Tulungagung—Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung menyelenggarakan apel untuk memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2024. Kegiatan apel bertempat di Halaman Gedung K.H. Arif Mustaqiem.
Hadir dalam apel seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan, Ustadz dan Ustadzah Madrasah Diniyah, Pengurus Organisasi Kemahasiswaan, Musyrifah Ma’had Al-Jami’ah, Mahasantri Madrasah Diniyah (Mahasiswa Semester 1), Ikatan Alumni UIN SATU Tulungagung. Selain itu juga hadir para pemenang lomba Pekan Pengembangan Bakat dan Kreatifitas Mahasiswa (PPBKM) serta mahasiswa peraih prestasi nasional dan internasional.
Pembina apel pada pagi hari ini adalah Prof. Dr. Abd. Aziz selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Sebelum Rektor menyampaikan amanatnya, dilakukan pembacaan Teks Resolusi Jihad oleh H. Khoirudin Abbas dan pembacaan Ikrar Santri oleh Prof. Dr. Agus Zaenul Fitri yang diikuti oleh seluruh peserta apel.
Pada kesempatan apel ini, Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah memberikan penghargaan bagi para 266 mahasiswa berprestasi. Jumlah tersebut terdiri dari 220 mahasiswa pemenang lomba pada PPBKM, 43 mahasiswa yang meraih prestasi di tingkat Nasional maupun Internasional dalam satu tahun terakhir, serta mahasiswa yang membuat konten tentang UIN SATU terbanyak.
Prestasi-prestasi tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa UIN SATU sekaligus para santri memiliki peran yang sangat besar dalam memajukan bangsa. Santri memiliki kemandirian yang membawa mereka pada kemajuan atas dasar kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan.
“Santri mempunyai peran penting dalam kemerdekaan RI. Santri adalah simbol perjuangan, simbol kemandirian, simbol keikhlasan, dan simbol cinta ilmu pengetahuan. Contoh dari peran santri secara simbolis sudah dapat kita temukan dari para pendahulu, para ulama, dan pada diri para mahasiswa. Prestasi-prestasi yang diperoleh mahasiswa UIN SATU merupakan bagian kecil dari simbol kecintaan santri terhadap ilmu pengetahuan,” tutur Rektor dalam amanatnya.
Identitas santri tidak menjadi penghalang untuk menuntut ilmu pengetahuan dalam bidang umum. Dengan adanya perkembangan zaman, santri justru harus memiliki kemampuan dalam segala bidang ilmu pengetahuan.
“Santri tidak menghalangi seseorang untuk menuntuk ilmu yang lebih tinggi. Untuk itu di era yang semakin maju ini, marilah kita semua berjihad bersama-sama sesuai dengan peran dan posisi kita masing-masing karena sesungguhnya makna jihad tidak hanya sekedar perang tetapi bagaimana kita menyelesaikan problem-problem dan juga tugas pokok serta fungsi kita masing-masing,” tambah Rektor.
Sebagai penutup amanatnya, Rektor menyampaikan pesan supaya para mahasiswa tetap semangat belajar dan menjalani kehidupan perkuliahan dengan sebaik-baiknya dengan harapan di masa depan akan menuai hasil kesuksesan dan keberhasilan.
Pada salah satu sesi apel pagi ini juga dilakukan penyerahan SK Pengurus Ikatan Alumni UIN Sayyid Ali Rahmatullah Periode 2024-2028. Secara simbolis Rektor menyerahkan SK dan Kartu Alumni kepada Ketua IKA UIN SATU, Imam Nawawi, S.Ag.
Selain penghargaan untuk mahasiswa berprestasi, apel Hari Santri tahun ini juga dimeriahkan dengan pemberian door prize bagi peserta “Si Paling Santri”. Emapt peserta yang terpilih adalah Moh Abdul Shomad Very Eko Atmojo (dosen), Abdul Ghofur (tenaga kependidikan), Arifah Millati (dosen), dan Siti Amimah (Ustadzah Madin). Kepada keempat peserta terpilih, Rektor mengalungkan sarung sebagai salah satu simbol busana santri.