Menag Ajak Muliakan Marwah Pesantren, UIN SATU Dukung Penuh Kehormatan Pesantren sebagai Benteng Moral Bangsa

Kontributor:

menag konpers pesantren

Tulungagung — Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar meminta semua pihak untuk menjaga kehormatan pondok pesantren dan menghindari narasi stigma. Pondok pesantren merupakan benteng moral bangsa yang telah melahirkan ulama, pemimpin, dan tokoh nasional serta memiliki peran sentral dalam membentuk karakter, moral, dan peradaban Indonesia selama berabad-abad.

Tak hanya itu, Menag turut menjelaskan bahwa tradisi yang berkembang di pesantren merupakan penerapan langsung dari sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di lingkungan pesantren, para santri tidak hanya mempelajari pengetahuan agama, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan, rasa hormat, dan tanggung jawab terhadap masyarakat.

“Pondok pesantren telah berperan besar dalam mendidik manusia Indonesia agar menjadi masyarakat yang beradab dan berkepribadian luhur,” ujar Menteri Agama.

Pernyataan tersebut disampaikan Menag sebagai tanggapan terhadap salah satu tayangan program di stasiun televisi Trans7 yang menampilkan narasi mengenai kehidupan santri. Menteri Agama menyampaikan apresiasi atas langkah cepat yang diambil oleh pihak Trans7 setelah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada kalangan pesantren.

Lebih lanjut, Menag menegaskan bahwa pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu agama, melainkan juga pusat pembentukan karakter yang menanamkan nilai kemanusiaan, keikhlasan, dan kesantunan. Ia mengingatkan agar media dan publik tidak mudah terprovokasi oleh isu yang dapat mencederai citra pesantren.

Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memandang pesantren secara arif dan menjaga marwahnya sebagai sumber kekuatan moral bangsa.

“Mari kita muliakan para kiai dan pesantren, karena merekalah yang telah berperan besar dalam menjaga dan menanamkan nilai-nilai moral bangsa. Keberadaban Indonesia lahir dari ketulusan dan keikhlasan tradisi yang mereka wariskan,” tutur Menag.

Sebagai institusi pendidikan Islam negeri, UIN SATU Tulungagung turut menyatakan dukungan penuh terhadap pernyataan Menteri Agama yang mengimbau agar marwah pesantren dijaga sebagai benteng moral bangsa.

Rektor UIN SATU, Prof. Abd. Aziz menyampaikan bahwa pesantren bukan hanya warisan sejarah, tetapi sebagai fondasi bagi pendidikan karakter dan peradaban bangsa. Ia menekankan bahwa kampus seperti UIN SATU memiliki tanggung jawab untuk terus menjalin sinergi dengan pesantren sebagai mitra dalam pengembangan keilmuan dan pembentukan karakter.

Rektor menyebut bahwa UIN SATU sebagai perguruan tinggi keagamaan turut memiliki kewajiban untuk melanjutkan semangat pesantren di lingkungan akademik. Nilai-nilai keikhlasan, kemandirian, dan kepedulian sosial yang telah diwariskan pesantren harus terus diintegrasikan dalam sistem pendidikan tinggi.

“Kami akan terus menjadi bagian dari menjaga marwah pesantren. Kita ingin agar nilai-nilai itu menjadi fondasi kokoh bagi mahasiswa kita dalam berilmu dan berperan di masyarakat,” ujar Rektor.

Editor: Ulil Abshor
Photographer: Kemenag RI
Skip to content