Tulungagung—Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) melaksanakan penanaman bibit pohon di lingkungan kampusnya pada Senin (20/05/2025). Hal ini sebagai bentuk komitmennya sebelum dilantik pada 26 Mei 2025 oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. KH. Nasaruddin Umar.
Hal tersebut dilakukan setelah ada undangan pelantikan kepada para calon PPPK yang disertai dengan imbauan untuk menanam masing-masing satu bibit pohon. Penanaman ini dilakukan di lingkungan kerja, satuan pendidikan keagamaan, atau tempat ibadah sebagai bagian dari praktik ibadah ekologis yang spiritual sekaligus edukatif.
Program ini disambut antusias oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. H. Abd. Aziz. Dia selaku pimpinan di lembaga tersebut berkenan untuk turut mendampingi dan memberikan dukungan moril kepada PPPK yang menanam pohon. Bahkan, dia juga ikut serta menanam pohon di lokasi yang sama sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan ekoteologi.

“Menanam pohon bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi bagian dari pengabdian spiritual kita kepada Tuhan dan wujud cinta terhadap ciptaan-Nya,” ujarnya saat mendampingi prosesi penanaman pohon.
Ia juga menambahkan, kegiatan ini merupakan momen penting untuk menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial kepada para pegawai baru.
Salah seorang calon PPPK yang enggan disebutkan namanya, mengaku sedang dan gembira dengan kegiatan ini. Menurutnya, dari sisi ekologis, pohon memiliki peran vital dalam menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, menjaga kelembapan udara, serta mencegah erosi dan banjir.
“Dari sisi sosial, kegiatan ini mempererat nilai gotong royong dan kebersamaan di lingkungan kerja dan masyarakat,” kata sosok yang mengaku pernah menjadi simpatisan sebuah NGO yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup di Tulungagung ini.

Di akhir acara, secara kolektif bersama rektor dan jajarannya, para calon PPPK menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, Menteri Agama Prof. KH. Nasaruddin Umar dan jajaran serta semua pihak yang telah mensuksekan seleksi PPPK sehingga mereka bisa bergabung dengan keluarga besar Kementerian Agama.
Tampak ikut hadir dalam acara tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Prof. Abad Badruzaman; Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Dr. Phil. Syaifudin Zuhri, serta beberapa pejabat struktural dan fungsional penting lainnya.
Sebagai informasi, bahwa sebelumnya Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. KH. Nasaruddin Umar pernah menyampaikan gagasannya mengenai pendekatan baru dalam membangun kesadaran iman dan kepedulian lingkungan melalui konsep ekoteologi, yakni memadukan ajaran keagamaan dengan tanggung jawab ekologis. Gagasan ini menekankan bahwa ibadah tidak hanya berbentuk ritual, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata menjaga kelestarian alam.
Dalam konteks Islam, manusia diyakini sebagai khalifah di muka bumi yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga ciptaan Tuhan. Ajaran ini sejalan dengan isi Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang banyak mengingatkan umat untuk tidak melakukan kerusakan (fasad) dan menjaga keseimbangan alam. Karena itu, menjaga lingkungan hidup menjadi bagian dari pengabdian spiritual kepada Tuhan.
Salah satu implementasi nyata dari gagasan ini adalah gerakan menanam pohon yang dicanangkan Kementerian Agama. Gerakan ini menyasar lembaga pendidikan keagamaan, kantor-kantor kementerian, serta rumah ibadah. Tidak hanya untuk memperluas tutupan hijau, program ini bertujuan membangun kesadaran kolektif umat beragama bahwa menjaga lingkungan adalah bentuk ibadah yang bernilai.