Rektor Lepas 2.300 Peserta KKN Berbasis Keluarga Maslahah

Kontributor:

Tulungagung – Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) melepas 2300 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Senin pagi (18/12/2023) di Lapangan Utama UIN SATU Tulungagung. KKN ini merupakan KKN Gelombang Pertama pada tahun akademik 2023/2024 yang mengambil tema KKN Pemberdayaan Masyarakat Multi Sektoral Berbasis Keluarga Maslahah.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) UIN SATU Tulungagung, Ngainun Na’im dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah peserta pada KKN kali ini total ada 2.300 mahasiswa. Rinciannya 2.292 orang mahasiswa akan disebar di satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung yakni: Besuki dan di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek yakni: Durenan, Gandusari, dan Kampak. Lalu sisanya yang 8 orang ikut dalam KKN Inklusi yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa difable dan berkebutuhan khusus.

Selain itu, Ngainun Na’im juga berpesan kepada seluruh peserta KKN untuk berhati-hati dalam bersikap di tempat mereka KKN. Apalagi ini tahun politik di mana saat ini sudah mendekati pesta demokrasi yakni pemilihan umum yang digelar pada 14 Februari tahun mendatang.

Tak hanya itu, menurutnya kesuksesan mereka ketika KKN bisa diukur dari bagaimana masyarakat saat para mahasiswa pamit pulang setelah selesai KKN.

“Jika masyarakat menangis saat kalian pamit maka itu tandanya sukses, tapi jika mereka justru senang berarti KKN kalian gagal. Meski mungkin anda dapat nilai bagus dari dosen pembimbing,” katanya.

Tak lupa Ketua LP2M juga menegaskan bahwa supaya mereka mengutamakan komunikasi jika ada masalah yang sulit untuk mereka selesaikan. Disarankan supaya mereka pandai untuk bisa berkomunikasi dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan juga dosen pembimbing mereka jika ditemukan ada masalah.

Sementara itu, Rektor UIN SATU Tulungagung, Abd Aziz dalam sambutan dan pengarahannya menyampaikan beberap hal kepada para peserta KKN kali ini. Pertama, ibarat orang yang mau menuju Surabaya, KKN itu seperti perjalanan menjelang pintu tol. Jadi sudah separuh jalan lebih. Tentu perlu dilakukan langkah-langkah strategis agar perjalanan KKN bisa memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan.

Kedua, KKN itu sarana belajar. Masyarakat adalah sumber belajar yang sangat kaya. Lewat KKN, mahasiswa bisa menyerap berbagai pengetahuan. Jadi KKN merupakan sarana untuk belajar memecahkan masalah, baik masalah di masyarakat, di kelompok dengan sesama peserta KKN, dan juga masalah pribadi.

Ketiga, KKN bisa diibaratkan sebagai termometer kehidupan. Fungsi utama termoter adalah untuk mengukur suhu badan. Jika suhu normal, perlu dijaga secara stabil. Jika di atas atau di bawah normal, perlu dilakukan upaya-upaya agar kembali normal. Begitu juga dengan masyarakat tempat KKN.

“KKN itu juga menjadi media untuk mengelola diri. Jangan egois. Mahasiswa harus bermasyarakat secara baik,” pesannya lagi.

Dan yang tak kalah penting Rektor juga berharap supaya mahasiswa harus menjaga kesehatan dan kekompakan. Ini penting agar KKN bisa berjalan maksimal sesuai dengan harapan.

“Menjalankan KKN jangan sampai menjadi blunder. Masyarakat dan DPL adalah satu kesatuan yang saling berkaitan. Perlu sinergi bersama.” pungkasnya.(*)
 

Skip to content