UIN SATU Tulungagung Raih Penghargaan Penyelenggara KKN Terbaik di Ajang ICON UCE 2022

Kontributor:

Cirebon – Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) mendapatkan penghargaan sebagai penyelenggara KKN terbaik pada ajang International Conference on University-Community Engagement (ICON UCE) yang diselenggarakan di IAIN Syeikh Nurjati Cirebon, yakni Event internasional dua tahunan Kementerian Agama RI yang membahas tentang format pengabdian masyarakat dan karya ilmiah terbaik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia. Penghargaan tersebut diterimakan dalam Closing Ceremony ICON UCE pada Selasa malam (26/10/2022).
Saiful Mustofa yang didapuk untuk mempresentasikan program kerja KKN UIN SATU Tulungagung oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat (LP2M) pada even tersebut menuturkan, bahwa sebelum terpilih menjadi yang terbaik, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung masuk dalam enam besar nomine “Penyelenggaraan KKN Terbaik”. Adapun yang masuk seleksi enam besar tersebut terdiri dari kampus: UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Raden Mas Said, Surakarta, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, UIN KH. Saifudin Zuhri, Purwokerto, dan IAIN Kendari.

Dalam presentasinya, Saiful Mustofa mewakili LP2M dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengemukakan tentang KKN UIN SATU Tulungagung yang bertema “Membangun Desa Berkelanjutan (MDB)”. KKN tersebut dilaksanakan di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek selama satu semester lamanya sejak tanggal 7 Februari 2022 sampai dengan 18 Juni 2022.
“Sejatinya, KKN model ini merupakan turunan dari kebijakan Kemendikbud terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung merupakan satu-satunya PTKIN yang sudah menerapkan KKN tersebut,” katanya.
Selanjutnya Saiful Mustofa menjelaskan, bahwa sesungguhnya KKN dengan menggunakan metode atau pendekatan apa pun tak akan maksimal jika hanya dilaksanakan selama satu bulan atau empat puluh hari. Oleh sebab itu, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ber-ijtihad untuk melakukan KKN selama satu semester dengan tetap mengacu pada kebijakan Kemendikbud tentang MBKM.
Selain itu, pada KKN model ini kampus menerjunkan sejumlah tiga puluh satu mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan dan lintas fakultas. Mereka fokus menggarap berbagai program strategis di Desa Jajar, seperti pendampingan pengurusan surat wakaf masjid, pendirian bank sampah, dan digitalisasi aset desa terutama aset-aset kebudayaan yang sangat dominan di desa tersebut. Sehingga goal-nya, KKN ini akhirnya berhasil mengindentifikasi dan meneguhkan Jajar sebagai “Desa Sadar Budaya”.
Dalam presentasinya, dia juga mengemukakan bahwa banyak sekali aset (kebudayaan) di desa ini, mulai dari tradisi Tiban, Jaranan, Salawat Klasik Salalahuk, Seni Pahat Kayu, makanan tradisional khas Jajar bernama “Cukdeh”, dan lain-lain. Semua itu kita digitalisasi dan profiling dalam bentuk berita, video dan festival. Tidak lupa kami juga mengajak mahasiswa untuk riset etnografi tentang sejarah atau babad desa dan terbit menjadi buku berjudul, Jajar Gumregah: Sejarah, Potensi Desa, dan Kearifan Lokal (2022).
Sementara itu, Ketua LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Ngainun Naim dalam sambutannya ketika malam penganugerahan pemenang mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya KKN ini, mulai dari Pemerintah Daerah Trenggalek, Rektor dan seluruh jajaran pejabat kampus mulai dari Wakil Rektor 1, Dekan, Wakil Dekan 1 sampai dengan Koorprodi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
“Kami berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kesuksesan KKN MDB. Tanpa sinergitas antarpimpinan, lembaga dan institusi tidak mungkin kita bisa meraih penghargaan ini. Tidak lupa saya juga berterimakasih kepada semua kru LP2M yang luar biasa kinerjanya.” terang profesor yang dikenal konsen dalam kampanye literasi ini. (lp2m/ful)

 

Skip to content