Ma’had IAIN Salatiga Kunjungi Ma’had al-Jami’ah Tulungagung

Kontributor:

Tulungagung – Kamis dini hari (21/03/2019) Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung mendapat kunjungan dari Ma’had IAIN Salatiga. Rombongan Ma’had IAIN Salatiga yang dipimpin secara langsung oleh mudir ma’had, Abdusy Syukur ini diikuti oleh kurang lebih lima puluh peserta. Satu hal yang menambah istimewa kunjungan kali ini adalah ternyata menarik minat Wakil Rektor III IAIN Salatiga, Moh. Khusen yang segera meluncur setelah shalat shubuh untuk menyusul rombongan.

Setiba di Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, rombongan langsung dipersilahkan istirahat di gedung ma’had baru yang baru saja diresmikan. Menjelang shubuh  rombongan mempersiapkan diri untuk mengikuti jama’ah shalat shubuh. Jama’ah shubuh dilaksanakan di depan gedung baru dengan menggelar karpet dan langsung diimami oleh Mudir Ma’had al-Jami’ah Tulungagung,  Teguh. Selanjutnya jama’ah mendengarkan kuliah shubuh yang disampaikan oleh Mudir Ma’had IAIN Salatiga.

Pada kira-kira pukul 06.00 WIB, rombongan bersih-bersih diri dan mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan berikutnya. Pada kisaran pukul 07.30 WIB para peserta dibagi menjadi enam kelompok untuk secara langsung melihat dan menyaksikan proses pembelajaran Madin (Madrasah Diniyah) di setiap kelas yang tersebar di seluruh kelas perkuliahan IAIN Tulungagung.

Sementara rombongan dari mudir dan pengelola ma’had langsung menuju ke gedung Arif Mustakim. Dengan berjalan kaki dari lantai ke lantai rombongan mudir dan pengelola ma’had melihat dan menyaksikan kegiatan pembelajaran madin. Mulai dari BTQ, Wustha, Ulya, dan Tilawah.

Sesaat rombongan tidak lupa mengambil gambar dan video dari kegiatan pembelajaran. Berkali-kali pula, -penulis mendengar, decak kagum mudir dan para pengelola terhadap proses pembelajaran madin di IAIN Tulungagung. Mudir IAIN Salatiga berkali-kali mengatakan, “Tulungagung memang sangat luar biasa”. Mereka secara langsung menyaksikan para tenaga profesional baik dari LP Ma’arif (dengan seragam jas hijau), maupun Himasal (berbaju putih dan bersarung) mengajar di kelas-kelas pembelajaran. Suasana syahdu dan menyentuh hati begitu terasa saat sampai di lantai enam dengan lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an bi al-taghanniy (tilawah). Berkali-kali dari lisan para tamu mulia itu muncul rasa kekaguman dan takjub.

Selesai melihat secara langsung proses pembelajaran madin, rombongan disilahkan menuju ke Aula Rektorat Lantai Tiga untuk audiensi. Acara ini digelar secara seremonial sebagai bentuk penyambutan dan penghormatan pada tamu yang hadir di Ma’had al-Jami’ah ini. Lebih spesial lagi, bahwa Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin di sela-sela kegiatannya yang padat masih berkenan menyambut kehadiran tamu dari IAIN Salatiga ini.

Pada sambutannya, Mudir IAIN Tulungagung, Teguh menyatakan bahwa suksesnya program madin yang ada di IAIN Tulungagung tidak lepas dari komitmen besar yang dimiliki oleh para pimpinan di IAIN khususnya Rektor IAIN Tulungagung.

“Pak Rektor tidak pernah sekalipun tidak menghadiri undangan yang disampaikan oleh pengelola ma’had. Bahkan di saat ini, sesungguhnya Pak Rektor memiliki tiga agenda bersamaan, namun Pak Rektor lebih memilih mendahulukan acara di ma’had. Ini merupakan bukti keberpihakan pak rektor pada program-program kema’hadan.” kata Teguh menegaskan.

Sementara itu Mudir IAIN Salatiga, Abdusy Syukur menyatakan bahwa banyak hal yang telah didapatkan dari kunjungan ke IAIN Tulungagung.

“Kami sudah menyiapkan ATM untuk kunjungan kami di IAIN Tulungagung ini. ATM yang saya maksud adalah Ambil Tiru dan Modifikasi.” katanya.

Selanjutnya Wakil Rektor III IAIN Salatiga dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasinya yang besar pada program kema’hadan yang ada di IAIN Tulungagung. Beliau juga mengatakan bahwa Salatiga dan Tulungagung memiliki kedekatan yang sangat baik. Ada hubungan emosional yang kuat setidaknya hal tersebut nampak dari lagu “Syubbanul Wathan” yang sebelumnya dilantunkan bersama.

Adapun Rektor IAIN Tulungagung, Maftukhin dalam sambutannya menyatakan bahwa kebijakan tentang dilaksanakannya program madin dan diwajibkannya bagi seluruh mahasiswa baru IAIN Tulungagung tidak lepas dari beragamnya in put mahasiswa baru yang tersebar di berbagai jurusan di IAIN Tulungagung. Saat mereka lulus, maka mereka menyandang gelar sarjana Islam dari lulusan IAIN. Oleh karena itu tidak boleh tidak mereka harus paham ilmu agama minimal mampu dalam membaca al-Qur’an dengan baik. Harapan beliau lulusan IAIN Tulungagung, tidak hanya tafaqquh fi al-‘ulum al-dunyawiyyah (mumpuni dalam ilmu-ilmu keduniawian), tetapi juga tafaqquh fi al-‘ulum al-ukhrawiyyah (mumpuni dalam ilmu-ilmu keakhiratan).(mahad/fat)

Skip to content