Pustakawan IAIN Tulungagung Dilantik Sebagai Pengurus APPTIS Jawa Timur

Kontributor:

Tulungagung – Pustakawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung dilantik sebagai pengurus Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Agama Islam (APPTIS) Jawa Timur. Dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting, mereka dilantik bersama seluruh pengurus APPTIS Jawa Timur periode 2019-2023 yang berasal dari beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang ada di Jawa Timur pada Selasa (11/08/2020).

Pustakawan dari IAIN Tulungagung yang dilantik dalam acara tersebut antara lain: Erma Awalien Rochmah, Endang Rifngati, Arifah Wikansari, Laila Rifa’atil Azizah dan Anas Junaedi sebagai anggota bidang. Selain itu Kepala Perpustakaan IAIN Tulungagung, Samsul Huda dilantik sebagai Ketua Bidang Promosi dan Kerjasama. Dilantik juga Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Tulungagung, Abd. Aziz sebagai salah satu Dewan Penasihat APPTIS Jawa Timur.


Dewan Pembina APPTIS Jawa Timur, Zainuddin dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dalam sambutannya sebelum prosesi pelantikan mengatakan, bahwa perpustakaan di PTKIN harus terus berbenah dan meningkatkan pelayanannya. Hal ini seiring dengan upaya PTKIN menuju world class university.

Dikatakannya juga, bahwa sejauh pengalamannya ke luar negeri, di beberapa negara yang dia kunjungi, perpustakan di perguruan tinggi memiliki koleksi yang jumlahnya jutaan dan setiap harinya dikunjungi ribuan mahasiswa. Selain kelengkapan dan jumlah koleksi, layanan yang diberikan dan fasilitas yang bisa dipakai oleh pengunjung juga sangat memuaskan.

“Contohnya para pengunjung diberikan fasilitas mengcopy sendiri referensi yang dibutuhkan,” katanya.

Setelah sambutan dari Dewan Pembina, acara dilanjutkan dengan prosesi pelantikan. Sebagai pemimpin prosesi adalah Ketua APPTIS Pusat, Labibah Zen dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Seusai melantik, dalam sambutannya Labibah Zen mengatakan, bahwa APPTIS sebagai sebuah asosiasi harus dikelola dengan cara yang modern. Tidak hanya dengan pemanfaat kemajuan teknologi yang memang saat ini menjadi suatu keniscayaan, namun juga dikelola dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dalam menghadapi persoalan-persoalan dan berbagai perubahan. Apalagi di tengah situasi dan kondisi Covid-19 di mana perubahan dan penyesuaian terkait SOP perpustakan sangat dibutuhkan.

Di bagian lain, Labibah mengatakan bahwa ada beberapa PR besar yang dimiliki oleh anggota APPTIS, di antaranya untuk meyakinkan segenap pimpinan di PTKIN masing-masing bahwa perpustakaan saat ini bukan lagi sebatas fasilitas penunjang sebagaimana paradigma lama, melainkan adalah merupakan bagian integral dari sebuah perguruan tinggi.

Perpustakaan harus bisa membantu mengatasi persoalan-persoalan dari perguruan tinggi sesuai dengan tupoksinya. Misalnya ketika sebuah perguruan tinggi belum bisa maksimal dalam publikasi di jurnal internasional, maka perpustakaan harus bisa menangkap persoalan tersebut dan bisa berbuat banyak.

“Dengan cara apa? Di sini perpustakan berperan sebagai literal resources,” katanya.

Lebih lanjut, Labibah juga mengatakan, jika misalnya ada dosen atau mahasiswa yang kebingungan mencari database apa yang cocok untuk risetnya maka perpustakaan adalah mitra riset bagi civitas akademika. Menurutnya hal ini banyak belum disadari oleh beberapa pihak karena masih memahami bahwa perpustakaan adalah fasilitas belaka, padahal sebenarnya perpustakaan adalah solusi dari persoalan-persoalan akademik.

“Namun, perpustakan juga tidak bisa berjalan sendiri, melainkan juga butuh bersinergi dengan semua pihak. Karena dengan bersinergi kita besar.” katanya.

Tak lupa sebagai Ketua APPTIS Pusat, Labibah sebelum mengakhiri sambutannya mengucapkan selamat kepada segenap pengurus APPTIS Jawa Timur yang sudah terlantik.

Seusai sambutan dari Ketua APPTIS Pusat, acara dilanjutkan dengan penyampaian program kerja oleh Ketua APPTSI Jawa Timur Periode 2019-2023, Mufid dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dilanjutkan Seminar Nasional denga tema “Creatve Commons” dengan narasumber Ari Zuntriana, MA, alumni The University of Sheffield, Inggris.

Sementara itu, ditemui seusai acara pelantikan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Tulungagung, Abd. Aziz mengatakan, bahwa dengan tergabungnya Perpustakan IAIN Tulungagung di APPTIS seyogyanya bisa bersinergi dengan seluruh anggota APPTIS. Karena dengan sinergi tersebut sangat dimungkinkan bisa terjalin kerjasama yang baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada civitas akademika di masing-masing perguruan tinggi.

“Apalagi saat ini perpustakaan IAIN Tulungagung menjadi salah satu perpustakaan dengan akreditasi A. Tentu harus memberikan kontribusi positif di dalam asosiasi.” katanya.

Masih menurut Abd. Aziz, selesai dibangunnya gedung baru perpustakaan IAIN Tulungagung juga diharapkan memberikan daya dukung lebih bagi awak perpustakaan IAIN Tulungagung untuk lebih meningkatkan kinerja dan kreativitasnya dalam pelayanan. Gedung setinggi lima lantai ini dibangun menggunakan dana SBSN tahun 2019.


Selama masa pandemi Covid-19 ini, Perpustakaan IAIN Tulungagung tetap memberikan pelayanan kepada anggotanya. Dengan kondisi yang masih belum normal ini, layanan bagi mahasiswa diberikan dengan sistem online. Untuk saat ini layanan perpustakaan IAIN Tulungagung masih memprioritaskan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir, yakni layanan bebas peminjaman dan layanan pencarian referensi skripsi.(sin)

Skip to content