Dilaksanakan di Aula Lantai 6 Gedung KH Arief Mustaqiem UIN SATU Tulungagung, acara pengukuhan ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Tulungagung, beberapa tokoh masyarakat, pejabat dan karyawan UIN SATU Tulungagung, beberapa pejabat dari perguruan tinggi keagamaan Islam terdekat, serta tamu undangan lainnya.
Upacara pengukuhan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara kemudian dibuka oleh Ketua Sidang dalam hal ini adalah Prof. Dr. Mujamil Qomar, M.Ag., dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur’an oleh salah satu dosen UIN SATU Tulungagung, Muhammad Rizal Furqon Ramadhan, S.T.M..
Seremoni dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh KH. Mahrus Maryani, salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut, Tulungagung dan pembacaan surat keputusan pengangkatan guru besar bidang ilmu Pemikiran Pendidikan Islam oleh Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag..
Setelah pembacaan surat keputusan, acara dilanjutkan dengan film dokumenter tentang kisah hidup As’aril Muhajir yang berjudul “Dari Gorengan Meraih Harapan”. Film dokumenter tersebut menceritakan kisah hidup As’aril Muhajir mulai dia kecil hingga jabatan akademik tertingginya sebagai guru besar yang kini dia berhasil raih.
Seusai penayangan film dokumenter, acara dilanjutkan dengan pidato pengukuhan yang disampaikan oleh As’aril Muhajir yang bertema “Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Unggul: Pemaknaan Filosofis Visioner”.
Dalam pidato pengukuhan tersebut, As’aril Muhajir mengemukakan bagaimana idealnya sebuah perguruan tinggi yang salah satunya adalah tercapainya akreditasi unggul perguruan tinggi tersebut. Dan untuk mencapai akreditasi unggul tersebut perlu adanya seorang pemimpin yang visioner. Namun demikian pemimpin yang visioner juga harus punya timeline.
“Karena hanya dengan visi saja sama dengan mimpi nggak bangun-bangun,” kata As’aril Muhajir.
Pada bagian lain As’aril Muhajir menyebutkan bahwa dia menawarkan supaya pendidikan tinggi kita ini bisa unggul maka harus melakukan empowering sumber daya manusia. Adapun sumber daya manusia di perguruan tinggi ada dua yakni dosen dan tenaga kependidikan. Oleh karenanya keduanya harus memiliki team work yang kuat. Sebab sejatinya sumber daya manusia lebih penting dari metode apapun.
Setelah pidato pengukuhan upacara pengukuhan dilanjutkan dengan prosesi pengukuhan yang ditandai dengan pemakaian shamir guru besar oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. kepada guru besar yang dikukuhkan, Prof. Dr. H. As’aril Muhajir, M.Ag.. Setelah itu dilakukan juga penyerahan SK guru besar dari Rektor kepada guru besar yang dikukuhkan.
Seusai prosesi pengukuhan, Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan rasa sukurnya karena bertambah satu lagi guru besar di UIN SATU Tulungagung. Dan harapannya akan segera menyusul beberapa dosen lain yang hari ini sudah dalam tahap perbaikan terkait pengajuan guru besarnya.
Selain itu Rektor juga menyampaikan perihal upaya UIN SATU Tulungagung untuk meningkatkan kapasitas kelembagaannya. Dan salah satunya adalah dengan akan dibangunnya kampus dua di tanah hibah dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek di Pegunungan Wilis. Dia berharap dengan terealisasinya pembangunan kampus tersebut maka orang-orang bisa di sana dan berfikir sehat.
“Ana ufkir fa ana maujud, ketika saya berfikir maka saya eksis. Dan eksis itu adalah sesuatu yang kita harapkan bersama-sama. Semoga dengan pengukuhan profesor As’aril Muhajir pada hari ini menjadi berkah bagi kita semuanya, berkah bagi keluarga, berkah bagi kampus, dan juga berkah bagi semua masyarakat.” kata Rektor sebelum mengakhiri sambutannya.
Upacara pengukuhan guru besar Pemikiran Pendidikan Islam ini selengkapnya juga bisa disaksikan di Channel Youtube SATU Televisi UIN SATU Tulungagung.(*)