Apel Hari Santri 2023, Rektor: Lima Nilai yang Harus Dipertahankan oleh Santri

Kontributor:

Tulungagung – Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung melaksanakan apel dalam rangka peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2023. Apel dilaksanakan di Lapangan Utama dengan diikuti oleh seluruh anggota senat, guru besar, seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasantri Madrasah Diniyah (mahasiswa semester 1).
Apel Hari Santri dimulai pukul 7.15 WIB. Para peserta apel mengenakan sarung, atasan putih, berpeci hitam bagi laki-laki, dan untuk perempuan menyesuaikan. Petugas apel dari para Duta Santri dan Resimen Mahasiswa. Do’a Apel Hari Santri 2023 dipimpin oleh Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag.

Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Abd. Aziz, M.Pd.I. menjadi pembina apel. Sebelum arahan Rektor, Duta Santri membacakan Resolusi Jihad yang terbit pada 22 Oktober 1945, dan Ikrar Santri yang diikuti oleh seluruh peserta apel.
Bertindak sebagai pembina apel, Prof. Abd. Aziz mengajak seluruh peserta apel untuk mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, yaitu kemenangan santri pada 22 Oktober. Tidak semua negara di dunia ini yang bisa seperti indonesia. Mengapa indonesia bisa rukun, damai, dan penuh kasih sayang, karena ini adalah salah satu peran para santri indonesia.
“Pagi hari ini, kita mengingat kembali peran para santri, peran para ulama, bagaimana memperjuangkan dan menancapkan nilai-nilai keagamaan yang ada di Indonesia,” ucap Rektor.
Rektor menjabarkan lima nilai yang menjadi ciri dan harus dipertahankan oleh santri. Lima nilai tersebut adalah :
1) Nilai kejujuran. Mari kita tanamkam nilai kejujuran khas santri pada kampus ini.
2) Nilai ketaatan. Ketika kyai menyuruh santri untuk melakukan ini, melakukan itu, santri pasti mau melaksanaan.
3) Nilai Ketawadhu’an. Bagaimana memandang hidup ini secara sederhana. Nikmat yang diberikan oleh Allah SWT diterima apa adanya.
4) Nilai Kemandirian. Di pondok pesantren, seorang santri walau masih kecil, mereka harus melakukan aktifitas secara mandiri. 
5) Mempunyai kasih sayang. Pada pondok pesantren yang terdapat kasus bullying, kasus perploncoan, harus dipertanyakan nilai kesantriannya.
Dengan lima nilai tersebut, maka sejak dulu para santri dikenal menjadi sosok yang sakti-sakti. Rektor menceritakan kisah seorang santri murid dari Mbah Cholil Bangkalan yang menerapkan nilai ketaatan dan ketawadhu’an kepada kyai. Dikisahkan bahwa santri tersebut adalah seorang yang bodoh, yang bahkan tidak hafal bacaan surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas. Karena tidak hafal, maka santri tersebut tidak shalat.
Mengetahui hal tersebut, Mbah Yai Cholil menyuruh dia untuk shalat dan mengajarkan niat dengan lafadz “beton sepuluh dikurangi siji karek songo, Allahu Akbar.” Sang santri melaksanakan ajaran tersebut dengan mantap dan penuh ketaatan. 
Kemantapan dan ketaatan santri melaksanakan dhawuh kyai ini menunjukkan keramatnya. Suatu ketika Mbah Yai Cholil melaksanakan ibadah haji di Makkah, sandal beliau ketinggalan. Sang Santri yang biasa menyiapkan sandal kyai risau. Kemudian sang santri mewirid lafadz tersebut, secara ajaib dia tiba-tiba bisa pergi ke Makkah untuk mengantarkan sandal sang kyai, dan langsung pamit pulang dengan sekejap pula.
“Bagaimana kita meneladani santri-santri zaman dulu. Walapun kuliah mahasiswa sini kok tidak pintar, tenang saja. Ikuti kata-kata atau niat yang diberikan kepada santri Mbah Yai Cholil tadi. Beton sepuluh dikurangi siji karek songo, Allahu Akbar,” pesan Rektor kepada para mahasiswa agar menaldani santri Mbah Yai Cholil Bangkalan.
Hari Santri diperingati setiap 22 Oktober sejak tahun 2015. Hal itu didasarkan pada Keputusan Presiden No 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Penetapan Hari Santri merujuk pada peristiwa Resolusi Jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi itu antara lain menegaskan bahwa melawan penjajah itu wajib, fardu ain, dan meninggal berperang melawan musuh itu hukumnya mati syahid. 
“Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan, diberikan ketenangan dalam hati, diberikan kecerdasan batin dan juga kecerdasan otak kita, dan tentunya kita diberikan keselamatan di dunia dan akherat. Jaya santri Indonesia,” do’a Rektor sekaligus menutup arahan.
Pada apel pagi ini juga sekaligus dilaksanakan penyerahan piala bagi 43 pemenang lomba-lomba PPBKM oleh rektor. Lomba ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional 2023 sekaligus ajang penjaringan bakat untuk even antar Perguruant Tinggi. Kegiatan Apel Hari Santri di UIN SATU Tulungagung ini juga bisa disimak di Channel Youtube SATU Televisi.
Kegiatan Apel Hari Santri di UIN SATU Tulungagung ini juga bisa disimak di Channel Youtube SATU Televisi.(*)
Skip to content