Rektor UIN SATU Tantang Para Guru besar Manajemen Pendidikan Wujudkan Kepemimpinan Berbasis Rasa

Kontributor:

Tulungagung—Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I.  menantang guru besar bidang Manajemen Pendidikan di UIN SATU Tulungagung untuk mewujudkan kepemimpinan berbasis Rasa. Sebuah konsep kepemimpinan ini sesungguhnya sudah lama dicetuskan oleh para founding fathers.

“Saya melihat, dan saya menantang kepada guru besar ini bagaimana ke depan ini ada konsep kepemimpinan yang berbasis pada rasa. Konsep ini sesungguhnya sudah lama dicetuskan oleh para founding fathers kita akan tetapi sampai dengan sekarang ini masih belum banyak dikembangkan, utamanya terkait dengan bagaimana memimpin dengan rasa,” tutur Rektor.

Prof. Abd. Aziz menyampaikan hal ini dalam acara pengukuhan Prof. Dr. H. Asrop Safi’I, M.Ag. sebagai guru besar dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan Islam pada Rabu (05/06/2024) di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem.

Rektor menyebut konsep kepemimpinan yang luar biasa adalah dengan mencoba menggabungkan antara profesionalitas, kemudian juga emosional, dan kesejahteraan fisik.

“Dari ketiga ini: profesionalitas, emosi, kesejahteraan fisik. Ini tidak atau jarang seseorang menggabungkannya, yang dibicarakan hanya profesional, akan tetapi dari sisi emosional belum banyak dikembangkan. Maka dari karenanya saya ingin dari ke-enam Profesor Manajemen Pendidikan Islam ini mengembangkan  konsep tentang kepemimpinan yang berbasis dengan rasa, apalagi tadi disinggung dengan generasi Z,” ungkap Rektor.

Masih menurut Rektor, institusi pendidikan yang kini didominasi oleh gen-Z seringkali luput dalam mengembangkan soft skill. Hal inilah yang kemudian banyak generasi Z kurang dalam sopan santun yang diajarkan.

“Seringkali kita hanya mengembangkan dengan hard skillnya saja, terkait dg keterampilan, mata pelajaran, jarang sekali kepemimpin yg berbasis pada rasa pada soft skill nya. Agar kemudian bangsa Indonesia yg mencita-citakan tahun 2045 adalah generasi emas itu betul-betul generasi emas 24 karat,” kata Rektor.

“Karena anak buah kita, mahasiswa kita sopan santunnya kurang, dan ini juga meliputi dengan kepempimpinan yg kuat dalam hard skillnya dan kuat dalam soft skillnya, maka harus dikombinasikan profesionalitas, emosionalitas, dan juga terkait dengan kesejahteraan fisik,” imbuh Rektor.

Ketiga konsep yang disebutkan Rektor dalam pidatonya, apabila dihubungkan dan digabung maka akan membentuk kekuatan yang luar biasa dalam kepemimpinan, terutama dalam menghadapi gen-Z.

Rektor menyampaikan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah meluangkan waktunya untuk datang dalam acara pengukuhan guru besar ini. Tak lupa, Rektor memberikan ucapan selamat atas dikukuhnya Asrop Safi’i. “Saya ucapkan selamat kepada Pak Asrof dan pihak keluarga, baik keluarga yg ada di Blitar maupun Pacitan, dan utamanya kepada keluarga besar fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan,” kata Rektor.

Rapat Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Guru Besar dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan Islam ini selengkapnya bisa disaksikan di Youtube SATU Televisi.

Editor: Ulil Abshor
Photographer: Muhlasin
Skip to content