UIN SATU Tulungagung Kukuhkan Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris Pertama

Kontributor:

Tulungagung – Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) mengukuhkan guru besar dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Inggris yang pertama. Dia adalah Prof. Dr. Erna Iftanti, S.S., M.Pd. yang juga sekaligus guru besar ke 26 di UIN SATU Tulungagung. Pengukuhan dilaksanakan dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Guru Besar dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem pada Selasa pagi (26/09/2023).
Rapat Senat Terbuka tersebut dibuka oleh Sekretaris Senat UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. H. Syamsun Ni’am, M.Ag.. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dilakukan oleh Anggun Afwina Khuriyatus Sofa yang merupakan salah seorang mahasiswa UIN SATU Tulungagung dan kemudian disusul dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Ustadz Nuryani, S.Ag., M.Pd.I..

Setelah pembacaan do’a acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan SK Guru Besar oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag.. yang disusul dengan pemutaran film dokumenter tentang kisah hidup Prof. Erna Iftanti selaku guru besar yang dikukuhkan mulai sejak kecil hingga diraihnya jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Inggris. Film tersebut berjudul “Bocah Kali Meraih Mimpi”.
Seusai pemutaran film documenter, guru besar yang akan dikukuhkan dipersilahkan untuk menyampaikan pidato pengukuhannya. Dalam pidato pengukuhan ini Prof. Erna Iftanti menyampaikan pidato pengukuhan dengan tema “Optimizing The Roles of The Complex Agents of Building The EFL Students’ Reading Habits in Facing Society 5.0.”. Naskah pidato pengukuhan tersebut sebenarnya berbahasa Inggris, namun supaya lebih bisa dipahami oleh khalayak maka disampaikan dalam bahasa Indonesia.
Dalam pidato pengukuhan tersebut, Prof. Erna Iftanti menyampaikan bahwa Allah SWT berfirman dalam surat Al Alaq ayat 1 sampai dengan lima yang artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4. Yang mengajar (manusia) dengan pena, 5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat tersebut menurut Prof. Erna Iftanti dipahami secara tegas memerintahkan untuk membaca. Dan hal ini mengandung makna bahwa membaca merupakan kegiatan yang penting di dalam peradaban manusia. Membaca menjadi pembeda antara yang buta huruf dan yang melek huruf. Juga menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Manusia diberikan program genetik yang berbentuk bahasa, penghlihatan, penciuman, sentuhan dan juga kognisi. Dan kemampuan berbicara manusia terasah secara alami dengan alat bicaranya namun tidak dengan reading.
“Reading memiliki brain khusus, the reading brain. Di dalam otak kita, otak akan membangun jaringan bagian-bagian yang dibutuhkan untuk membaca. Otak juga memetakan kita pada tampilan huruf, tampilan alfabet, dan juga simbul, bunyi, dan maknanya serta pada fungsi syntaxisnya, Semakin banyak yang kita baca maka semakin banyak neuron yang kita butuhkan” jelas Prof. Erna Iftanti.
“Di sinilah salah satu letak rahasia Allah tentang pentingnya membaca, dan bahwa membaca benar-benar melibatkan proses yang kompleks,” masih kata Prof Erna Iftanti.
Dalam konteks pembelajaran Bahasa Inggris, pembelajar Bahasa Inggris menggunakan tidak hanya untuk sebagai alat komunikasi saja, tetapi mereka juga akan menemukan referensi-referensi yang tertulis dalam bahasa Inggris.
Masih menurut Prof. Erna Iftanti, Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional digunakan sebagai alat komunikasi di media online maupun cetak secara internasional. Dan juga sebagai pengantar dalam penyebaran info inovasi teknologi, budaya, ekonomi, sosial, maupun inovasi  politik.
“Kemampuan berfikir kritis yang dapat diasah melalui kegiatan membaca berdampak positif terhadap kesiapan di Era Society 5.0.” kata Prof. Erna Iftanti.
Menurut Prof. Erna Iftanti, Riset membuktikan bahwa membaca memiliki impact yang sangat penting terhadap meningkatnya jumlah kosakata dalam Bahasa Inggris. Juga bisa meningkatkan kemampuan untuk berbicara maupun kemampuan untuk menulis. Membaca juga terbukti dapat menstimulasi perkembangan otak siswa untuk berfikir secara kritis dan dapat juga memvisualisasikan even-even ataupun ide-ide dalam karya sastra yang dibaca oleh pembaca. Sehingga kebiasaan membaca penting untuk ditanamkan sejak dini.
Lalu bagaimana untuk menumbuhkan kesadaran untuk membaca, terutama membaca bacaan dalam bahasa Inggris? Menurut Prof. Erna Iftanti ada empat konstruk faktor untuk menumbuhkan kesadaran dalam mebaca, yakni: faktor konstruksi individu, faktor konstruksi sosial, faktor konstruksi budaya, dan faktor konstruksi teknologi.
Setelah pidato pengukuhan, acara kemudian dilanjutkan dengan acara puncak yakni prosesi pengukuhan guru besar yang ditandai dengan pemakaian shamir oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Maftukhin kepada guru besar dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Inggris, Prof. Dr. Erna Iftanti, M.Ag., sekaligus penyerahan SK Guru Besar.
Seusai prosesi pengukuhan guru besar, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Maftukhin, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa sebagaimana disebutkan oleh Prof. Erna Iftanti tentang surat Al Alaq sebelumnya, turunnya ayat tersebut bisa diartikan perintah untuk merubah dari tradisi lisan ke tradisi tulis. Karena melalui salah satu ayat dalam surat tersebut Rasulullah diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca. Menurutnya jika ada tradisi menulis maka secara otomatis ada tradisi membaca, begitupun sebaliknya.
Di bagian selanjutnya, Rektor juga menjelaskan bahwa dengan adanya tradisi membaca dan menulis maka diperlukan pemahaman akan bahasa.  Dan untuk memahami bahasa itu tidak hanya dilakukan dengan memahami arti per kata atau kalimat, namun juga harus dipahami tradisi atau budaya dari bahasa tersebut.
“Jadi kita memahami bahasa manusia maka kita harus memahami manusianya. Berarti memahami bahasa adalah memahami sosialnya. Jadi memahami bahasa manusia juga harus bisa memahami psikologinya,” kata Rektor.
Sehingga dengan demikian, banyak faktor yang harus dipahami ketika kita hendak memahami bahasa. Termasuk juga dalam memahami bahasa Al Qur’an.
Sebelum mengakhiri sambutannya, tak lupa Rektor mengucapkan selamat kepada guru besar terlantik sekaligus menyampaikan apresiasinya atas tercapainya jabatan akademik tertinggi Prof. Erna Iftanti sebagai guru besar. Dia juga menyampaikan harapannya supaya dengan diraihnya jabatan tersebut, Prof. Erna Iftanti bisa memberikan kontribusi demi kemajuan UIN SATU Tulungagung.
Rapat Senat Terbuka dalam rangka pengukuhan Guru Besar dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Inggris ini selengkapnya dapat disaksikan melalui Chanel Youtube SATU Televisi. (*)

 

Skip to content