IAIN Tulungagung Lepas 2.153 Mahasiswa KKN di 3 Kabupaten

Kontributor:

Tulungagung—Senin (10/7/2017), sejak pukul 06.00 WIB, lapangan utama Kampus IAIN Tulungagung sudah dipadati oleh ribuan mahasiswa. Dengan memakai atribut jas alamater, mereka berbondong-bondong mulai membentuk barisan di lapangan untuk mengikuti serangkaian acara seremoni pemberangkatan KKN 2017. Pagi itu kampus yang mendedikasikan diri sebagai “kampus dan peradaban” itu riuh dengan gegap gempita.

Pukul 07.00 WIB tepat, upacara dimulia. Rektor IAIN Tulungagung, Dr. H. Mafthukin, M.Ag., pada hal ini, didapuk sebagai inspektur upacara. Beliau berdiri di depan 2.153 mahasiswa yang siap mengabdi di masyarakat selama kurang lebih 40 hari ke depan, terhitung sejak 10 Juli-24 Agustus 2017 yang tersebar di tiga Kota: Tulungagung, Blitar dan Trenggalek. Adapun, di Tulungagung mereka di tempatkan di dua kecamatan: Pucanglaban dan Pegerwojo. Di Trenggalek juga diambil dua kecamatan: Pule dan Panggul. Sedangkan Blitar juga sama: Bakung dan Wonotirto.

Dalam sambutannya kali ini, rektor menyampaikan banyak hal. Pertama, beliau bangga dengan perkembangan kampus yang sedemikan pesat, tidak hanya dalam ranah pengembangan infrastruktur melainkan juga prestasi akademik. Salah satu perkembangan akademik yang beliau sebutkan adalah bahwa KKN pada tahun ini, IAIN Tulungagung sudah bisa ikut berpartisipasi dalam program KKN Nusantara yang ditempatkan di Gorontalo. Beliau juga menyinggung tentang kualitas prestasi akademik mahasiswa IAIN Tulungagung yang sudah mampu bersaing dengan kampus-kampus besar, khususnya dalam lomba karya tulis ilmiah nasional beberapa waktu lalu dengan menyabet juara 2 setelah UGM menduduki juara pertamanya.

Kedua, rektor berpesan kepada semua mahasiswa peserta KKN 2017 agar senantiasa menjaga nama baik almamater sembari mengemban misi dakwah. “Jangan sampai mahasiswa IAIN Tulungagung lupa bahwa di antara kata “IAIN”, huruf “I” yang kedua adalah singkatan dari Islam. Jadi Islam di situ bermakna dakwah. Kata “dakwah” yang dimaksud tidak boleh diartikan sempit sekadar menyampaikan ajaran-ajaran agama, melainkan jauh daripada itu adalah mensedekahkan ilmunya untuk kepentingan masyarakat, “ tutur beliau.

Upacara pelepasan itu, ditutup dengan doa yang diwakili oleh Dr. H. Asmawi, M.H.I., yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum (Fasih). Selepas doa, para mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang hadir membentuk barisan untuk salam-salaman atau halal bi halal.(saiful lp2m for humas).

Skip to content