10.000 Santri Ikuti Apel Hari Santri di IAIN Tulungagung

Kontributor:

Tulungagung – Sabtu pagi (22/10) sejak pukul 07.30 kampus IAIN Tulungagung tampak dipadati kurang lebih 10 ribu santri dan mahasiswa. Ya, mereka sedang mengikuti Apel Peringatan Hari Santri 22 Oktober yang pada tahun lalu telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Hadir dalam upacara tersebut Wakil Bupati Tulungagung, Drs. H. Maryoto Bhirowo, MM beserta beberapa pejabat di Pemkab Tulungagung, perwakilan dari Polres Tulungagung, Kodim 0807, serta beberapa pejabat penting yang ada di Tulungagung.

Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku perwakilan tuan rumah penyelenggaraan apel dalam sambutannya menyampaikan, bahwa santri tidaklah hanya yang ada di pondok pesantren. Menurut Rektor mahasiswa yang ada di IAIN Tulungagung pun juga santri, karena mereka tidak semata menuntut ilmu pengetahuan umum semata, namun juga pengetahuan agama.

“Ada 12.000 mahasiswa di IAIN Tulungagung ini, dan kami berupaya supaya mereka juga bisa baca kitab kuning sebagaimana santri-santri yang ada di pondok pesantren,”, ungkap Rektor.

Mengenai hari santri yang hari ini diperingati, selain untuk mengenang jasa para santri pada perang kemerdekaan dengan resolusi jihadnya, Rektor IAIN Tulungagung mengajak para santri untuk tidak hanya mengenyam pendidikan di pesantren, namun juga kuliah. Dengan kuliah, maka akan memperluas ilmu pengetahuan guna mengisi kemerdekaan. Maka dari itu dengan adanya momen peringatan hari santri ini IAIN Tulungagung meluncurkan Gerakan Santri Kuliah.

Setelah sambutan dari Rektor, Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tulungagung , K.H. Abdul Hakim Mustofa dalam sambutannya mengajak untuk mengingat kembali bahwa tidak akan ada peristiwa 10 November. Karena sebelum terjadinya peristiwa perang antara arek surabaya melawan tentara Inggris tanggal 10 Nopember 1945 itu, Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU) Hadlratussyaikh K.H. Hasyim Asy'ari mengeluarkan Fatwa Jihad bagi seluruh umat Islam yang berada dekat dengan Kota Surabaya untuk mau ikut berperang melawan penjajah.

“Seiring pekik takbir Allahu Akbar yang dikumandangkan oleh Bung Tomo melalui radio, maka puluhan ribu arek-arek Suroboyo yang sebagian besar para santri pondok pesantren dengan gigih berjuang membendung datangnya tentara Inggris”, kata Ketua PCNU berapi-api.

Seusai sambutan dari Ketua PCNU, acara diisi dengan menyanyikan bersama-sama lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan Resolusi Jihad oleh K.H. Muhammad Fathur Ro’uf, M.Pd.I.

Sementara itu selaku Inspektur Upacara, Wakil Bupati Tulungagung, Drs. H. Maryoto Bhirowo, MM dalam amanatnya menyampaikan, bahwa dengan apel hari santri ini diharapkan supaya generasi muda generasi muda, terutama generasi muda Islam supaya tahu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan ini dibutuhkan banyak pengorbanan. Para pejuang telah mengorbankan jiwa, raga dan harta untuk mencapai kemerdekaan Indonesia ini.

“Maka dari itu, dengan adanya momen hari santri ini, para generasi muda harus juga mengingat betapa pentingnya untuk tetap menjaga nasionalisme dan keutuhan NKRI yang telah susah payah didirikan oleh para pendiri bangsa”, tegas Wakil Bupati.

Adapun seusai acara apel, peringatan hari santri yang digelar di IAIN Tulungagung diisi dengan dibukanya stand jajanan pasar dan makanan tradisional oleh beberapa Fakultas dan Lembaga yang ada di IAIN Tulungagung. Makanan tersebut diberikan gratis kepada para peserta apel dan masyarakat umum yang hadir dalam apel. (humas)

Skip to content