UIN SATU Tulungagung Kukuhkan Guru Besar ke-25

Kontributor:

Tulungagung – Kembali Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) mengukuhkan guru besarnya, kali ini adalah guru besar ke-25, yakni Prof. Dr. Agus Zainul Fitri, M.Pd. sebagai guru besar dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan. Pengukuhan tersebut dilakukan langsung oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dalam Rapat Senat Terbuka yang dilaksanakan di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem pada Rabu pagi (27/09/2023).
Rapat senat terbuka tersebut dibuka oleh Sekretaris Senat UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. H. Syamsun Ni’am, M.Ag.. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh do’a yang dipimpin oleh Rizal Furqan Ramadhan, S.Kom., M.T.. Dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh KH. Muhammad Saiful Anam Al-Hafidz, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Lubabul Fattah Tunggulsari Tulungagung.

Setelah do’a, acara dilanjutkan dengan Pembacaan SK Guru Besar oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Dr. H. Ahmad Muhtadi Ansor, M.Ag. dan dilanjutkan dengan pemutaran film yang berjudul “Berkah Anak Sholeh Prestasi Ditoreh” yang merupakan kisah hidup Prof. Agus Zainul Fitri dari sejak kecil hingga diraihnya jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar.
Seusai pemutaran film, Prof. Agus Zainul Fitri sebagai guru besar yang akan dikukuhkan menyampaikan pidato pengukuhannya yang bertajuk Quantum Spiritual Leadership-Management (Spiderman) Berbasis Tauhid (Kekuatan Baru dalam Transformasi Pendidikan Islam). 
Dalam pidato pengukuhan tersebut Prof. Agus Zainul Fitri menyampaikan bahwa faktor kunci Lembaga Pendidikan adalah top leader atau pemimpin. Walapun kemudian ada variabel lain yang bisa diriset lebih mendalam. 
“Sebagai variable utama dalam melakukan transformasi pendidikan, maka sosok pemimpin banyak dikaji, diteliti, dan dilakukan studi-studi ilmiah pada semua level, jalur, dan jenjang pendidikan,” kata Prof. Agus Zainul Fitri.
Namun menurut Prof. Agus Zainul Fitri, ada variabel baru yang menurutnya menarik untuk dilakukan studi lebih mendalam dari seorang pemimpin, yakni kemampuan pemimpin dalam mengelola, menggerakkan dan mengorkestrasi institusi pendidikan yang ditopang “spiritualitas-tauhid”. Ini penting karena dalam pengembangan sebuah lembaga perlu suatu lompatan yang luar biasa, sesuatu yang dahsyat (quantum) dalam merespon perubahan sangat cepat bahkan di luar perkiraan para pemikir pendidikan.
Dalam risetnya, Prof. Agus Zainul Fitri mengaku menemukan 9 keterampilan kuantum. Menurutnya dalam literatur yang dia baca ada 7, namun dia menemukan 9 yakni: penglihatan kuantum (quantum seeing), pemikiran kuantum (quantum thinking), perasaan kuantum (quantum feeling), pengetahuan kuantum (quantum knowing), performansi kuantum (quantum performing), kepercayaan kuantum (quantum trusting), keberadaan kuantum (quantum being) serta dua kuantum lain yang berhasil dia temukan yakni: transformasi kuantum (quantum transforming), dan kekuatan kuantum (quantum powering).
Maka dari itu kemudian dia menggambarkan hasil studinya dalam satu bagan yang dia sebut sebagai The House of Quantum Spiderman Berbasis Tauhid. Maka supaya seorang pemimpin bisa melakukan transformasi yang dahsyat luar biasa berdasarkan isarat-isarat di dalam Al Qur’an maka fondasinya adalah Al Qur’an, Hadits, Iman, Islam, Ihsan, Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh.
Setelah pidato pengukuhan acara dilanjutkan dengan prosesi pengukuhan guru besar oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Maftukhin yang ditandai dengan pengalungan shamir kepada guru besar dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan, Prof. Agus Zainul Fitri. Dilanjutkan dengan dengan penyerahan SK guru besar dari Rektor kepada guru besar terlantik.
Sementara itu, seusai prosesi, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Maftukhin dalam sambutannya menyampaikan bahwa bahwa yang namanya ilmu pengetahuan itu sesungguhnya itu berkembang berasal dari sesuatu yang mistis atau mitologi.
“Memang nggak masuk akan. Ilmu itu saja nggak masuk akal kog. Coba saat Isac Newton menemukan sebuah teori yang namanya gravitasi. Gravitasi, pernahkan kita melihat gravitasi itu apa?” kata Rektor.
Tapi kita percaya bahwa gravitasi itu ada. Tapi misalkan kita menyebut ada demit misalkan, kita tidak percaya. Ketika ada yang berkata ada Tuhan kadang ada yang tidak percaya. Tapi ketika ada yang berkata ada gravitasi justru percaya, padahal sama-sama tidak kelihatan. Karena itu sesungguhnya antara iman dan ilmu itu selalu beriringan. Iman itu kita percaya yang tanpa pembuktian, sedangkan ilmu itu kita percaya setelah ada pembuktian. 
“Karena itu dalam tauhid ada yang namanya hukum akal,” kata Rektor.
Oleh karenanya, menurut rektor ada kesamaan antara mistis dan kuantum. Hanya saja model pembuktiannya yang berbeda. Termasuk ketika kita berbicara tentang model kepemimpinan kuantum. Maka jika kita betul-betul menggunakan sistem kuantum dalam dunia pendidikan, di dalam kepemimpinan maka akan muncul tidak perlu banyak fisiknya melainkan hanya dengan menggunakan satu sistem yang bisa dipahami.
“Kita tahu covid kemarin, kita menggunakan kuliah dengan daring atau online. Memang awal-awalnya orang masih belum bisa memahami dengan itu. Tapi sekarang, orang terus menerus dengan daring itu, orang mendapatkan pemahaman dengan yang di sini,” kata Rektor.
Maka ke depan, masih menurut Rdektor, pengukuhan tidak perlu pakai manusia, tapi cukup pakai yang disebut sebagai hologram. Dan hologram itu fisika yang quantum itu.
“Dan sistem hologram, suatu saat bisa menghadirkan orang pada masa lalu,” kata Rektor bicara soal adanya kemungkinan.
Di bagian lain, sebelum mengakhiri sambutannya, tak lupa Rektor mengucapkan selamat kepada guru besar terlantik sekaligus menyampaikan apresiasinya atas tercapainya jabatan akademik tertinggi Prof. Agus Zainul Fitri sebagai guru besar. Dia juga menyampaikan harapannya supaya dengan diraihnya jabatan tersebut, Prof. Agus Zainul Fitri bisa memberikan kontribusi demi kemajuan UIN SATU Tulungagung.
Rapat Senat Terbuka dalam rangka pengukuhan Guru Besar dalam bidang ilmu Manajemen Pendidikan ini selengkapnya dapat disaksikan melalui Chanel Youtube SATU Televisi. (*)
Skip to content