UIN SATU Tuan Rumah TRP3TI Jatim-Nusra, Dibuka Bupati Tulungagung

Kontributor:

Tulungagung – UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung tahun ini diberikan amanah sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan Temu Racana Pramuka Pandega Perguruan Tinggi (TRP3TI) XIII Se-Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Samarinda Tahun 2022. Dibuka pada Selasa pagi (28/06/2022) oleh Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, ajang bergengsi 2 tahunan ini akan berlangsung pada tanggal 27 Juni hingga 3 Juli 2022. Kegiatan ini diikuti oleh kontingen yang terdiri atas Wakil Rektor 3, pembina putra dan putri, serta 16 mahasiswa setiap PTKIN dari seluruh PTKIN wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Samarinda.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan beberapa instansi di Kabupaten Tulungagung, UMKM Tulungagung, serta UKK & UKM di lingkungan UIN SATU Tulungagung.  Kegiatan TRP3TI kali ini dikemas dalam bentuk perkemahan bersama, seminar nasional dengan menghadirkan narasumber pakar dari Kwarnas dan Kwarda Jatim, FGD Pembina Pramuka PTKIN se-Jatim, NTB dan Samarinda; literasi, pengabdian masyarakat, ajang life skill, pentas seni dan budaya dan lain-lain.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag. dalam sambutannya mewakili Rektor Uin SATU Tulungagung saat upaca pembukaan menyampaikan terimakasih kepada Bupati Tulungagung yang berkenan hadir untuk membuka acara serta ucapan terimakasih kepada segenap para tamu undangan. Mewakili pimpinan UIN SATU Tulungagung sekaligus sebagai Kaharmabigus Pramuka Pangkalan UIN SATU Tulungagung, Abad Badruzaman juga menyampaikan selamat datang dan terimakasih kepada seluruh kontingen TRP3TI yang berasal dari tujuh PTKIN yang hadir.
Abad Badruzaman juga menyampaikan bahwa meski tidak selalu ikut serta dalam berbagai kegiatannya, namun pihaknya mengaku selalu memberikan support, dukungan dan pengakuan yang sejujur-jujurnya bahwa Pramuka merupakan salah satu ujung tombak PTKIN dalam beberapa hal. Salah satunya dalam pengarusutamaan moderasi beragama. Menurutnya, dari seluruh organisasi kemahasiswaan yang berjumlah 20an, semua punya potensi untuk melakukan hal tersebut, namun Pramuka jauh lebih memungkinkan untuk memainkan peran moderasi beragama.
“Karena kita tahu bahwa Pramuka itu adalah organisasi yang paling banyak konsen terhadap isu-isu kesetaraan, isu-isu kemanusiaan, isu-isu pendampingan dan seterusnya. Dan itu sangat beririsan dengan salah satu program utama Kementerian Agama yaitu pengarusutamaan moderasi beragama,” kata Abad.
Selain itu, masih menurut Abad, jika kita mau melihat bagaimana tenggang rasa diprakarsai, seperti apa tepo seliro dilaksanakan oleh mahasiswa Islam maka hal terdekat yang bisa kita lakukan adalah menengok anak-anak Pramuka. Jika kita ingin melihat kebersamaan, jika kita ingin melihat kesetaraan, jika kita ingin melihat keberpihakan isu-isu kemanusiaan di kalangan PTKIN terutama maka langkah terdekat dan termudah adalah bagaimana anak-anak Pramuka berperilaku baik di dalam kampus maupun ketika mereka terjun di masyarakat.
Di bagian lain Abad Badruzaman melaporkan bahwa, kegiatan TRP3TI ini seharusnya dilaksanakan di UIN SATU Tulungagung pada tahun 2021 setelah sebelumnya dilaksanakan di IAIN Pamekasan. Namun karena dianggap belum memungkinkan akibat situasi pandemi Covid-19 maka akhirnya dilaksanakan pada tahun ini. Selain itu dia juga menyampaikan bahwa meski TRP3TI ke-13 ini meski kemasan utamanya adalah Pramuka namun dalam kegiatan akan ditambahkan fitur-fitur lain yang sifatnya non kepramukaan namun memiliki irisan dengan kepramukaan, bidang akademik dan lain-lain seperti seminar, lomba-lomba, life skill dan seterusnya.
“Sehingga Pramuka tidak hanya identik dengan datang, tepuk tangan, berbalas pantun itu saja,” kata Abad Badruzaman.
Sementara itu Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Pramuka adalah hal yang sangat positif. Menurutnya, jika tidak masuk pramuka itu disayangkan, karena di dalam Pramuka diajarkan berbagai ilmu yang boleh dikatakan sebagai sekolah kepribadian. Dalam hal ini ada tiga hal yang diajarkan dalam Pramuka, pertama adalah manajerial yang mengajarkan Pramuka untuk bisa mandiri sebagai pemimpin, kedua adalah seorang Pramuka dituntut untuk bisa mengambil keputusan yang tentu dengan berbagai pertimbangan dan yang ketiga harus bisa membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak yang disebut dengan public relation.
Selain itu, Maryoto Birowo juga menyampaikan apresiasi positifnya terhadap kegiatan Pramuka yang ada di UIN SATU Tulungagung. Dikatakannya bahwa pembinaan Pramuka Pandega di perguruan tinggi termasuk sebagaimana yang ada di UIN SATU Tulungagung ini adalah bersifat perseorangan dalam rangka mempersiapkan diri sebagai pembina Pramuka yang benar-benar mampu megelola satu gugus depan.
“Oleh karena itu, bila UIN SATU Tulungagung telah rajin dan rutin menyelenggarakan kursus dan pelatihan, saya sangat mengapresiasi dan sekaligus berharap agar program tersebut dilanjutkan sehingga Tulungagung mampu melahirkan pemimpin dan pembina Pramuka yang berkualitas,” kata sosok yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung ini sebelum mengakhiri sambutannya.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemukulan gong oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang menandai dibukanya acara TRP3TI ke-13 di UIN SATU Tulungagung. Rangkaian acara selengkapnya pembukaan TRP3TI ini bisa disaksikan di Channel Youtube SATU Televisi. (humas/sin)
Skip to content