UIN SATU Tulungagung Kukuhkan Guru Besar ke-16

Kontributor:

Tulungagung – Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung mengukuhkan guru besar ke-16 pada Rabu (13/10/2021). Dia adalah Prof. Dr. Ahmad Tanzeh, M.Pd.I. yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu Manajemen Pendidikan di UIN SATU Tulungagung. Pengukuhan tersebut dilaksanakan Aula Lantai 6 di Gedung KH Arief Mustaqiem dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Prosesi pengukuhan dilakukan dengan pembacaan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang pengangkatan Guru Besar yang dilakukan oleh Sekretaris Senat, Prof. Dr. H. Syamsun Ni'am, M.Ag. dan dilanjutkan dengan pemutaran film kisah hidup Prof. Dr. Ahmad Tanzeh, M.Pd.I. dengan judul Spiritualis dari Lereng Kelud serta pidato pengukuhan.

Dalam pidato pengukuhan tersebut, Ahmad Tanzeh menyampaikan pidato pengukuhan yang bertema Manajemen Komunikasi dalam Implementasi Pendidikan Profetik. Dalam pidato tersebut Ahmad Tanzeh hendak mengemukakan perihal pentingnya manajemen komunikasi yang baik dalam pendidikan yang mana disebut sebagai manajemen komunikasi profetik yakni komunikasi yang syarat dengan prinsip kenabian.
Menurutnya, dalam dunia pendidikan peran guru tidak hanya sekedar mengajar, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan di masyarakat. Guru melayani masyarakat sebagai pendidikan, konselor, pelatih, pemandu dan konsultan. Maka dari itu penting bagi seorang guru dalam dunia pendidikan menerapkan prinsip berkomunikasi sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Ahmad Tanzeh menyampaikan bahwa beberapa prinsip komunikasi yang diajarkan oleh Rasulullah antara lain; tidak berbicara sebelum berfikir terlebih dahulu, mengatakan yang benar walaupun pahit, selalu menjaga lisan serta tetap beriman dengan tetap berupaya berkata yang baik atau jika tidak bisa maka lebih baik diam. Selain itu, pemilahan kata yang baik dalam menyampaikan sesuatu juga penting untuk diperhatikan.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Ahmad Tanzeh menyampaikan kepada para insan pendidikan supaya betul-betul memperhatikan kapasitas masing-masing peserta didik. Menurutnya tidak perlu seorang dosen atau guru mengharuskan peserta didiknya untuk melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh dosen atau guru kepadanya.
“Guru yang profetik harus melihat kapasitas, harus melihat kondisi IQ dari siswanya. Itu sangat penting.” kata Ahmad Tanzeh.
Tak lupa di akhir pidatonya, Ahmad Tanzeh mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungannya sehingga dia bisa mencapai jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar.
Setelah pidato pengukuhan, prosesi pengukuhan dilaksanakan oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dengan pembacaan kata-kata pengukuhan, pengalungan shamir kepada guru besar yang dikukuhkan serta penyerahan SK Guru Besar.
Seusai prosesi pengukuhan, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada Ahmad Tanzeh yang telah berhasil meraih jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besa. Dia juga menyampaikan apresiasinya atas segala upaya dan perjuangan Ahmad Tanzeh dalam meraih hal tersebut.
Selain itu, terkait komunikasi dalam dunia pendidikan, Maftukhin menyampaikan bahwa UIN SATU Tulungagung dalam pengembangan lembaganya juga harus berupaya menciptakan komunikasi yang baik.
“Manajemen pendidikan kita, kita arahkan pada komunikasi secara baik, baik secara spritual maupun keagamaan.” kata Rektor.
Hadir dalam acara pengukuhan tersebut para tamu undangan, Forkopimda serta beberapa tokoh masyarakat. Adapun acara pengukuhan selengkapnya bisa disaksikan di Channel Youtube SATU Televisi UIN SATU Tulungagung.(humas)
Skip to content