IAIN Tulungagung Bangun Sinergi dengan Pemerintah Desa Plosokandang

Kontributor:

Tulungagung –Keberadaan dan perkembangan IAIN Tulungagung di Desa Plosokandang Kecamatan Kedungwaru Tulungagung menjadi fenomena tersendiri. Terutama dengan perkembangan jumlah mahasiswa yang semakin banyak akan membawa dampak baik itu secara ekonomi maupun sosial, salah satunya dengan keberadaan tempat kos bagi mahasiswa yang semakin banyak.

Menyadari membawa dampak bagi lingkungannya, IAIN Tulungagung merasa perlu untuk duduk satu meja dengan warga masyarakat dan tokoh Desa Plosokandang. Hal tersebut untuk membicarakan berbagai fenomena dan persoalan yang ada di lingkungan desa Plosokandang. Untuk itu hari ini, Rabu (19/04/2017) IAIN Tulungagung mengundang tokoh dan warga desa Plosokandang dalam acara Silaturahim dengan Tokoh Masyarakat dan Warga Desa Plosokandang.

Membuka acara, Wakil Rektor III IAIN Tulungagung, Dr. H. Nur Efendi, M.Ag., menyampaikan bahwa maksud kegiatan ini salah satunya adalah untuk mendapat masukan dari warga masyarakat terutama para pengusaha kost mengenai tata tertib maupun yang lain. Dengan harapan perilaku mahasiswa di luar kampus tidak mengganggu atau mengusik ketertiban umum di desa Plosokandang.

Dipandu oleh Dr. H. Imam Junaris, kegiatan tersebut dihadiri narasumber, Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag. dan Kepada Desa Plosokandang, Sunari.

Dalam acara tersebut Dr. Maftukhin, M.Ag. menyampaikan terimakasih kepada segenap tokoh masyarakat dan warga desa yang berkenan hadir dalam acara tersebut. Rektor juga memperkenalkan pejabat-pejabat yang ada di IAIN Tulungagung.

“Dengan kegiatan ini kami juga berharap bisa mempererat tali silaturahmi antara IAIN Tulungagung dengan warga masyarakat, atau nyambungne roso”, kata Rektor.

Rektor juga meminta maaf bila ada yang kurang berkenan bagi warga masyarakat Desa Plosokandang. Meskipun IAIN itu ada di Plosokandang, tapi ini adalah milik negara. Dan kami di Tulungagung ini adalah dalam rangka ditugaskan, dan mungkin akan dipindah karena ini adalah tugas dari pemerintah. Begitupun keberadaan IAIN Tulungagung, sangat mungkin akan berpindah bila ada keinginan dari pemerintah pusat untuk memindahkan.

“Jadi marilah kita syukuri keberadaan IAIN Tulungagung sebagai sebuah berkah dari Allah SWT, karena diakui atau tidak membawa dampak positif terutama secara ekonomi bagi warga Plosokandang”, kata Rektor.

Terkait dengan mahasiswa, Rektor menegaskan bahwa para mahasiswa di IAIN Tulungagung sebenarnya ada titipan dari para orang tua. Dan itu adalah kewajiban kami dalam mendidik mereka. Selain mendidik dalam hal ilmu pengetahuan juga mendidik supaya mereka memiliki akhlaqul karimah. Untuk itu, IAIN Tulungagung harus membangun sinergi dalam melakukan pembinaan kepada para mahasiswa.

“Di kampus, kami bisa memantau semua kegiatan mereka, kalaupun ada pelanggaran bisa langsung kami tindak. Namun saat mereka keluar dari kampus, kami tidak bisa apa-apa. Meskipun beberapa pegawai kami ada yang dari Plosokandang, karena jumlah mereka tidak seberapa. Maka, kami titipkan mereka pada bapak dan ibu waktu di luar kampus. Biar mereka bisa dibina dengan baik. Karena kalau mereka pulang dengan akhlaq yang rusak maka itu jadi dosa kita bersama”, terang Rektor panjang lebar.

Sementara itu, Kepala Desa Plosokandang, Sunari, S.P. menyampaikan terimakasih atas diundangnya mereka di IAIN Tulungagung. Kepala Desa Plosokandang juga mengajak warganya untuk mensyukuri keberadaan IAIN Tulungagung, juga dengan adanya kegiatan ini, karena semua adalah nikmat dari Allah SWT.

“Sebagai kepala desa kami menggarisbawahi bahwa ini adalah inisiatif dari IAIN Tulungagung. Dan memang harus diakui banyak persoalan-persoalan yang kemudian muncul dengan adanya ribuah mahasiswa di Desa Plosokandang. Apalagi jumlah mahasiswa ternyata lebih banyak daripada warga desa Plosokandang.”, kata Sunari, S.P..

Menurut Sunari, S.P., bahwa salah satu hal yang penting dan harus diantisipasi adalah selain perubahan sosial kita juga harus mengatasi dampak lingkungan. Jangan sampai Desa Plosokandang yang sudah begitu berat menjadi desa penyangga kota dengan berbagai tantangannya kemudian menjadi desa yang kumuh.

“Seperti yang dikatakan pak Rektor tadi tentang Desa Plosokandang harus bisa menjadi Desa Pendidikan. Tapi faktor lingkungan juga harus diperhatikan sehingga tidak hanya tercipta lingkungan yang intelek tapi juga lingkungan yang bersih dan lebih baik serta teratur”, kata Kepala Desa Plosokandang.

Setelah berlangsung kurang lebih 3 jam, akhirnya acar Silaturahmi diakhiri dengan kegiatan ramah tamah dan makan siang bersama segenap pejabat dan karyawan IAIN Tulungagung dengan tokoh masyarakat dan warga Desa Plosokandang. (humas)

Skip to content