FGD; Membangun Tradisi Penelitian dan Penerbitan di IAIN Tulungagung

Kontributor:

(Tulungagung) Hari ini, Jum’at, 27 Februari 2015, IAIN Tulungagung menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang menulis. FGD dengan tema “Membanguna Tradisi dan Penelitian di IAIN Tulungagung” itu diselenggarakan oleh LP2M IAIN Tulungagung. Bertindak selaku narasumber adalah Kamaruzzaman Bustamam – Ahmad, Ph.D, dosen Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dan juga peneliti di Academy of Islamic Studies, University of Malaya.

Dr. Ngainun Naim, M.H.I, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M menjelaskan bahwa FGD ini dimaksudkan sebagai up-grading dan meningkatkan wawasan serta kemampuan para dosen IAIN Tulungagung dalam bidang penelitian dan penulisan.

Hal senada disampaikan oleh Dr. Maftukhin, M. Ag.  Rektor IAIN Tulungagung. Dalam sambutannya, Maftukhin mengharapkan dengan adanya FGD ini, maka produktivitas dosen di IAIN Tulungagung dalam hal menulis baik itu artikel maupun jurnal bisa lebih meningkat, baik itu dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Rektor IAIN Tulungagung juga menyebutkan, seiring dengan perkembangan zaman, maka laju ilmu pengetahuan terus berkembang, terutama dalam hal ilmu eksakta, sains dan teknologi. Meskipun tanpa adanya budaya menulis di kalangan disiplin tersebut, namun tetap mampu memberikan kontribusi besar pada masyarakat. “Hal ini karena ilmu eksakta, sains, dan teknologi lebih bersifat pragmatis dan merupakan kebutuhan fisik,” jelas Rektor pertama IAIN Tulungagung ini.

Lebih lanjut Maftukhin menjelaskan bahwa ilmu-ilmu yang dikembangkan di PTAIN cenderung lebih mengarah pada ilmu humaniora dan cenderung teoritis dalam penelitian dan penulisan. Karena itu semua akan selesai dalam perkuliahan dan diskusi-diskusi bila tidak dibiasakan untuk ditulis dan kemudian diterbitkan. Jika tidak ditulis dan diterbitkan maka tidak ada kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.

“Dengan acara ini, maka diharapkan para dosen lebih meningkatkan produktifitas menulis baik hasil penelitian maupun kajian pemikiran. Tidak lain supaya lebih bisa dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat”, ujar Dr. Maftukhin, M.Ag.

Sementara itu, dalam prolognya, Kamaruzzaman Bustamam – Ahmad, Ph.D., mengatakan, bahwa dalam pandangannya memang sudah banyak di kalangan kampus, baik itu dari para dosen yang memang sudah ahli dalam menulis, akan tetapi kebanyakan hanya termotifasi oleh kenaikan pangkat, sertifikasi dosen, diminta teman sejawat untuk mengisi jurnalnya dan karena tidak ada tulisan di salah satu jurnal.

“Dan semua alasan itu sama sekali tidak ilmiah”, kata Kamaruzzaman.

Oleh sebab itu dalam melakukan penelitian dan penulisan hendaknya dilandasi oleh keinginan untuk memberikan kontribusi pada perkembangan keilmuan. Selain itu juga perlu diperhatikan, bahwa sebelum menulis hendaknya kita tahu seperti apa potensi kita dan sejauh mana kapasitas kita dalam hal penelitian. Karena memang ada beberapa level yang harus dilalui dalam proses pengembangan diri dalam hal penelitian.

Skip to content