Kolaborasi dengan Beberapa PTKIN, UIN SATU Tulungagung Laksanakan Kuliah Kerja Nyata

Kontributor:

Tulungagung – Berkolaborasi dengan beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) selenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kurang lebih 2174 mahasiswa peserta KKN tersebut dilepas pada Kamis pagi (21/07/2022) di Lapangan Timur UIN SATU Tulungagung.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Ngainun Naim dalam laporannya saat upacara pelepasan menyampaikan bahwa kegiatan KKN kali ini dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama 5 PTKIN lain yang ada di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Kelima PTKIN tersebut yaitu Institut Agama Islam Negeri Kediri (IAIN Kediri), Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (IAIN Ponorogo), Universitas Islam Negeri Kyai Haji Ahmad Shidiq Jember (UIN KHAS Jember), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) dan Universitas Islam Negeri Mataram (UIN Mataram). Kolaborasi tersebut masuk ke dalam kegiatan KKN Reguler dengan jumlah peserta 2125.

Lebih lanjut, selain melaksanakan KKN Reguler tersebut, UIN SATU Tulungagung juga memberangkatkan beberapa mahasiswa untuk mengikuti KKN Tematik yakni 5 orang pada KKN Kebangsaan di Palangkaraya, 2 orang pada KKN Nusantara Moderasi Beragama di Papua, 22 orang pada KKN Komunitas Jawa Timur Ormada dan 20 orang KKN Komunitas Jawa Timur Kebencanaan.
Dalam laporannya tersebut Ngainun Naim tak lupa untuk berpesan kepada seluruh mahasiswa peserta KKN supaya betul-betul serius memanfaatkan kegiatan KKN tersebut untuk membantu masyarakat sekaligus belajar dari mereka seuai dengan program kerja yang diperlukan. Dia juga berharap supaya para peserta tidak justru merepotkan masyarakat di mana mereka melaksanakan KKN.
“Kesuksesan Anda akan diukur saat penutupan dan kepulangan anda dari lokasi KKN. Jika saat Anda pulang masyarakat ada yang menangis maka tandanya KKN kalian berhasil. Namun jika saat anda pulang mereka bersyukur maka itu berarti kalian gagal,” pesan Ngainun Naim.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Ahmad Muhtadi Ansor, M.Ag. dalam sambutannya menghimbau kepada para mahasiswa peserta KKN untuk berhati-hati dalam bertindak. Muhtadi Ansor juga meminta kepada para peserta KKN untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat akademis, karena memang dari namanya sendiri KKN kepanjangannya adalah Kuliah Kerja Nyata.
Selain itu Muhtadi Ansor juga mengingatkan bahwa perkembangan desa mungkin sudah cukup pesat sehingga kondisinya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu dia juga meminta kepada para peserta KKN untuk memperhatiakan kearifan lokal atau local wisdom di desa masing-masing sehingga tidak terjadi masalah dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini.
“Kita tahu perkembangan di desa sudah luar biasa, ada digitalisasi desa, ada desa digital. Ada beberapa daerah yang BUMDes-nya sudah sangat maju, ada Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis, Desa Wisata. Ini tentu menjadi bagian untuk kiprah kita untuk melaksanakan perkuliahan ini,” pesan Muhtadi Anshor.
Lebih lanjut Muhtadi Ansor juga mengatakan bahwa peserta KKN harus bisa memberikan kontribusi dalam pengembangan desa. Menurutnya semua tahu bahwa mahasiswa adalah agent of change atau agen perubahan. 
“Tapi walaupun toh demikian saudara tidak perlu jadi 'Superman' di sana, apalagi menjadi Suparman. Menjadi Superman seolah-olah semua akan diselesaikan oleh kawan-kawan peserta KKN. Tentu ini tidak. Maka bagaimana konsep KKN yang ada dari sekian macam jenisnya, ada yang reguler, multisektoral kemudian nusantara persemakmuran dan sebagainya ini perlu kita terapkan sebagaimana yang sudah saudara-saudara terima,” himbau Muhtadi Ansor.
Selain itu, Muhtadi juga berpesan yang pertama adalah supaya para peserta KKN juga betul-betul menjaga kesehatan. Karena bagaimanapun juga pandemi belum berakhir sebagaimana pernyataan dari WHO. Apalagi menjelang bulan Agustus ini adalah musim dingin.
“Jangan sampai datang ke sana sakit dan sembuhnya saat pulan,” kata Muhtadi Ansor.
Adapun pesan yang kedua adalah diharapkan para peserta KKN harus kompak dan ketiga adalah jaga almamater masing-masing kampus. Menurutnya apapun yang dilakukan oleh para mahasiswa adalah cermin dari lembaga masing-masing. Namun demikian pihaknya merasa yakin bahwa para peserta KKN sudah bisa untuk melakukan itu. Dan pihaknya juga yakin para peserta juga sudah dewasa dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dia berharap jangan sampai nanti pak Ketua LPM, Prof Naim mendapat banyak telfon gara-gara satu di antara peserta KKN yang membuat masalah.
“Selamat menjalankan Kuliah Kerja Nyata gelombang kedua tahun akademik 2021/2022. Semoga semuanya sukses,” kata Muhtadi Ansor sebelum mengakhiri sambutannya.(humas/sin)
Skip to content