UIN SATU Tulungagung Perkuat Jalinan Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Thailand Pasca Pandemi

Kontributor:

Tulungagung – Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) menerima kunjungan dari Assosiation of Education Cultural International (AECI), Thailand, hari ini, Rabu (01/02/2023). Pertemuan ini dilaksanakan di Ruang Meeting Gedung KH Arief Mustaqiem. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk upaya UIN SATU Tulungagung untuk memperluas kerjasama internasional dengan institusi lainnya di Thailand.

Delegasi dari AECI terdiri dari 3 orang, yakni, Amran Jesoh, Kamaen Luklem, dan
Muhammadruslan. Delegasi tersebut disambut oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., Wakil Rektor III, Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc., M.Ag., para Dekan, Ketua LP2M, Kepala Pusat Pengabdian, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Kepala Laboratorium Fakultas, dan pengelola International Office.


Kunjungan ini sesungguhnya bukan yang pertama kali bagi delegasi asal Pattani, Thailand tersebut. Namun sejak pandemi Covid-19, ini merupakan kunjungan yang pertama dengan bertujuan untuk membahas kegiatan-kegiatan yang tertunda pelaksanaannya karena pandemi. Kerjasama kedua belah pihak sudah berjalan selama 1 dekade atau terjalin sejak tahun 2013.

Pertemuan ini membahas beberapa topik, khususnya setelah berakhirnya pandemi Covid-19. Di antara topik yang dibahas adalah jalinan kerjasama UIN SATU Tulungagung dengan AECI, penandatanganan MoU kedua pihak, pembahasan program KKN-PPL Terpadu di Thailand, status keimigrasian mahasiswa UIN SATU Tulungagung yang masih berada di Thailand, serta rintisan kerjasama Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Ini merupakan kedatangan kami ke Tulungagung yang pertama sejak pandemi. Dan juga yang pertama sejak sejak perubahan status menjadi UIN SATU Tulungagung,” ujar Amran Jesoh dalam sambutannya mewakili tamu.

Sementara itu, Rektor UIN SATU Tulungagung, Maftukhin, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kembali kepada delegasi AECI di UIN SATU Tulungagung. Maftukhin berharap dapat terjalin kerjasama internasional dalam tiga bidang.

Pertama, kerjasama bidang akademik. Misalnya dalam bentuk KKN-PPL Terpadu di Thailand, pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kedua, kerjasama bidang peradaban. Kerjasama ini dalam bentuk pertukaran komoditi jual beli di kedua wilayah. Kedua pihak saling menjual produk dari masing-masing wilayah. Ketiga, kerjasama dalam bidang pengiriman mahasiswa.

“Saya berharap kerjasama ini dilakukan seintens mungkin dan seikhlas mungkin. Karena kita meneruskan kerjasama yang telah dilakukan para pendahulu kita,” imbau Maftukhin.

Setelah sambutan dari kedua pihak, acara dilanjutkan dengan pembahasan. Dimas Prakoso Nugroho dari International Office UIN SATU Tulungagung memaparkan beberapa poin terkait pengelolaan mahasiswa asing di Indonesia. Di antaranya jumlah mahasiswa asing di UIN SATU Tulungagung, kronologi pengelolaan mahasiswa asing mulai dari konfirmasi kasus Covid-19 pertama kali Indonesia, penghentian aktifitas akademik di kampus, evakuasi WNI dari LN, hingga repatriasi WNA Thailand.

Pemaparan ini bertujuan untuk mejadi landasan bersama proses kembalinya mahasiswa asal Thailand ke UIN SATU Tulungagung, serta proses keberangkatan mahasiswa UIN SATU Tulungagung untuk melaksanakan kegiatan akademik di Thailand. Landasan ini berseiumber dari peraturan keimigrasian serta peraturan di Kementerian Agama RI.

Pertemuan diakhir dengan penandatangan nota kesepahaman antara UIN SATu Tulungagung dengan 2 lembaga pendidikan sekaligur. Pertama dengan Assosiation of Education Cultural International (AECI), dan kedua dengan Eakkapapsasanawich Islamic School, Krabi, Thailand. (humas/lil)

 

Skip to content