Media Sosial adalah Ceruk Publikasi PTKIN kepada Masyarakat

Kontributor:

Jakarta—Media sosial adalah ceruk publikasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN0 kepada masyarakat Indonesia. Hal tersebut dinyatakan oleh Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama RI, Wibowo Prasetyo dalam pembukaan Bimbingan Teknis Pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang diselenggarakan di Hotel Harris Vertu, Jakarta pada Kamis malam (16/05/2024).

Bukan tanpa alasan, dalam hal tersebut Stafsus membuka data bahwasanya saat ini jumlah perangkat elektronik berupa gaget yang dipakai oleh masyarakat Indonesia melebihi jumlah populasi orang Indonesia sendiri. Menurutnya jumlah penduduk Indonesia saat ini diperkirakan 275 juta jiwa sedangkan jumlah gadget yang terhubung dengan operator seluler mencapai 300 juta lebih.

“Ini karena satu orang Indonesia bisa memiliki dan mengoperasikan lebih dari satu perangkat”, katanya.

Ditambahkan oleh Stafsus intensitas penggunaan perangkat komunikasi yang terhubung dengan internet pun di Indonesia menurutnya juga luar biasa. Diperkirakan bisa mencai tujuh hingga 12 jam pemakaian.

Oleh karena itu, peluang promosi PTKIN melalui media sosial cukup terbuka lebar guna memperkenalkan kelebihan dan keuanggulan PTKIN dibandingkan kampus-kampus yang lain. Hal—hal baik dan istimewa yang dimiliki oleh PTKIN pun seharusnya akan cukup mudah sampai di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karenanya, masih menurut Stafsus, penting bagi PTKIN untuk membuat konten-konten menarik baik itu berupa video pendek, flyer, atau apa saja yang menarik sehingga ditonton oleh masyarakat di semua kalangan terutama para orang tua calon mahasiswa atau calon mahasiswa untuk menjadi distinasi para calon mahasiswa dalam berkuliah.

“Anak-anak juga mudah sekali skip, misalnya ada konten yang kurang menarik atau narasi yang terlalu panjang. Jadi sebaiknya dibuat semenarik mungkin,” kata Wibowo Prasetyo.

Disarankan juga oleh Stafsus, bahwa promo PTKIN tidak hanya dilakukan saat menjelang penerimaan mahasiswa baru saja, tapi sepanjang tahun dalam bentuk apapun yang menarik. Hal tersebut menurutnya sudah dilakukan oleh madrasah-madrasah di lingkungan Kementerian Agama sehingga sebagaimana yang kita lihat saat ini, minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya ke madrasah semakin tinggi. Mereka mampu bersaing ketat dengan sekolah-sekolah umum.

Photographer: Muhlasin
Skip to content