Tulungagung—Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan khidmat di Masjid Baitul Hakim, Jumat (5/9/2025). Rangkaian kegiatan meliputi Zikir Kebangsaan untuk keselamatan bangsa serta peresmian Taman Pendidikan Al-Qur’an Dewasa (TPQ Dewasa).
Rektor UIN SATU, Prof. Abd. Aziz, menegaskan bahwa Maulid Nabi merupakan momentum penting untuk mengingat kembali risalah Nabi Muhammad SAW yang membawa umat dari kegelapan menuju cahaya.
“Alhamdulillah malam ini kita bisa berkumpul dalam tiga rangkaian acara sekaligus: peringatan Maulid Nabi, Zikir Kebangsaan untuk mendoakan bangsa Indonesia, dan launching TPQ Dewasa,” ujarnya.
Peringatan Maulid Nabi di Masjid Baitul Hakim berlangsung dengan lantunan shalawat dan tausiyah yang mengajak jamaah meneladani akhlak Rasulullah. Suasana khidmat terasa ketika seluruh peserta bersama-sama melantunkan doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Acara ini diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, asatidz Madrasah Diniyah di Masjid Baitul Hakim, serta seluruh mahasiswa UIN SATU Tulungagung yang bergabung melalui Zoom Meeting. Selain itu, jalannya acara juga disiarkan secara livestreaming melalui channel YouTube SATU Televisi sehingga dapat disaksikan lebih luas oleh masyarakat.
Kegiatan ini juga menjadi ajang memperkuat rasa kebersamaan sivitas akademika dan masyarakat sekitar kampus. Banyak jamaah yang hadir menyebut acara tersebut bukan hanya ritual keagamaan, melainkan juga sarana mempererat tali silaturahmi dan meneguhkan nilai persaudaraan.
Doa untuk Bangsa
Dalam sambutannya, Rektor menekankan doa bersama melalui Zikir Kebangsaan agar bangsa Indonesia tetap terjaga dalam keamanan dan keberkahan.
“Semoga Indonesia senantiasa aman, nyaman, baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” tambahnya.
Zikir Kebangsaan digelar dengan penuh kekhusyukan, diiringi lantunan doa dan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Seluruh jamaah yang hadir tampak larut dalam doa, memohon agar Indonesia dijauhkan dari perpecahan, diberi pemimpin yang amanah, serta masyarakat yang rukun dan saling menghormati.
Bagi Prof. Abd. Aziz, doa kebangsaan ini penting sebagai wujud nyata kontribusi kampus terhadap kehidupan berbangsa. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi Islam harus berperan aktif memperkuat nilai persatuan dan menjaga harmoni sosial.
“Kampus tidak hanya tempat belajar ilmu, tetapi juga pusat lahirnya doa-doa untuk kebaikan negeri,” jelasnya.
Peresmian TPQ Dewasa
Selain Zikir Kebangsaan, Prof. Abad. Aziz juga meresmikan TPQ Dewasa yang kini telah memiliki 45 santri. Kehadiran TPQ ini menjadi ikhtiar menjadikan Masjid Baitul Hakim sebagai pusat pembelajaran agama yang terbuka untuk semua kalangan.
“Selain mengaji, akan ada kegiatan lain. Masjid kampus ini terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar,” jelasnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Siti (43), salah satu santri TPQ Dewasa, mengaku bersyukur karena akhirnya bisa belajar membaca Al-Qur’an secara formal.
“Sejak kecil saya tidak sempat mengaji karena harus membantu orang tua. Sekarang saya merasa lega, meski usia sudah tidak muda, tetap ada kesempatan baru untuk belajar,” ungkapnya.
Testimoni ini menunjukkan bahwa TPQ Dewasa tidak hanya menjadi wadah belajar, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi mereka yang belum sempat belajar Al-Qur’an sejak kecil.
Prof. Abd. Aziz berharap TPQ Dewasa dapat berkembang menjadi pusat kegiatan keagamaan yang produktif.
“Semoga dengan adanya TPQ Dewasa, masjid tetap hidup, tidak hanya saat acara tertentu, tetapi juga menjadi pusat aktivitas yang membawa keberkahan,” pungkasnya.
Dengan hadirnya TPQ Dewasa, Masjid Baitul Hakim menegaskan perannya sebagai masjid yang inklusif, hidup, dan bermanfaat bagi sivitas akademika maupun masyarakat luas.