Tulungagung—Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Christopher Green lakukan kunjungan kerja ke Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung pada Jum’at (27/09/2024). Konsul Jenderal didampingi oleh rombongan dari konsulat, di antaranya Wakil Kepala Bagian Politik dan Ekonomi, Clint Shoemake; Staf Bidang Politik/Ekonomi, Yessika Indarini; Koordinator Bidang Pers dan Media, Ariedhadela Irwantini.
Rombongan dari Konsulat Jenderal tersebut diterima oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Abad Badruzaman dan Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Husnul Maram di Aula Lantai 5 Gedung Prajnaparamita UIN SATU Tulungagung.
Mewakil Rektor UIN SATU Tulungagung, Wakil Rektor Abad Badruzaman dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat dapat kepada segenal rombongan dari Konsulat Jenderal tersebut. Dia juga menyampaikan bahwa hubungan baik UIN SATU dengan Konsultas Jenderal Amerika Serikat sudah berjalan sejak sebelum pandemi Covid-19.
“Implementasi dari hubungan baik juga sudah banyak dilaksanakan, misalnya dengan pengiriman dosen maupun mahasiswa untuk bisa belajar di kampus yang ada Amerika Serikat, salah satunya dosen dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dimas Prakoso yang belajar di Arizona State University beberapa bulan yang lalu,” jelas Abad.

Dengan kerjasama tersebut diakui oleh Wakil Rektor banyak manfaat positifnya, terutama dalam meningkatkan kapabilitas akademik pengajar maupun mahasiswa UIN SATU Tulungagung yang berhasil belajar di sana.
Sementara itu, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Christoper Green dalam penyampaiannya merasa berterimakasih karena diberikan kesempatan untuk berkunjung ke UIN SATU Tulungagung.
Pria asli Amerika Serikat yang sudah fasih berbahasa Indonesia ini mengatakan, bahwa di UIN SATU Tulungagung ini pihaknya pertama kalinya berkunjung ke Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Kunjungan ini menurutnya menjadi satu bagian dari bentuk kerjasama Amerika Serikat dengan Indonesia, dalam hal ini terkait dunia pendidikan, di samping berbagai kerjasama lain baik di bidang militer, ekonomi dan budaya.
Menurutnya Christoper Green, kegiatan kunjungan kerja ke UIN SATU Tulungagung ini merupakan bagian dari memperingati 75 tahun kerjasama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat. Menurutnya kegiatan ini penting setelah sekian lama vakum dilakukan oleh Konsulat Jenderal Amerika.
“Perguruan tinggi merupakan salah satu mitra strategis dalam penguatan people to people ties,” tegas Christoper Green.
Acara yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut berlangsung menarik, karena banyak di antara mahasiswa yang bertanya kepada pihak Konsulat tentang bagaimana mereka bisa belajar di Amerika Serikat. Dan pihak Konsulat pun dengan antusias menanggapi mereka. Pihak Konsulat pun menjelaskan bahwa untuk bisa belajar di Amerika Serikat itu tidaklah terlalu sulit selama ada kemauan. Menurut mereka banyak program-program beasiswa dengan durasi dan bidang beragam yang bisa diikuti oleh para dosen atau mahasiswa dari UIN SATU Tulungagung.(*)