

Konfigurasi artikel yang dikirimkan Civitas Akademika FTIK UIN SATU Tulungagung ke konferensi ini adalah sebagai berikut: (1) Ariadi Yury Setiawan dan Siti Zumrotul Maulida judul DETERMINING THE STATUS OF THE ONTOLOGY OF THE DAKWAH STRATEGY: IN THE CASE OF RELIGIOUS CONVERSION; (2) Annisa Salsabila Zahrotul 'Izzah, Desi Dwi Anissa, dan Ratna Kumala Dewi judul IMPLEMENTATION OF TULUNGAGUNG LOCAL WISDOM AND CORRELATION OF ISLAMIC VALUES AS A SOURCE OF ETNOSCIENCE LEARNING; (3) Anis Lailatul Fitriyah dan Tutik SW judul REOG KENDANG DANCE: STUDY OF ETHNOSCIENCE AS A LEARNING SOURCE TO IMPROVE STUDENTS’ AKHLAKUL KARIMAH; (4) Galih Restu Wibisono, Khoirul Fatihin, dan Khoirul Anam judul KUPATAN LOCAL TRADITIONS IN STRENGTHENING UKHUWAH FOR THE SPIRIT OF ISLAM WASHATIYAH; (5) Fatma Nuril Izza, Ajeng Sri Ayu dan Erna Iftanti judul THE EXISTENCE OF PANCASILA VALUES IN JAVANESE KENDUREN TRADITION AS THE IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS MODERATION IN TULUNGAGUNG EAST JAVA; (6) Fajar Yogi Prayogo dan Chusnul Chotimah judul THE IMPLEMENTATION OF MULTICULTURAL EDUCATION IN INCREASING STUDENTS' TOLERANCE AT SMAN 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG; (7) Umi Nur Khofifah, Muniri, dan Adi Wijayanto judul IMPLEMENTATION OF RELIGIOUS VALUES AND CULTURAL VALUES IN RELIGIOUS MODERATION THROUGH THE TUMPENG TRADITION IN JAVA; dan (8) Annisaa Dina, Indah Khomsiyah, dan Yudi Krisno Wicaksono judul STRENGTHENING THE VALUE OF RELIGIOUS MODERATION TO IMPROVE THE RELIGIOUS CHARACTER OF STUDENTS IN THE ERA OF SOCIETY 5.0.
Pada acara plenary sessions yang bertempat di Kampus III UIN Salatiga ini dihadiri oleh 200 peserta dari PTKIN seluruh Indonesia dan narasumber baik dari dalam maupun luar negeri: Ketua Forum Dekan Tarbiyah (Fordetak) PTKIN, Dr. Sururin, M.Ag., Edupreneur asal Amerika Serikat Anita Dudek, M.E.D., Kepala Sekolah Atlanta North School Amerika Serikat Angie Davidsen, M.S.E., dan Co-founder Peace Generation Erik Lincoln.
Ketua Fordetak PTKIN, Dr. Sururin dalam sabutannya mengapreasi kegiatan AICOIES yang diselenggarakan perdana ini yang sarat akan manfaat akademis, “Forum seperti ini merupakan ajang kolaborasi, berinteraksi dan bertemu mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya untuk bertukar pemikiran serta pengalaman-pengalaman lainnya.”
Pada kegiatan panel session, presenter dari author pertama artikel dari FTIK UIN SATU Tulungagung memaparkan hasil penelitiannya di depan reviewer dan editor jurnal yang berada pada room 1 s.d. room 5.
Dua presenter dari FTIK UIN SATU Tulungagung dalam Konferensi Internasional dengan tema Indigenous Culture Based Islamic Education for Moderating Religious Expression in the Public Sphere ini berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Ariadi Yury Setiawan dari Tadris Bahasa Indonesia didapuk menjadi The Best Presentable Article, dan Anis Lailatul Fitriyah dari Tadris Kimia dikukuhkan menjadi The Best Presenter.
Dalam kesempatan doorstop-interview, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama UIN SATU Tulungagung Prof. Dr. H. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag angkat topi dengan keberhasilan tersebut. “Prestasi yang diraih dua mahasiswa FTIK ini membanggakan bagi Civitas UIN SATU Tulungagung. Mutu pendidikan tinggi yang saat ini juga mewajibkan pelibatan mahasiswa, saya kira prestasi ini menjadi trigger bagi kemajuan kampus kita terutama dalam bidang penelitian,” ujar wakil rektor yang kerap disapa abah ini.
“Penelitian yang melibatkan kolaborasi mahasiswa dan dosen akan menjadi poin plus dalam penilaian akreditasi. Lebih-lebih ini skalanya bukan lagi level nasional, namun sudah internasional. Luar biasa,” imbuhnya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FTIK UIN SATU Tulungaung Dr. Muniri, M.Pd. pada acara penutupan memaparkan bahwa coaching clinic yang diadakan untuk pematangan artikel menjadi salah satu kunci keberhasilan. “Dalam kurun waktu kurang lebih selama 3 bulan kami rutin menggelar coaching clinic penulisan artikel AICOIES 2022. Artikel yang ada kemudian masuk dapur review dari para pembimbing. Bahkan kami pun juga cek grammar dan plagiarismenya untuk memenuhi kriteria artikel ilmiah yang layak dipublikasikan di jurnal mitra konferensi,” papar wakil dekan yang gemar memakai songkok Madura ini.
Konferensi Internasional AICOIES yang dirasa sukses pada penyelenggaraan pertama ini, akan terus diadakan tiap tahunnya. AICOIES berikutnya akan diselenggarakan di UIN Sumatera Utara. (ftik/yud)
Skip to content