UIN SATU Tulungagung Mengukuhkan Guru Besar Bahasa Arab

Kontributor:

Tulungagung – Jum’at (29/09/2023) Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) mengukuhkan kembali guru besarnya. Kali ini adalah guru besar ke-24, Prof. Dr. H. Kojin, M.A. yang dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu Bahasa Arab di UIN SATU Tulungagung.
Dilaksanakan di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem UIN SATU Tulungagung, acara pengukuhan ini dihadiri oleh undangan yang terdiri dari Forkopimda Kabupaten Tulungagung, tokoh masyarakat, dosen dan tenaga kependidikan UIN SATU Tulungagung, beberapa pejabat dari perguruan tinggi keagamaan Islam terdekat, mantan dosen UIN SATU Tulungagung yang telah purna tugas, serta tamu undangan lainnya.

Upacara pengukuhan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara kemudian dibuka oleh Ketua Senat, Prof. Dr. H. Imam Fuadi, M.Ag., dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh Anggun Afwina Khuriyatus Sofa, mahasiswi Prodi PGMI Semester 3.
Seremoni dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh Prof. Dr. Sulaiman Hassan Sulaiman dari Libya. Sementara itu, pembacaan surat keputusan pengangkatan guru besar bidang ilmu bahasa Arab oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag.
Setelah pembacaan surat keputusan, acara dilanjutkan dengan pemutaran film dokumenter tentang kisah hidup  As’aril Muhajir yang berjudul “Genggam Semangat Prestasi Melesat”. Film dokumenter tersebut menceritakan kisah hidup Prof. Kojin mulai dari kecil, masa sekolah, kuliah, hingga meraih jabatan akademik tertingginya sebagai guru besar.
Seusai penayangan film dokumenter, acara dilanjutkan dengan pidato pengukuhan yang disampaikan oleh Prof. Kojin yang bertema “Estetika Gaya Bahasa Arab di Bawah Naungan Ayat-Ayat Suci Al-Qur'an”.
Prof. Kojin mengawali orasinya dengan menjelaskan latar belakang terpilihnya bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an. Disampaikan bahwa dalam sebuah hasil penelitian yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI tahun 2023 disebutkan, saat ini ini di atas permukaan bumi, jumlah bahasa yang digunakan oleh seluruh umat manusia ada lebih dari 7 ribu. Penduduk Indonesia berada di peringkat kedua yang memiliki paling banyak bahasa, yaitu berjumlah 700 lebih, di bawah Papua Nugini (840 bahasa) dan di atas Nigeria (517 bahasa).
“Dari sekian ribu macam bahas itu, ternyata Allah SWT memilih satu bahasa, yaitu bahasa Arab sebagai bahasa diturunkannya Al-Qur’an,” terang Prof. Kojin.
Hal inilah yang memotivasi Prof Kojin untuk mendalami ilmu Bahasa Arab. Diyakini oleh beliau bahwa bahasa Arab dipilih sebagai bahasa Al-Qur’an bukan semata karena Nabi Muhammad SAW sebagai penerima Al-Qur’an terlahir sebagai orang Arab dan bertutur dengan bahasa Arab. Namun dikarenakan bahasa Arab memiliki keunggulan dibanding bahasa lainnya.
“Dalam penelitian saya, saya menemukan labih dari 100 keunggulan Bahasa Arab,” tegasnya. “bahasa Arab itu adalah bahasa yang paling jelas, bahasa yang paling mudah, bahasa yang paling indah,” tambahnya.
Prof. Kojin memaparkan 17 keunggulan bahasa Arab. Di antaranya: Mudah dibaca dan enak didengar, kaya mufradat menerima perkembangan kata, dan makana yang jelas, khat Arab mengandung seni dan bisa menjadi sumber rezeki, makharij huruf sangat jelas, bentuk kata (isim/fi’il) sangat jelas (berwazan), semakin panjang kalimat semakin jelas bacaannya, I’rab/harakat mengandung filosofi.
“Rafa’ artinya tinggi, ditandai dengan harakat dlummah yang terjemahnya mengumpulkan. Maka barang siapa yang menginginkan derajat tinggi, ia harus mengumpulkan potensi yang ada,” terang prof. Kojin menjelaskan filosofi harakat dlummah.
Setelah penyampain orasi guru besar, acara dilanjutkan dengan prosesi pengukuhan yang ditandai dengan pemakaian shamir guru besar oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. kepada guru besar yang dikukuhkan, Prof. Dr. H. Kojin, M.A. Setelah itu dilakukan juga penyerahan SK guru besar dari Rektor kepada guru besar yang dikukuhkan.
Seusai prosesi pengukuhan, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan rasa sukurnya karena bertambah satu lagi guru besar di UIN SATU Tulungagung. Yakni guru besar ke-24 dari 26 guru besar yang dimiliki di UIN SATU Tulungagung, sekaligus Profesor Bahasa Arab yang pertama.  Dan harapannya akan segera menyusul beberapa dosen lain yang hari ini sudah dalam tahap perbaikan terkait pengajuan guru besarnya.
“Yang namanya bahasa itu sakral, bagi pemilik bahasa itu. …bagi orang Arab, bahasa Arab itu sakral. Karena itu ketika suatu bahasa diterjemahkan, sudah tidak lagi sakral,” ujar Prof. Maftukhin mengawali sambutannya. Tidak ada bahasa apapun yang sempurna, ketika digunakan oleh bukan pengguna (penutur) aslinya.
Prof. Maftukhin berharap selain menjelaskan keunggulan-keunggulan bahasa Arab, Prof. Kojin juga dapat mengelaborasi lebih banyak pada aspek estetika al-Qur’an. Keindahan al-Qur’an dapat melunakkan hati yang keras, seperti yang dialami oleh sahabat Umar RA sebelum memeluk agama Islam. Ketika mendengarkan ayat al-Qur’an dilantunkan, sahabat Umar RA yang dikenal hatinya keras dapat luluh.
“Setiap orang yang membaca al-Qur’an, insyaallah hatinya (akan) lunak. Meskipun nggak faham,” tutur Guru Besar Filsafat menutup sambutannya.
Prof. Kojin lahir di Kediri pada 1 November 1969, dan meraih Profesor sekaligus guru besar pertama bidang ilmu Bahasa Arab UIN SATU Tulungagung pada umur 53 tahun adalah. Mulai mengabdi sebagai tenaga pendidik di UIN Satu Tulungagung pada tahun 1998. Selain sebagai dosen, saat ini beliau juga menjabat tugas tambahan sebagai Koorprodi Bahasa Arab Pascasarjana.
Upacara pengukuhan guru besar Bahasa Arab ini selengkapnya juga bisa disaksikan di Channel Youtube SATU Televisi UIN SATU Tulungagung.(*)
Skip to content