UINSATU Tulungagung Dorong Mahasiswa dan Dosen untuk Melanjutkan Pendidikan Luar Negeri di Amerika Serikat

Kontributor:

Tulungagung – Guna menjawab tantangan dunia pendidikan tinggi dalam menyediakan akses pengalaman global bagi sivitas akademika Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, International Office UIN SATU menyelenggarakan acara bertajuk “Investing Your Future by Studying in the US.” Acara dengan konsep seminar ini menggandeng Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya ini digelar pada Rabu (15/6/2022) di Aula Gedung K.H. Arief Mustaqiem.
Pengalaman global bagi sivitas akademika lembaga pendidikan tinggi penting untuk dimiliki sebagai bentuk komitmen peningkatan kualitas. Di sisi lain, pengalaman global dapat membangun jejaring yang dapat berimplikasi pada pengembangan lembaga pendidikan tinggi.

Berdasarkan data Open Doors Report on International Educational Exchange, Amerika Serikat menjadi negara pertama tujuan studi masyarakat dunia. Hingga tahun akademik 2020/2021 sedikitnya terdapat 914.095 mahasiswa internasional dari berbagai negara di dunia. Hal ini cukup beralasan mengingat 8 dari 10 perguruan tinggi dunia terbaik versi lembaga pemeringkatan perguruan tinggi Times Higher Education, berada di Amerika Serikat.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Prof. Dr. Abad Badruzaman, Lc. M.Ag. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Uin SATU Tulungagung. Abad Badruzaman menyampaikan agar mahasiswa Kuliah dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui sejumlah program beasiswa dari berbagai negara. Pihaknya akan mengupayakan agar mahasiswa mendapat akses pelatihan bahasa untuk mencapai syarat beasiswa luar negeri.
“Terlepas dari segala kontroversi dan percaturan global yang dimainkan, Harus diakui negara barat salah satunya Amerika Serikat masih menjadi rujukan pengembangan keilmuan,” ujar Abad Badruzaman.
Pada agenda kali ini, sivitas akademika UIN SATU mendapat berbagai penjelasan langsung dari Ambarizky Trinugraheni, Education USA Advisor. Delegasi Konsulat AS di Surabaya ini memaparkan jenis program beasiswa yang dapat diakses oleh sivitas akademika UIN SATU, pemilihan perguruan tinggi tempat belajar di Amerika, jurusan favorit, hingga tips hidup sebagai mahasiswa.
Ambar dalam presentasinya juga menjelaskan kesiapan Education USA untuk memberikan pendampingan persiapan sivitas akademika UINSATU yang ingin meneruskan studi di Amerika Serikat, baik untuk jenjang master maupun doktoral.
“Education USA merupakan lembaga resmi pemerintah Amerika Serikat yang salah satu layanannya adalah memberikan pendampingan gratis mulai dari peer review hingga mock-up interview beasiswa,“ papar Ambar.
Ambar juga menambahkan pihaknya siap membantu baik melalui komunikasi langsung maupun melalui International Office UIN SATU.
Mahasiswa UIN SATU yang hadir dalam pertemuan ini menunjukkan antusiasme atas hadirnya Education USA. Hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan selama acara berlangsung.
Salah satunya adalah Ristika, mahasiswi Prodi Ilmu Hadis yang bertanya seputar penulisan esai dan proposal penelitian yang bagus sebagai syarat masuk ke perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Sementara itu dari dosen menanyakan lebih banyak seputar syarat ujian tambahan berupa GRE/GMAT untuk masuk ke perguruan tinggi di Amerika Serikat pada pendidikan jenjang doktoral. Pertanyaan lain seputar boleh tidaknya membawa keluarga selama studi doktor di Amerika Serikat. Hal ini seperti yang ditanyakan oleh Niken salah satu dosen dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Menanggapi pertanyaan pertanyaan tersebut, Ambar memberikan sejumlah tips dalam hal penulisan esai dan proposal penelitian. Wanita alumni Arizona State University ini juga menambahkan GRE dan GMAT banyak yang dihilangkan sebagai prasyarat doktoral di Amerika.
“Untuk memberikan equal access akibat pandemi, sejumlah perguruan tinggi di Amerika telah menghilangkan GRE/GMAT. Sedangkan untuk membawa keluarga, sangat memungkinkan bagi mahasiswa doktoral membawa keluarga ke Amerika. Sebab keluarga adalah salah satu pendukung studi,” jawabnya.(humas/ulf)
Skip to content